mengenal

1K 113 0
                                    

Jam menunjukan pukul 20.00 wib, kini sehun, chanyeol dan mahasiswa kkn tengah berkumpul di ruang tv.

Jisoo memandang sehun yang memakai koko berlengan pendek coklat sedangkan chanyeol memakai gamis putih.

Sehun dan chanyeol, kedua lelaki itu sama-sama tinggi, tubuh mereka tegap, wajahnya mulus terawat, kulitnya sama-sama putih.

jisoo meyakini mereka berasal dari kota bukan dari desa ini, karena sebelum sampai di desa jisoo sempat melihat penduduk sekitar tidak seputih seperti kedua lelaki di depannya.

"Siapa ketua nya?" Suara sehun kini terdengar dengan jelas

"Saya sugaswara pak" suga mengangkat tangannya

"Wakilnya?"

"Saya pak, asahi mangkualam" kini giliran asahi yang mengangkat tangan

" sekertarisnya?"

"Saya pak, jisoo al mahira" jisoo mengangkat tangannya dan tersenyum tipis pada sehun

"Yang jadi bendahara?" Kini sehun menatap ke arah rose dan june bergantian

"Dia pak/saya pak" ucap rose dan june

"Lalu kamu bagian apa?" Tanya sehun pada june

"Saya sih ikut aja syukur pak dari pada ngebolos kata dosen" ucap june polos

Sehun memandang june, memang pemuda yang satu ini dari gaya dan cara berbicaranya saja sudah beda dari yang lain lebih bebas.

"Jangan macam-macam di desa saya" peringatan dari sehun

"Siap pak" june memberi hormat tidak lupa dengan senyuman lebarnya

"Satu fakultas?" Tanya sehun kepada suga

"Enggak sih pak, dari 3 fakultas, rose dan jisoo di fakultas ekonomi, saya sama asahi fakultas perguruan, june dari fakultas teknik" jelas suga

"Wah sama dong kita, kamu teknik apa jun" tanya chanyeol antusias

"Saya teknik mesin" jawab june

"Ini nih hun, yang aing cari bisa ngerakit mesin kan? Kebetulan saya dari teknik sipil" terang chanyeol

"Bisa bang, bisa tenang aja mau bikin inovasi ya?" Tanya june

"Iya nih desa ini lagi kesulitan air, mau bikin mesin air tapi kalau sendiri kewalahan" tutur chanyeol

"Bantuin yak" chanyeol menepuk punggung june

Dan di balas acungan jempol dari june

"Besok pagi jam 8 penyambutan di balai desa, sekalian buat program kerja apa saja yang akan kalian realisasikan, desa ini cuma ada 88 rumah sangat sedikit di banding desa lain, tapi seperti yang kalian lihat tidak ada jalan yang rusak, ataupun berbatu, listrik sudah ada tapi untuk signal masih kesulitan, saya sedang mengupayakan agar desa ini tidak tertinggal dengan desa lain, untuk lebih lengkapnya kita bisa bicara santai saja besok, sekarang kalian istirahat" suruh sehun

"Baik pak terima kasih" ucap mereka kompak

" saya masuk kamar duluan" june dan asahi pamit pada chanyeol dan sehun

"Mari pak" kini giliran suga yang menyusul

"Saya pamit keluar ya pak permisi" jisoo menganggukan kepalanya dan tersenyum pada sehun dan chanyeol

Melangkahkan kakinya keluar, jisoo duduk di sebuah kursi rotan yang berada di luar rumah

.

.

.

.
Sesampainya di luar, angin malam membuatnya sejuk, suasana desa sangat berbeda dengan di kota, meskipun jarak rumah yang mereka tinggali sekarang jauh dengan tetangga tapi jisoo merasa sedikit nyaman disini

THE UNEXPECTED (Hunsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang