Jatuh hati atau patah hati?

120 3 0
                                    

"Loh bu, renata kemana?" Mata gavin melebar ketika melihat ranjang UKS yang kosong. Pasalnya tadi renata tengah tiduran di ranjang tersebut karena ia merasa tak enak badan

"Udah pulang, Vin"

"Sama siapa bu?"

Bu isten menyernyit "loh emang kalian nggak janjian pulang bareng?"

Gavin terdiam, mereka emang nggak janjian "tadi renata bilang udah nggak papa, makanya minta pulang" ucap Bu isten

"Renata pulang sendiri?"gavin menanyakan ulang

"Iya kayaknya, atau nggak sama temennya"

"Oke bu makasih ya"

Bu isten tersenyum ramah, lalu gavin meninggalkan UKS dengan langkah cepat.

Renata sedang menatap ribuan air yang turun dari langit di sore hari ini, hampir semua siswa terjebak disekolah tapi ada juga yang menerobos guyuran hujan dengan mantel payung ada juga yang menerobos hujan dengan tidak ditutupi apapun

"Terobos seru kali ya?"ucapnya pada diri sendiri

"Paling cuma basah" seakan tersadar dengan omongannya sendiri "kalau ada Bella disini gue dibilang bego sih pasti, namanya hujan ya berarti basah" ia terkekeh sendiri jadinya

Saat hendak menapakkan kaki dibawah guyuran hujan,  lengannya ditarik oleh seseorang hingga menabrak dada bidang cowok tersebut

Seakan tersadar, renata menjauhkan tubuhnya dari cowok itu

"Mau ngapain?"

"Mau pulang lah"

"Nggak lihat lagi hujan, hm?"

"Sengaja mau hujan-hujan"

"Lo lagi sakit. Badan gampang meriang sok mau hujan-hujanan"ucap gavin

Renata berdecak "suka-suka gue lah"

"Dibilangin ngeyel"ucap gavin sambil menonyor gadis didepannya

"Nyebelin! Gue tetep mau terobos"

Gadis itu hendak berlari tapi kalah cepat dengan tarikan gavin dilengannya "dikunci di UKS aja kali ya"ujarnya seraya menarik lengan renata, agar gadis itu tak menerobos hujan

Gadis itu membola "Gila ya!? Nggak mau!"

Sesampainya di UKS gavin benar-benar mengunci pintunya, sedangkan renata tengah menekuk mukanya pertanda ia kesal

"Buru-buru pulang kenapa?"

"Nggak apa-apa"

"Yaudah"

"Buka dong pintunya"

"Katanya nggak ada yang penting, yaudah sini aja"

"Tapi gue ada janji sama orang"

"Gue harus pulang sama dia, soalnya tadi pagi berangkat nya bareng dia."

Ah, gavin tahu arah pembicaraan gadis itu
Dan tanpa renata sebut siapa yang sedang ia bicarakan pun, gavin tahu.

"Pulang sama gue."ucap gavin seperti tak mau dibantah

"Tapi gue nggak ngerasa berangkat sama lo"balsa renata

Gavin mendengus "Nggak bakal gue bukain pintu, kalau lo pulang sama Alex"

"Kok tau gue sama Alex? Ngikutin ya!?"selidik renata

"Mata-mata gue banyak."ucap gavin

"Mata lo dua kok"ucap renata

Gavin merangkul bahu renata, lalu mencubit pipinya gemas "nggak usah gemesin bisa?"

Pelampiasan [Sedang Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang