13💐

127 7 0
                                    

"Aku pesen taksi aja kalau kamu gak mau pulang. "Ucap Zweitson mengambil handphone nya yang berada diatas meja nakas.

Fajri langsung menghampiri Zweitson dan mengambil ponsel milik sang istri.

"Aku nanya serius"

"Ishhh apaansi?! Aku mau pulang. "Ucap Zweitson.

"Ya jawab dulu"

Zweitson tidak menggubris ucapan nya Fajri.

Ia berjalan menuju changing room untuk mengganti pakaian.

Fajri berdecak pelan, ia segera membasuh badannya lalu mengganti pakaian dengan kemeja kotak berwarna hitam putih celana jeans dan sepatu Gucci yang kemarin ia beli.

Selesai mengganti pakaian Zweitson keluar dari changing room hotel.

Lalu memakai tas selempang milik nya, memasukan handphone dan juga dompet milik nya kedalam tas tersebut.

Ia memakai sepatu putih polos milik nya dan segera keluar dari dalam kamar hotel.

"Zweitson tungguin!"

Zweitson hanya diam sambil melanjutkan langkah nya menuju lobby hotel.

Ia sedang menunggu taksi online yang sudah ia pesan sebelum nya.

"Elah, gini nih kalau Zweitson lagi pms suka sok diem orangnya"

Tak lama dari itu taksi yang Zweitson pesan sudah sampai.

Ia segera masuk membiarkan suami nya yang pulang sendiri.

Zweitson telah sampai di kediaman nya, ia membayar taksi tersebut lalu masuk ke dalam rumah nya.

Berjalan menuju kamar nya, dan mengunci pintu kamar nya.

"Sakit banget ya tuhan. "Gumam nya sambil memegangi kedua dada nya.

Asi nya merembes karena tidak ada yang meminta nen kepada nya.

Mana mungkin ia menyusui sang suami, ia tidak mau karena takut ke bablasan.

Tak butuh waktu lama Fajri pun sampai dirumah, ia langsung masuk mencari sang istri.

"Zwei you dimana" tanya Fajri.

"Nyonya besar ada di dalam kamar tuan. "Ucap maid yang memberi tahu keberadaan Zweitson kepada Fajri.

"Owh makasih ya bi" Bibi mengangguk.

Fajri pun berjalan kearah kamar, hendak membuka pintu ternyata pintunya di kunci dari dalam.

"Sayang buka pintu"

Fajri mengetuk pintu pelan.

Zweitson meringis pelan karena sakit di kedua dada nya.

Ia pun segera membuka pintu kamar nya dan berlari ke dalam kamar mandi.

Ia membawa sesuatu, yaitu penyedot asi agar dada nya tidak terlalu sakit.

Ia juga tidak lupa untuk mengunci pintu kamar mandi tersebut.

"Zwei" panggil Fajri.

"Kenapa sih?" tanyanya.

"Kamu lagi ngapain? "Tanya Fajri balik sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"Eumh..... E-enggak aku nggak ngapa ngapain" ucapnya lirih namun masih terdengar dari luar.

"Kalau gitu buka dong pintu nya. "

Zweitson tak menjawab ucapan dari Fajri.

berapa menit berlalu Zweitson telah keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang sedikit pucat.

[Boylove] After Wedding - JisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang