Protect

624 79 7
                                    

Mobil Range Rover Evoque melaju dengan kecepatan sedang, dua insan disana nampak saling membisu meskipun yang lebih tua sesekali mencoba membuka topik namun respon dari sang lawan bicara sangatlah singkat.

Bukan tanpa sebab dan alasan kenapa mereka saling terdiam, kejadian dua hari yang lalu membuat perasaan sang istri terguncang.

Ya wajar saja jika mereka menjadi bahan gosip, apalagi sampai ada yang mengira bahwa dirinya tengah hamil

Pernikahan mereka yang terkesan terlalu buru-buru, tidak adanya pemberitahuan ke masyarakat atau tetangga.

Sang suami mencoba beberapa kali menenangkan sang istri namun ia tidak bisa, sikap kaku membuatnya bingung bagaimana cara mengekspresikannya, bahwa ia tidak perduli omongan orang lain

Mobil hitam itu kini berbelok, pagar besar langsung terbuka secara otomatis.

Terlihatlah sebuah bangunan rumah bergaya modern di samping rumah tersebut terdapat garasi parkir yang di isi oleh 1 mobil sport dan 1 motor sport.

"Kita sudah sampai ayo turun" sehun membuka seat belt jisoo

Jisoo hanya melirik sebentar ke arah sehun lalu membuka pintu mobil

Sehun mendesah pelan, usaha apalagi yang harus ia lakukan untuk menyenangkan hati jisoo

Keduanya berjalan beriringan, sehun beberapa kali melirik sang istri namun jisoo tampak mengabaikannya.

"Assalamuallaikum" ucap mereka berbarengan ketika memasuki rumah

Jisoo berdiri menunggu jawaban dari si pemilik rumah

Sehun menghentikan jalannya ketika disampingnya tidak menemukan jisoo

Istrinya itu tengah mengengok ke sana kemari seperti mencari sesuatu

"Cari apa?" Tanya sehun akhirnya karena penasaran

"Mas tunggu paman sama bibi disini aja dulu, aku gak enak kalau harus nyelonong masuk" balas jisoo dengan senyuman yang sedikit di paksakan

"Disini gak ada paman sama bibi" ucap sehun

Jisoo menautkan alisnya bingung mendengar penuturan tersebut

"Lagi keluar ya? Bang chanyeol?" Tanya jisoo kembali

"Chanyeol juga gak akan kesini, ayo kita ke kamar capek kan?" Ajak sehun

Di raihnya tangan sang istri lalu di cium secara perlahan

"Aku gak ngerti mas, terus ini rumah siapa?" Jisoo menatap sehun lekat

"Rumah mas, enggak lebih tepatnya rumah kamu besok kita ganti atas nama kamu"

Mata jisoo membulat, tangannya menutupi mulutnya yang sekarang sedikit terbuka

"Subhannallah, astagfirullah, allahuakbar, jangan bercanda ini rumah segede ini punya siapa? Mas salah masuk rumah kali ya? Kita ke desa aja yuk mas, aku gak papa kok mas tinggal di desa sama mas, jangan bohongin aku mas"

Jisoo berkali-kali mengelus dadanya, sehun hanya bisa pasrah melihat kehebohan sang istri yang tidak percaya bahwa ini rumahnya.

"Mas gak bohong sayang, ini memang rumah mas, tapi nanti rumah ini jadi milik kamu"

Jisoo terdiam sebenarnya siapa sehun sebenarnya sampai mempunyai rumah mewah dan mobil mewah seperti ini?

Ia bodoh tidak mencari tahu latar belakang suaminya terlebih dahulu

"Aku gak mau tau, mas harus cerita sama aku" final jisoo

"Yaudah nanti mas cerita, sekarang kita mandi, istirahat dulu" ajak sehun

.

.

.

.

.

Bukannya membaik hubungan keduanya kini malah terlihat perang dingin.

Hal itu di sebabkan karena sehun tidak kunjung buka suara menceritakan keluarganya.

Jisoo memunggungi sehun karena tidak ada tanda-tanda dari lelaki itu akan buka suara

Lima belas menit berlalu dan tidak ada yang berubah sebelum sehun menutup mata dengan lengannya.

"Dulu aku tinggal bertiga di desa kakek, nenek dan aku" helaan napas pelan terdengar dari sehun yang sedang menjeda ucapannya

Jisoo yang awalnya ingin tidur mengurungkan niatnya namun dia tidak segera berbalik menghadap sehun.

"Chanyeol awalnya juga di desa tapi semenjak dia lulus sd dia pindah ke kota" sehun berhenti berbicara sejenak

"Kakek meninggal dan aku tinggal berdua sama nenek. Kalau kamu tanya dimana orang tua aku jawabannya mereka ada di kota, mereka tinggal sama bang suho, abang kandung aku" lagi sehun menghentikan ucapannya

Dadanya terasa bergemuruh, ia menghirup udara sebanyak-banyaknya

"Entah dosa apa yang aku lakukan sampai ayah benci, orang bilang karena melahirkan aku ibu hampir meninggal, itu alasannya kenapa aku di desa, kadang aku iri sama chanyeol yang bisa ke kota, tapi aku bisa apa? Hahaha" tawa nyaring terdengar begitu memilukan

"Puncaknya ketika nenek meninggal aku pindah ke kota, aku kira semuanya akan bahagia, tapi rasanya aku menjadi orang asing di keluarga sendiri. Aku di suruh mandiri, sedangkan bang suho selalu di manja, aku kadang meminjam baju bang suho tanpa izin, berakhir dengan aku yang di pukul penuh rotan, dari sana aku membenci bang suho, aku mati-matian belajar supaya ayah lirik aku tapi nyatanya tidak, bahkan sampai mereka semua meninggalkan aku, aku tidak pernah dianggap"

Suara bergetar sehun terdengar meskipun pria itu mencoba tetap tenang

"Aku menepati janji pada nenek yang ingin desa maju, tapi aku menjadi anak durhaka bagi keluarga aku, maafkan aku karena kamu harus menikah sama orang yang tidak pernah berbakti sama orang tua, seharusnya aku bicara soal ini dulu sama kamu, aku harap kamu tidak akan pernah menyesal punya suami seperti aku"

Sehun bangkit dari posisi berbaringnya, ia mendudukan dirinya di pinggir kasur.

Menyeka air mata yang sedikit membasahi pipinya, luka yang ia rasakan masih ada bahkan sampai sekarang.

Ia takut jisoo akan meninggalkannya sekarang.

GREB

Sebuah tangan kecil melingkar di perutnya, jisoo menggesekan kepalanya pada punggung sehun

"Maaf mas, aku gak tau" ucap jisoo pelan

Sehun tersenyum melepas tangan jisoo, ia berbalik menatap jisoo

Tampak bekas cairan bening di pelupuk mata istrinya itu.

Sehun memegang pipi jisoo, mengusapnya pelan, pandangan matanya sangat teduh sekarang.

"Aku beneran cinta sama kamu jisoo, jangan tinggalin aku, aku gak punya siapa-siapa lagi selain kamu dan keluarga chanyeol, aku mohon"

Jisoo memegang tangan besar milik sehun yang mengusap pipinya.

"Ayo jadi lebih baik bersama-sama untuk aku, kamu, dan anak-anak kita"

Jisoo merangkul pundak sehun, meletakan kepala lelaki itu pada bahunya, jisoo mengusap kepala sehun dengan lembut.

Sehun melingkarkan tangannya pada tubuh mungil jisoo.

"Terima kasih love"

.

.

.

.

.

Tbc
Menjelang akhir nih wkwk
Cerita baru udah ready ya
Jangan lupa vote
Bye-bye

THE UNEXPECTED (Hunsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang