19💐

117 8 0
                                    

Erlangga pergi ke kamar nya untuk mengambil kunci motor milik nya.

Setelah itu ia kembali menghampiri sang kekasih yang telah menunggu nya di depan.

Ia memberikan hoodie milik nya kepada Elvan, dan Elvan segera memakai nya.

"Gak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Erlangga kepada sang kekasih.

Elvan menggelengkan kepalanya pelan.

"Yaudah ayok"

Erlangga melajuka motor nya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Beberapa menit kemudian kedua nya telah sampai di rumah nya Elvan.

Elvan turun dari atas motor nya Erlangga begitupun dengan Erlangga.

Mereka berdua berjalan memasuki rumah nya Elvan.

Diruang tamu sudah ada kedua orang tua nya Elvan yang menunggu kedua nya.

"HP nya kenapa lagi?" ucap Fajri sambil berfokus ke laptopnya.

"El ndak tau ayah." Ucap Elvan sambil menundukkan kepala nya.

Erlangga menyalami lengan kedua orang tua nya Elvan.

"Om Aji ngapain om?" tanya Erlangga.

"El masuk kamar terus mandi" ucap Zweitson.

"Kerja." Ucap Fajri singkat.

Elvan mengangguk pelan dan berjalan menuju kamar nya untuk membasuh tubuh nya.

"Owh boleh ikut nggak om?"

Fajri mengangguk singkat dan kembali sibuk dengan kegiatan nya.

"Om nggak kerja sama dengan ayah saya?"

"Jeffry?" Tanya Fajri.

"Yaps betul sekali"

"Owh." Balas Fajri.

"Aku ke dapur dulu ya, mau buatin minuman buat Elang." Ucap Zweitson kepada kedua nya.

"Iya sayang" jawab Fajri.

"Om camer udah berapa lama kenal sama ayah saya?" tanya Erlangga.

"Maksud nya camer?" Tanya Fajri sambil menatap Erlangga.

"Tanya El aja om"

Fajri mengangguk singkat."Sudah beberapa bulan lalu." Ucap Fajri menjawab pertanyaan nya Erlangga.

"Kirain udah beberapa tahun gitu"

Fajri tidak membalas nya ia kembali sibuk dengan pekerjaan nya yang sedikit lagi selesai.

Selang beberapa menit kemudian, Elvan sudah selesai mandi dan kini ia berada di ruang tamu.

Zweitson sudah selesai membuat minuman untuk Erlangga.

Dan kini mereka sedang berkumpul.

"El" panggil Fajri.

"Ya ayah?" Sahut Elvan.

"Sini duduk"

"Samping ayah" lanjutnya.

Elvan mengangguk dan mendudukkan dirinya di samping sang ayah.

"Jelasin sama ayah"

"El ndak tau ayah, handphone nya tiba-tiba mati padahal baterai nya full." Ucap Elvan sambil menundukkan kepalanya takut.

"Kamu hampir tiap hari ganti El, terus sekarang harus ganti lagi?  Ayah kasih satu lagi kalau sampai kayak gitu ayah nggak mau beliin"

"Aji." Zweitson mengelus bahu sang suami untuk menenangkan sang suami.

[Boylove] After Wedding - JisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang