[Boylove] After Wedding - Jison

14💐

Kedua nya mengangguk kan kepala nya pelan dan menerima resep obat tersebut dari dokter.

"Zweitson kamu harus sering chek up jika tidak kamu akan selalu seperti ini" ucap Dokter.

"Baik dok terimakasih. "Ucap Zweitson kepada dokter tersebut.

"Sama sama"

>>>>>>

Mereka berdua sudah sampai di rumah.

Dan kini Fajri tengah menemani sang istri yang sedang minum obat dari dokter.

Kedua nya berada di kamar, Fajri melarang istri nya untuk melakukan pekerjaan rumah.

Karena ia tidak mau terjadi apa-apa kepada istri nya yang sedang tidak enak badan.

Fajri juga akan meliburkan diri untuk beberapa minggu kedepan dan semua pekerjaan nya di tanggung oleh Joy, dan Catrin.

"Mau makan nggak biar aku ambilin" ucap Fajri.

"Mau salad buah. "Ucap Zweitson menatap sang suami dengan puppy eyes.

"Ngidam kamu? Tiba tiba pengen salad buah, udah malam mana ada yang jual"

"Mana ada! Aku mau aji coba cek di kulkas kayak nya ada deh punya Mami buat aku. "

"Ya siapa tau kan, yaudah tunggu bentar" ucap Fajri.

Zweitson mengangguk pelan ia mengalahkan televisi kamar nya.

Didapur.....

"Mana ada salad buah? Orang udah nggak ada kok" gumam Fajri.

Ia mengeluarkan ponselnya lalu mengirim pesan kepada Zweitson.

My wife🩷
Mana ada salad?
Dikulkas nggak ada
Serius nggak bohong

Suami saya😋💗
Ihhh terus gimna?
Masa udah di makan sih?
Aaaaa mama hiksss

My wife🩷
Udah" jangan nangis
Aku beliin ya
Udah aku order aku beli lima
Siapa tau kamu kurang

Suami saya😋💗
Yeayyy thanks sayang

My wife🩷
Pesen yang lain ngga?
Sekalian gitu

Suami saya😋💗
Enggak usah
Aku cuma mau salad buah aja

My wife🩷
Yaudah
Tunggu dulu nggak usah nangis

Suami saya😋💗
Enggak nangis kok hehe

My wife🩷
Halah ntar juga nangis

Suami saya😋💗
Gak usah bikin kesel deh
Cepet balik ke kamar
Kamu tega banget sih
Ninggalin istri nya sendiri

My wife🩷
Iya bawel
Aku juga mau kekamar

Zweitson hanya melihat pesan sang suami lalu meletakkan handphone nya diatas meja nakas.

Ia menggerakkan kedua kaki nya ke kanan dan ke kiri.

Sambil anteng menonton televisi dikamar nya.

Fajri masuk kedalam kamar lalu mengunci pintu tersebut, ia pun merebahkan badannya disamping tubuh Zweitson.

"Masih lama dateng nya? "Tanya Zweitson kepada sang suami.

"Masih"

"Eung... Aku mau nya sekarang. "Ucap Zweitson mengerucut bibir nya lucu.