pertemuan

2.1K 150 4
                                    

Jisoo al mahira adalah gadis yang biasa saja, namun sikap ramah dan sopan santun yang ia miliki tidak perlu di ragukan lagi.

Jisoo bahkan lebih mementingkan dulu urusan orang lain ketimbang dirinya.

Waktu menunjukan pukul 4 sore, kini jisoo bersama ke 4 temannya berada di sebuah halaman rumah yang cukup luas.

Jisoo dan kawan-kawan sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) sebagai bentuk mengikuti kegiatan wajib kampus mereka.

Desa yang mereka jadikan sebagai pengabdian adalah desa paling timur dari jawa barat.

Suga, june,asahi, rose dan jisoo memandang rumah yang ada di depannya, cukup besar untuk ukuran rumah di desa, tapi rumah tersebut berbahan bambu dan kayu yang begitu cantik beda dengan rumah modern di kota.

"Hei jangan bengong ambil nih barang kalian" suara asahi membuat lamunan mereka terputus

"Eh hi jangan di turunin dulu siapa tau ini bukan rumahnya, tanyain dulu lah" intrupsi june

"Rose tanyain gih" kini june mendorong punggung rose

"Eh kok gue sih lu kebiasaan deh" sinis rose membuang mukanya

"Ayo jis" rose menggandeng tangan jisoo untuk mendekati pintu rumah tersebut

Rose mengetuk pintu itu dengan sedikit bertenaga

"Assalamuallaikum" ucap rose

Hening tidak ada balasan dari dalam

"Eh apa orangnya gak ada ya?" Tanya rose

"Tunggu dulu mungkin gak denger" balas jisoo

"Assalamuallaikum" ulang rose

"Biar gue aja sih" jisoo menggeser tubuhnya dan mengetuk pintu

"Assalamuallaikum permisi ada orang" ucap jisoo

Kriett

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok pria tinggi memakai baju koko memakai sarung dan peci, kulitnya bersih khas orang kota wajahnya yang rupawan menambah nilai plus

"Waallaikumsallam" ucap laki-laki tersebut

Membuat jisoo dan rose yang memandangnya sedikit terkagum

"Iya ada yang bisa saya bantu?" Tambah pria tersebut

"Mmm.. begini maaf kami mau tanya apa ini benar rumah pak kades?" Tanya rose

"Oh benar ini rumahnya, ada keperluan apa ya?" Tanya nya kembali

"Ini mas saya rose dan ini teman saya jisoo, kami mahasiswa kkn di desa ini" jelas rose

"Wah jadi kalian sudah sampai, saya nungguin kalian dari siang, saya chanyeol cakrawijaya saya saudaranya pak kades, dia masih ada urusan belum pulang. kalian masuk aja bawa barang-barangnya" suruh chanyeol

"Eh iya mas makasih, maaf menganggu" kini giliran jisoo yang menjawab

"Kalian istirahat aja biar saya bantu bawain barang kalian, duduk aja disana" perintah chanyeol menunjuk kursi yang terbuat dari bambu

Melihat rose dan jisoo yang memasuki rumah tersebut, dan seorang pria berjalan mendekat ke arah mereka. membuat suga membuka bagasi mobilnya

"Yok ini bener kali rumahnya turunin" suruh suga

"Mari saya bantu bawain barangnya" tawar chanyeol pada asahi

"Eh maaf ya bang ngerepotin, ini benerkan rumah pak kades?" Tanya asahi

"Bener" jawab chanyeol asahi memberikan dua koper pada chanyeol

"Bismilah dulu gaes biar kita betah" ucap june

"Bismillahirrahmanirrahim" ucap mereka kompak lalu menarik koper masing-masing untuk memasuki rumah tersebut
.

.

.

.

.
Setelah memasukan barang-barang ke kamar yang akan di pakai, chanyeol menyuruh mereka untuk kumpul di ruang santai

Chanyeol menaruh gelas berisikan teh hangat dan juga cemilan di hadapan mereka berlima

"Di minum dulu" suruh chanyeol

Mereka meminum teh hangat tersebut dengan nikmat

"Aduh teh terenak ini" ucap june dengan tawa

"Cuma teh kok" balas chanyeol yang ikut tersenyum

"Gimana kamarnya? Muatkan kalau laki disana bertiga?" Tanya chanyeol

"Muat bang kita muat-muatin" asahi mengacungkan jempolnya

"Bagus deh, ketuanya siapa disini?"

June dan asahi menunjuk suga

"Saya bang" suga mengakat tangannya

Chanyeol mengangguk-anggukkan kepalanya

"Ini perempuan nya cuma dua?"

"Iya harusnya kita 7 orang cuma yang 2 sakit jadi mereka di kasih keringan untuk ikut yang dekat rumah mereka" balas rose

"Yaudah gak papa kan ya, semoga kalian betah disini"

"Amiin"

"Ayo di makan lagi cape pasti tadi"

Mereka lanjut menikmati cemilan dan teh hangat

"Assalamuallaikum" kini terdengar suara dari arah depan

"Wassalamu'alaikum" jawab mereka dengan kompak

Munculah sosok pria muda memakai baju PDH khaki, postur tubuh yang tinggi, berkulit putih memandang mereka dengan tatapan bertanya

"Ini hun mereka mahasiswa kkn yang kata kamu itu" terang chanyeol

"Ini temen-temen dia kades disini sultan sehun pratama" chanyeol menarik tangan sehun untuk berdiri di hadapan mereka

"Yaallah kok bisa masih muda sih? Biasanya yang jadi kades tuaan" Suara jujur yang keluar dari bibir rose membuat teman-temannya memandang kesal

"Astagfirullah rose bikin malu ih" tegur jisoo

"Maafin temen saya pak suka nyablak" jisoo tersenyum ke arah sehun

"Hn" hanya itu balasan dari sehun

"Saya mandi dulu, kita bicara nanti"

.

.

.
Hunsoo lagi nih
Semoga bisa konsisten

THE UNEXPECTED (Hunsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang