kebetulan

754 105 0
                                    

Semilir angin yang begitu sejuk menerpa wajah, cuaca yang sedang meredup, membuat keadaan sore hari ini begitu sejuk.

Sudah hampir 4 hari mereka tinggal didesa, hari - hari yang mereka lewati tidak terlalu berat karena mereka hanya memberikan sosialisasi dan membantu para guru

Kadang juga mereka sibuk di desa untuk membantu acara atau sekedar berkumpul disana.

Mahasiswa kkn tengah berkumpul di halaman depan, mendisuksikan materi yang akan mereka sampaikan untuk sosialisasi

Rose dari tadi melihat ke arah depan

Sejauh matanya memandang terdapat sawah yang kini tengah di panen, orang-orang memanggul karung dan sedang berjalan untuk pulang.

Terlihat sesosok pemuda tinggi, bajunya terlihat kotor, menggunakan topi yang terbuat dari anyaman, di pundaknya mengangkut sebuah karung besar, berjalan mendekat.

"Bang chanyeol habis panen?" Tanya rose yang kebingungan melihat wajah chanyeol yang putih kini berubah hitam oleh lumpur

"Iya nih, habis bantu mbak minah" chanyeol segera menurunkan karung yang berada di pundaknya

Lalu mengelap keringat yang bercucuran dari dahinya

Percakapan keduanya mengundang rasa penasaran dari jisoo

Gadis itu berdecak kagum ketika dirinya melihat chanyeol pulang memanen padi

"Bang chanyeol hebat nih, pekerja keras" seru jisoo

"Iya dong jiss harus kerja keras biar jadi suami yang bisa berkecukupan menafkahi istrinya" balas chanyeol

"Ini bang minum dulu" rose memberikan gelas berisi air pada chanyeol

"Makasih" chanyeol langsung meneguk air sampai habis

"Rose gue juga haus dong ambilin" suruh june

"Ye sompak emang gue babu lu" sinis rose

"Aelah ke bang chanyeol aja mau masa ke calon suami enggak" goda june

"Ogah, ambil sono lu buaya ya junaedi" rose melempar balpoin yang ada di dekatnya ke arah june

"Jangan berantem nanti jodoh" tegur jisoo

"Gak papa jodoh sama rose" ucap june dibarengi ketawanya

"Gue gak mau ya junaedi" teriak rose menunjuk muka june

"Yaudah, kalau gak mau sama june sama abang aja" ucap chanyeol membuat rose, jisoo dan june langsung terdiam seketika, serta mengundang suga dan asahi yang diam-diam mendengar percakapan chanyeol

"Tapi abang mau mandi dulu gak bisa sekarang" tambah chanyeol melengos pergi meninggalkan jisoo dan rose yang mematung

"Maksud bang chanyeol apa sih? Beneran itu?" Tanya rose pada jisoo

"Abu-abu" balas jisoo

"Itu namanya di phpin goblok" kini suga angkat bicara

"Setelah junaedi terbitlah bang chanyeol hahaha" asahi langsung menutup mulutnya ketika mendapat tatapan tajam dari rose
.

.

.

.

.

.
Keesokan harinya merupakan hari sabtu dimana mereka bisa bebas atau libur dari kegiatan kkn

Ruang tv menjadi sasaran mereka untuk sedikit bersantai menyaksikan film atau komedi.

"Gus tinta printer habis ya" rose mendekati suga dan memberikan botol tinta printer

"Eh gue kira masih banyak jiss sorry" kini suga menampilkan deretan giginya yang putih

"Ya terus gimana nih, gak bisa print kalau gak ada tintanya" june memeriksa botol tinta yang lain

"Apa ke kota aja ya? Tapi kan jauh" asahi menatap suga

"Coba lu ngomong deh ke pak sehun boleh gak izin dulu" saran asahi

Suga berjalan ke arah depan dimana tadi ia melihat sehun dan chanyeol sedang duduk disana.

"Pak maaf menganggu, boleh bertanya?" Suga tersenyum ke arah chanyeol dan sehun

Sehun menganggukan kepalanya tanda ia setuju

"Kami kehabisan tinta untuk printer bagaimana kalau kami izin ke kota?"

"Kalau butuh printer pinjam punya desa saja tidak perlu ke kota" usul sehun

"Tapi gak papa kan pak? Gak ngeganggu kalau kita pake?"

"Pake aja kita juga jarang pake"

"Terima kasih pak"

Suga segera kembali ke tempat tadi ia berkumpul.

"Ke kota aja gih, beli bahan makanan kata mbak minah juga pada habis, sekalian service mobil bentar" suruh chanyeol

"Kenapa gak lo aja yang berangkat?" Tanya sehun

"Kemarin habis dari sawah badan pegel hun"

Sehun berdecak dan menatap chnayeol sinis

"Sini kuncinya" chanyeol memberikan kunci mobil miliknya pada sehun

Sehun berjalan ke arah ruang tv di sana ada suga, asahi, june dan jisoo minus rose yang tidak terlihat olehnya

"Ekhem" deheman sehun membuat mereka menoleh ke arahnya

"Tadi mau ke kota kan sekalian saya juga mau ayo" ajak sehun

"Tadi katanya gak jadi pak" june menatap bingung pada sehun

"Ya sekarang jadi makanya saya ngajakin" balas sehun cuek

"Saya tunggu di mobil"

Setelah kepergian sehum, mereka lalu menatap suga

"Sana berangkat" ucap jisoo pada suga

"Kok gue liat nih baju gue" suga menarik kaosnya dan celana chinos yang ia pake

Begitu juga asahi dan june yang memakai pakaian yang kurang lebih modelnya sama seperti suga

"Lu aja jis, udah pake hijab tuh tinggal ambil tas" saran asahi

"Ih kenapa gue" jisoo menolak

"Iya nih lu udah pake hijab gitu tinggal ambil tas aja cepet tuh kasihan pak sehun" june menunjuk mobil yang terlihat di kaca

Disana memang terlihat sehun sudah duduk di dalam mobil

"Awas ya kalian" jisoo langsung berangjak ke kamar dan mengambil tas lalu memasukan barang yang akan ia bawa

"Mau kemana jis?" Rose menghentikan kegiatannya yang sedang memakai skincare

"Ke kota beli tinta printer" balas jisoo ketus

"Sendiri?"

"Gak, sama pak sehun" jisoo buru-buru memakai tasnya

"Jangan cemberut gitu, latihan jadi bu kades kan" ledek rose

Jisoo menyambar bantal yang ada di dekatnya lalu melemparkannya pada rose

"Dalam mimpi" ucap jisoo lalu meninggalkan rose yang sedang tertawa

.

.

.
Tbc
Terimakasih vote dan komennya

THE UNEXPECTED (Hunsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang