Harapan

802 107 13
                                    

Hujan turun dengan deras malam ini, untungnya acara pengajian bulanan yang di langsungkan malam ini sudah terlaksanakan

Warga satu persatu mulai pergi meninggalkan desa, menyisakan sang kepala desa, sepupunya dan mahasiswa kkn

Mereka bukan tidak ingin pergi, hanya saja mobil milik chanyeol tidak bisa menampung mereka untuk masuk semua

Itulah alasannya kenapa mereka lebih berdiam diri, menunggu hujannya reda

Semuanya duduk di ruang pelayanan kantor desa

"Banyak yang berubah ya sekarang, cctv, ruang kerja, ruang pelayanan, semuanya lo bikin ulang hun" ucap chanyeol menatap kagum setiap ruangan yang ia lihat

"Tapi masih ada yang suka pungli gak?" Tanya chanyeol

Sehun menghela napasnya pelan

"Setau gue sih kalau di kantor bersih, gak tau kalau di luar" jawab sehun

"Gitu, tapi beneran desa ini banyak berubah, setelah lo pegang, coba kalau gue yang maju, gak bakal bisa kayak gini, lo hebat" chanyeol menatap bangga pada sehun

"Lo juga hebat chan, ini kan ide lo juga bikin bangunan kayak gini, gimana rencana lo buat alat sama june?" Kini giliran sehun yang bertanya pada chanyeol

Chanyeol memberikan kode kepada june untuk menjelaskan tentang alat untuk pengambilan air ciptaan mereka

"Jadi gini pak, rancangan bang chanyeol udah jadi cuma kita kesulitan cari panel surya, dan itu mahal, saya sama bang chanyeol sudah coba buat rakit tapi gagal" terang june

"Kalau butuh bantuan bilang aja chan, apa kita coba suruh si dio buat cari?" Tawar sehun

"Gak perlu, gue sama june usahain dulu" tolak chanyeol

"Bang hujannya udah reda" asahi menunjuk ke arah luar

Gerimis air membuat mereka bernapas lega

"Yok pulang" ucap suga

"Nih bawa mobilnya" chanyeol melemparkan kunci mobil ke arah suga

"Lah kan abang yang nyetir"

"Gak akan muat lah joknya cuma 4 paling masuk ber5, gue sama sehun di belakang" jelas chanyeol

"Saya aja bang yang di belakang" asahi menawarkan diri

"Gak usah, yok keburu malem" chanyeol segera berlari ke arah mobil dan naik di bagian belakang

Jisoo dan rose masih di tempat, jisoo sedikit ragu sekarang, baju gamis yang ia kenakan berwarna putih.

Jisoo takut bajunya akan menerawang jika terkena air hujan

Puk

Sebuah sorban kini berada di atas kepala jisoo

"Rose, pake itu sama jisoo" ucap sehun berteriak dan lari ke arah mobil

Rose yang mendengar perintah sehun lalu melihat ke arah jisoo yang sudah terdapat sorban di kepalanya

"Jujur sama gue, lo punya hubungan apa sama pak sehun" rose menatap curiga pada jisoo

"Ih apa sih? Gak ada ya" sangkal jisoo

Jisoo seperti tersadarkan dengan pertanyaan rose, dirinya dan sehun tidak punya hubungan serius, hanya dekat, tapi perhatian yang pria itu berikan jisoo masih tidak paham

Sekarang ia merasa sedikit berharap pada sehun, di beri perhatian terus menerus tanpa henti membuat jisoo akhirnya sedikit menyukai pria itu

Haruskah ia berpura-pura saja seperti ini? Atau dia berbicara jujur? Tapi jika ia jujur bagaimana kalau perhatian yang sehun berikan ternyata hanya hal biasa untuk pria itu.

THE UNEXPECTED (Hunsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang