Jisoo melangkahkan kakinya ke kanan dan ke kiri.
Ia mulai merasa kesal sekarang, sosok tubuh tinggi besar milik sang suami dari tadi menghalangi jalannya ketika ia hendak menuju keluar dari kamarnya.
"Ck" decakan itu lolos keluar begitu saja dari bibir tipisnya.
Sorot mata yang lembut itu kini menampilkan kebosanan
"Minggir" ucapnya pelan
Beberapa menit yang lalu ia sudah mencoba bersabar, namun kali ini level kesabarannya sudah menipis.
Sehun menggelengkan kepalanya, sehun bersikeras menghalangi jisoo bahkan sekarang tangannya sudah membentang lebar.
Jisoo menghembuskan napasnya pelan, kelakuan suaminya di pagi hari sudah membuat kesabarannya menghilang.
"Awas, aku mau masak" jisoo mencoba menurunkan tangan sehun
Namun tenaga sehun bukanlah tandingannya, buktinya tangan sehun tidak bergerak sedikitpun.
"Aku tidak akan membiarkan kamu pergi sebelum maafin aku" ucap sehun yang teguh dengan pendiriannya
"Tidak"
"Yasudah aku akan terus seperti ini" ancam sehun
Jisoo memandang sehun yang menurutnya bertingkah seperti anak kecil, baru kali ini sehun menampilkan sisi lain lagi dari dirinya.
Tapi jisoo tidak akan goyah dengan tingkah sehun yang sekarang.
"Minggir, atau kamu tidur di luar malam ini" ancam balik jisoo
Sehun terkejut mendengar ancaman balik dari istrinya yang begitu telak.
Bagaimana bisa ia tidur sendiri, disaat beberapa bulan terakhir sang istri selalu ada di sampingnya, menemani tidurnya.
Sehun tidak bisa membayangkan jika jisoo tidak tidur di sampingnya.
Jisoo menatap sehun yang kini terdiam seolah sedang berpikir keras.
"Minggir, aku tidak bercanda" tambah jisoo
Sehun hanya bisa membuang napas lemas, ia segera menurunkan tangannya, lalu menggeser tubuhnya untuk mempersilahkan jisoo berjalan.
"Kamu gak mau maafin mas jis?" Tanya sehun memastikan sekali lagi
Tapi nihil tidak ada balasan dari jisoo, istrinya itu kini dengan tenang berjalan turun dari tangga.
Sehun mengikuti langkah jisoo, bahkan saat wanita itu mengambil bahan masakan di kulkas sehun tetap berada di belakang jisoo.
Jisoo mencoba menghiraukan keberadaan sehun, ia mulai mengambil panci untuk memasak sup.
"Mas bantu boleh?" Tawar sehun
"Enggak" tolak jisoo tegas
"Sini mas yang cuci sayurannya" sehun mengambil semua sayuran yang akan jisoo masak ke dalam mangkuk
Jisoo melirik jam dinding sudah cukup siang tapi sehun malah membantunya memasak, berniat memboloskah bapak yang satu ini?
"Kamu gak kerja apa? Ini udah siang"
"Aku libur sayang, untuk hari ini full buat kamu" kekehan dari sehun kini terdengar renyah
Sesekali jisoo melirik ke arah sehun memperhatikan begitu seriusnya sehun mencuci sayur
Pria itu bahkan dengan semangat membilas sayur yang ada di tangannya.
PRANK...
Pecahan piring kini tercecer di bawah kaki sehun. Tanpa sadar dia menyenggol piring yang ada di sampingnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNEXPECTED (Hunsoo)
Randomlagi kkn cinlok sama teman ❎ lagi kkn cinlok sama kades ✅