43

226 21 2
                                    

***

Banda Aceh 26 Desember 2004

Jam 03:00 samudra dan tiara bangun dari tidurnya.mereka melaksanakan sholat tahajud dilanjutkan sholat taubat.kemudian mereka membaca
al-qur'an.

Adzan subuh berkumandang,samudra,tiara dan fiqo pergi ke mesjid melaksanakan sholat subuh berjamaah.Setelah itu mereka kembali ke hotel.

Samudra duduk di balkon kamar,menatap ke arah lautan yang begitu indah walaupun hari masih tampak gelap tetapi lautan indah.di susul oleh tiara dan fiqo.mereka duduk.samudra mengalihkan pandangannya ke fiqo dan tiara,dia tersenyum.

"Barakallah fii umrik anak baba"ucap samudra kepada anaknya.samudra mengambil alih fiqo yang berada di gendongan tiara itu.Samudra menggendong fiqo dan menciumnya."semoga sehat dan bahagia selalu"lanjut samudra tersenyum.

"Aci baba!amat uga ya uat baba umma atal pelnikahanna"balas fiqo tersenyum kemudian mencium babanya itu dan sang ummah.

"Makasi ya cantik"balas samudra dan tiara bersamaan.samudra beralih menatap tiara yang juga menatap dirinya,mata mereka saling bertemu satu sama lain.
Fiqo yang melihat itu seakan-akan tahu,dia turun dari pangkuan sang abah dan berlari pergi ke dalam kamar.

Kursi itu panjang dan tidak terpisah,samudra menarik tubuh tiara hingga muka tiara bertabrakan dengan dada samudra.samudra memsejajarkan wajahnya dengan wajah tiara.mata mereka satu sama lain bertatapan tanpa berkedip.tidak ada ruang antara mata samudra dan tiara.

"A-asam"tiara gugup karena jarang sangat jarang mereka seperti ini.

"Tiara kamu tahukan hari ini sudah 2 tahun terlewatkan oleh kita bersama,kita menjalani semuanya bersama dan kita juga sama-sama menyemangati"ucap samudra serius.tiara mengangguk bagaimana mana mungkin dia tidak tahu bahwa hari ini tepat 2 tahun dia dan samudra bersama.mana mungkin dia lupa akan kenangan dan masa-masa yang sangat membahagiakan itu.walaupun ada kesedihan tetapi kebahagian mereka menutup kesedihan itu kesedihan yang dalam yang mereka rasakan dan membuat satu sama lain kecewa tetapi di balik itu,kebahagian datang bertubi-tubi untuk mereka.satu kesedihan yang mereka dapatkan beribu-ribu kebahagian yang mereka rasakan.

Kesedihan,kebahagian,kekecewaan sudah mereka lewati selama ini dan tak terasa waktu begitu cepat dua tahun mereka bersama dan yang paling mereka syukuri selama 2 tahun ini adalah mendapatkan buah hati yang membuat kekecewaan dan kesedihan itu hilang seketika.buah hati yang membahagiakan mereka.

Bagi mereka semua yang ada saat ini pada keluarga mereka itu sudah lebib dari cukup.kebahagian,ketenangan,keharmonisan dan segalanya mereka sudah mendapatkannya.

"Terimakasih untuk kamu yang selalu ada di samping saya yang selalu menyemangati saya dan yang selalu menjadi rumah ternyaman bagi saya!terimakasih sudah menjadi istri yang baik terimakasih sudah menjadi ibu yang baik tiara ana uhibbuki fillah zaujati"ucap samudra kemudian mencium kening,seluruh wajah dan tangan tiara.setetes air mata kebahagian jatuh membasahi tangan tiara.air mata yang mengharukan dan air mata yang pantas untuk dikeluarkan saat ini.

Tiara yang melihat itu juga ikut mengeluarkan air matanya.dia bahagia,bangga,dan senang memilki samudra sebagai suaminya.suami yang selalu mengingatkan kebaikan kepads dirinya dan suami yang selalu menyayangi dan membimbingnya.beribu-ribu rasa syukur dan rasa sayang yang tiara panjatkan setiap harinya.dan tiara selalu berdoa supaya samudra menjadi suami yang membawanya hingga ke surga.

"Wa uhibbuka fillah zauji!makasi juga buat asam yang udah membimbing aku dan selalu menyayangi aku!"balas tiara memeluk samudra erat dan mencium pipi samudra.salting,tentu saja samudra salting tetapi dia tidak memikirkan rasa saltingnya dia hanya memikirkan waktu singkatnya bersama tiara.

Lautan Cinta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang