Setelah hal yang menyakitkan tadi, tiara langsung bergegas mengemasi barang-barangnya dibantu oleh ayla.untung saja dia menggunakan niqab jadi mata sembabnya tidak terlihat oleh ayla. Jika di lihat Oleh ayla sudah pasti banyak sekali ayla bertanya kenapa dirinya.Orangtua tiara sudah datang, tiara memasukkan barang-barangnya ke bagasi mobil di bantu ayla. Setelah selesai tiara berpelukan perpisahan dengan ayla.jujur saja dia tidak ingin berpisah dengan sahabat nya yang sejak dulu menemani dirinya.
"Ay baik-baik ya di sini! Maaf aku ngak bisa selamanya sama kamu! " ucap tiara dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Iya ngak apa-apa! Kamu juga ya baik-baik di sana! Aku do'ain semoga kamu bahagia sama pasangan kamu! " balas ayla. Tiara hanya tersenyum dibalik niqabnya.
"Bagaimana aku bisa bahagia dengan orang yang tidak aku cinta? " gumam tiara. Bagaimana mungkin dia bahagia dengan orang yang tidak dia cinta dan tidak sama sekali dia kenal. Tapi mungkin saja nanti semua itu mungkin karena allah Maha membolak-balikan hati bukan? Jadi tidak ada salahnya menerima.
"Do'ain juga ya aku bisa nyusul kamu bareng gua samudra" ucap ayla terkekeh.ayla membayangkan jika dirinya bisa menyusul tiara dengan menikah bersama samudra.
Tiara hanya bisa tersenyum walaupun rasanya sakit.sekarang dia hanya bisa berdoa yang terbaik untuk samudra dan juga untuk sahabat nya. Walaupun samudra tidak menikah dengannya setidaknya bisa menikah dengan sahabatnya."Kalo begitu aku pamit ya ra ngak bisa lama-lama soalnya bentar lagi ngajar! " ucap ayla dia tidak bisa menemani tiara sampai pergi karena sebentar lagi jadwalnya mengajar.
"assalamu'alaikum ""Wa'alaikumussalam"jawab tiara. Setelah ayla pergi tiara menghampiri nyai hana dan berbicara empat mata.kemudian dia pun berpamitan dengan keluarga ndalem. Nyai hana, kyai Rayyan, devi, salwa, devan dan Davin. Samudra? Laki-laki itu tiara tidak melihatnya mungkin saja dia ada tetapi tidak keluar.tiara berharap samudra mengucapkan salam perpisahan seperti waktu itu dimana dirinya mengucapkan salam perpisahan kepada samudra. Tapi mungkin itu mustahil karena dia yakin samudra tidak akan mau bertemu dirinya.
Tiara berjalan memasuki mobil, melambaikan tangan kepada semuanya. Perlahan mobil mulai bergerak. Tidak ada tanda-tanda samudra. Baiklah tiara menyerah sekarang dia hanya bisa ikhlas menerima keadaan yang menyakitkan.
***
Hari sudah larut malam,semua orang sudah terlelap dalam tidurnya tetapi tidak dengan samudra.Laki-laki itu masih duduk di teras ndalem. Menatapi langit malam yang cerah."Sam"panggilan itu membuat lamunan samudra buyar.dia menatap ke sumber suara.ternyata nyai hana.sama hal nya dengan samudra nyai hana juga tidak bisa tertidur karena memikirkan samudra.dia khwatir akan samudra yang pasti hati dan pikirannya sangat berantakan. Sedih, kecewa pasti hal itu samudra rasakan.dan sebagai seorang ibu tentunya hal itu juga dia rasakan.
"Kamu ngak apa-apakan?" tanya nyai hana memastikan.samudra hanya mengangguk pelan."kamu ikhlas?"tanya nyai hana kembali.
Samudra terdiam sejenak"samudra belum ikhlas tetapi samudra akan mencobanya"jawab samudra sendu.nyai hana hanya tersenyum tipis di balik cadarnya.
"Sam besok pagi kita berangkat ke Aceh ya" ucap nyai hana memberitahu.samudra yang mendengar itu terkejut. Kenapa tiba-tiba besok pergi ke Aceh memangnya ada acara apa?.
"Kenapa ummah? " tanya samudra.
"Lusa Kan tiara mau nikah jadi kita pergi nya besok" ucap nyai hana.
Samudra menghembuskan nafasnya "ummah dan yang lain saja pergi! Sam tidak ikut" jawab samudra.
"Tapi Sam"belum sempat nyai hana melanjutkan ucapannya Sam sudah memotong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lautan Cinta✔️
Novela JuvenilNEW VERSION Follow dulu akun author biar ngak ketinggalan info ------------------ Lautan Cinta sederhana kisah tentang samudra dan fika yang saling mencintai tetapi terpisah oleh lokasi. "Sejauh apapun lokasi tidak akan mengurangi rasa cinta yang a...