"kenapa?" Suara lirih ini terdengar lagi
Tidak ada jawaban dari sang lawan bicara.
"Kenapa mas gini sama aku? Mas ngilang setahun lamanya, sekarang mas datang kesini buat ngelamar aku, mas kira aku apa?" Jisoo sedikit meninggikan suaranya sekarang.
Air matanya tidak bisa ia kendalikan sekarang, ia butuh penjelasan dari sehun
"Mas punya alasan jis" bela sehun
Jisoo terdiam tidak menanggapi perkataan sehun.
"Handphone mas hilang jis, otomatis semua kontak juga hilang, waktu itu chanyeol pulang ke rumah paman, orang tuanya sakit jis, aku baru bertemu chanyeol sebulan ini, aku juga sibuk di desa buat ngurus program kerja masa jabatan aku, bukan maksud aku mempermainkan kamu, aku juga sama menderitanya menahan kerinduan, aku pengen bicara sama kamu tapi aku gak bisa " jelas sehun frustasi
Sorot mata sehun tidak menyiratkan kebohongan sedikitpun.
Tapi jisoo masih terdiam tidak menanggapi apapun.
"Mas serius sama kamu jis, kalau aku gak serius gak mungkin aku kesini buat lamar kamu, tolong pikirkan lagi" ucap sehun pasrah
Jisoo sebenarnya tidak menolak lamaran dari sehun, tadi ia meminta kepada ayahnya kalau dia ingin berbicara dengan pemuda ini terlebih dahulu.
Jisoo ingin tahu kenapa sehun tiba-tiba datang dan melamarnya.
Jisoo tidak ingin berburuk sangka pada sehun, namun ia butuh penjelasan kenapa pemuda itu menghilang darinya.
Setelah mendengar penjelasan sehun, setidaknya ia sedikit bernapas lega kalau pria itu sama tersiksanya dengan dirinya.
Bukan hanya dia saja yang merindukan sehun, namun sehun juga sama merindukan dirinya.
"Kamu gak harus jawab sekarang kalau bingung, tapi mas mohon jangan menolak lamaran ini" pinta sehun dengan nada sedihnya.
Jisoo menghela napasnya pendek, ia berdiri dan menatap sehun
"Aku selesai, permisi" jisoo beranjak meninggalkan sehun
Hembusan napas kasar saat ini mengambarkan ekpresi kekesalan sehun.
Rasa cemas dan takut akan tindakan bodohnya yang tidak sedikit berjuang untuk menghubungi jisoo.
Sehun paham pasti jisoo sekarang menganggap dirinya kurang ajar, ia menghilang lalu sekarang datang dan tiba-tiba melamarnya.
Irama jantungnya kini berpompa sangat cepat, bagaimana jika benar jisoo menolak lamaran darinya.
Sehun mengacak rambutnya secara kasar, sesekali ia membuang napas sebelum menyusul gadisnya dan berkumpul dengan keluarganya.
..
.
.
Suasana tegang kini lebih terasa di bandingkan dengan sebelumnya.
Yunho menelisik dengan detail kepada sehun, setelah anak gadisnya membisikan sesuatu padanya.
"Sehun, bapak tidak akan memaksa jisoo pernikahan bukan semata menjalankan ibadah tapi niat tulus dari kedua belah pihak harus saling kuat, cinta dan ketulusan bukti bahwa ibadah kita lakukan dengan sungguh-sungguh" dengan tegas yunho berbicara
Matanya terus memandang ke arah sehun seolah enggan melepas objek di depannya
Chanyeol yang penasaran menyikut perut sehun pelan
"Lo habis ngapain sama jisoo?jisoo nolak lo?" Tanya chanyeol pelan
"Gak tau chan" jawab sehun dengan sedikit lesu
Air mukanya tidak bisa berbohong, gurat an khawatir, sedih dan marah sangat terpancar.
Chanyeol sebenarnya tidak tega melihat sepupunya seperti ini, namun melakukan pembelaan saat ini rasanya percuma saja.
"Intinya saja pak tujuan kami datang kemari adalah baik semoga bapak menerima dengan baik juga tujuan kita" hangeng coba untuk membela sang anak dari adik kandungnya.
"Saya tidak ingin memaksakan kehendak, jika anak saya belum memberi keputusan maka saya tidak akan mendahului kehendak puteri saya"
Wajah hangeng yang semula tenang kini berubah menjadi serius
"Apa jisoo berkenan menerima lamaran dari sehun?" Hangeng menanyakan langsung hal itu pada jisoo
Jisoo melirik sehun yang kini sedang menatap ke arahnya.
Mata sehun tidak bisa menyembunyikan kebohongan, sorot yang biasanya tajam kini terlihat sedikit sayu.
"Maaf sebelumnya, saya tidak ingin buru-buru mengambil keputusan, apalagi kedatangan dan niat baik ini terlalu tiba-tiba, tolong beri saya waktu" dengan suara yang sedikit serak jisoo mencoba mengutarakan isi hati dan pikirannya
Beberapa saat keheningan terasa kembali ketika gadis itu selesai bicara, sehun semakin menundukan kepalanya, sesekali ia menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin jawaban yang seperti ini.
"Baik, jika itu keinginan jisoo saya akan kembali 3 hari lagi untuk menagih jawaban bagi keponakan saya, pamit undur diri, assalamuallaikum"
Yunho menepuk pundak sehun sebelum lelaki itu keluar dari pintu
"Perbanyak sholat karena hanya allah yang maha mengetahui apa yang terbaik bagi hambanya" bisik yunho pada sehun
Sehun mengangguk mantap mendapat nasihat dari yunho
"Saya akan berusaha" ucap sehun sungguh-sungguh dan di hadiahi acungan jempol dari yunho
.
.
.
.
.
Tbc
Maaf lama ngilang wkwk
Masih sibuk banget kerjaan di tambah mau akre jadi banyak laporan yang harus di kerjain.
Salam sehat ya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNEXPECTED (Hunsoo)
Randomlagi kkn cinlok sama teman ❎ lagi kkn cinlok sama kades ✅