Cemas

717 107 1
                                    

Mobil mitsubishi triton milik chanyeol perlahan memasuki lapangan desa, mobil itu berhenti tepat di pintu masuk gedung

"Jun, as bantuin bang chanyeol" ajak suga pada kedua rekannya

June dan asahi pun hanya menurut saja perintah suga

Chanyeol tengah menurunkan beberapa dus air mineral

"Banyak banget bang" tegur june

"Ya kalau dikit mana cukup jun kan buat sedesa" timbal asahi

"Segini mah dikit kali jun, soalnya ada mineral sisa pengajian bulan lalu" balas chanyeol

"Abang makasih ya" rose berterima kasih dengan senyum tulusnya

Berkat chanyeol, rose dan jisoo bisa membeli keperluan untuk pengajian bulanan desa yang sehun amanatkan untuk kelompok mereka yang mengurusnya

"Santai kali, kalau ada apa-apa bilang aja jangan sungkan"

"Ini bang" jisoo menyodorkan sebuah amplop pada chanyeol

"Apa tuh?" Tanya chanyeol penasaran

"Ini buat transportasi, kita udah siapin kok bang, di terima ya"

"Enggak jis, gak mau, buat kalian aja, lagian abang nganter doang sekalian jalan-jalan ke kota" tolak chanyeol

"Tapi kita gak enak bang, udah ngerepotin" jisoo berusaha membujuk chanyeol agar menerima amplop darinya

"Yaudah abang ambil ya" chanyeol mengambil amplop dari jisoo kemudian memberikannya pada june

June yang di beri amplop oleh chanyeol merasa kebingungan

"Apa nih?"

"Buat kamu beli rokok jun, bagi sama yang lain" june hanya membalas dengan senyum lebarnya

"Oh, makasih" ucap june dibarengi acungan jempol

Chanyeol melanjutkan lagi kegiatannya untuk menurunkan barang belanjaan dari mobilnya

Sedangkan jisoo dan rose berjalan ke arah belakang kantor desa, disana sudah banyak ibu-ibu kader yang membantu pegawai desa untuk masak jamuan

"Bu jisoo bantu ya" tawar jisoo pada joy

Joy segera memberikan pisau dan bawang merah pada jisoo

"Kuat kan neng buka bawang merah?" Tanya joy khawatir

Pasalnya joy meyakini gadis kota seperti jisoo dan rose tidak terbiasa untuk urusan dapur

"Bu joy kita mah udah biasa ginian di rumah juga kadang suka jadi babu" celetuk rose

"Walah iya neng?, masa cantik gini di suruh ngebabu"

"Iya bu suruh ngepel, cuci piring, masak, sapu" rose mulai mengabsen kegiatanya selama di rumah

"Kan emang tugas perempuan rose" timbal jisoo

"Iya sih tapi kan ah males deh" ucap rose kesal, mengingat ibunya yang suka memerintahkannya sembarangan, belum juga kerjaan ini selesai sudah di suruh yang lain

"Bener kata neng jisoo, neng rose belajar itu namanya, jadi wanita karier juga harus bisa dong pekerjaan rumah, bisa masak buat ngelayanin suami" joy tersenyum memberi pemahaman pada rose

"Ya emang sih buat ngelayanin suami, apalagi kalau di ranjang harus full service" kini rose berucap dengan semangat

Jisoo memukul lutut rose lumayan kencang

"Auh, kenapa sih jis?" Protes rose karena tidak terima atas tindakan kekerasan yang jisoo lakukan

"Mulutnya di jaga dong, apalagi ini depan bu joy, astagfirullah ini sih kalau kebanyakan main sama jennie tuh" tegur jisoo dengan mata melotot

THE UNEXPECTED (Hunsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang