7 Doctors Life [Terbit]

43. Marah

7 Doctors Life

***

Revan yang menunggu di parkiran, langsung tersenyum ketika melihat dia yang tunggu akhir nya datang, Wulandari.

Sebelum nya Revan mengirim pesan pada mantan nya itu menawarkan akan mengantar nya pulang, tapi sebenar nya dia juga tidak menaruh banyak harapan dan di luar ekspetasi nya Wulan menerima tawaran nya. Pelukan nya kemarin malam mungkin berhasil melunakan nya.

Sementara Wulan yang mendatangi Revan, berusaha untuk bersikap biasa padahal sebenar nya dia merasa begitu canggung.

"Nunggu lama?" Wulan bertanya ketika sudah berhenti di depan Revan.

Revan segera menggeleng. "Enggak, belum ada lima menit.

Wulan pun balas menganggukan kepala, Revan juga ikut menganggukan kepala.

Ada beberapa saat kedua insan itu hanya terus seperti itu, sampai akhir nya kedua nya sama-sama tertawa merasa lucu dengan yang di lakukan.

"Ayo." Ajak Revan kemudian yang segera berjalan menuju mobil nya di ikuti Wulan.

"Udah makan malam?" Revan sudah memutar tubuh nya jadi melangkah mundur sekarang, karna Wulan berjalan di belakang nya.

"Belum." Jawab Wulan.

"Aku juga belum makan. Mau makan apa?"

"Ramen?"

"Oke, kita mampir makan dulu, ya?" Wulan mengangguk setuju dengan Revan.

Setelah masuk ke dalam mobil nya, Revan segera menjalankan kemudi nya. Tidak terlalu cepat atau pun tidak terlalu lambat, Revan pengemudi yang baik dia menjalankan dengan kecepatan sedang.

"Kemarin konser SM," kata Revan memulai cerita membagi fokus nya antara jalanan juga sesekali pada Wulan di samping.

Wulan yang melihat keluar jendela, sudah melihat Revan sekarang. "Iya, kamu tau?"

"Nggak sengaja liat di Ig. Pas liat itu, aku langsung inget kamu."

Wulan hanya tertawa kecil, tapi hati nya menghangat karna ternyata Revan masih mengingat hal-hal yang di sukai nya.

Revan tau jelas kalau Wulan itu penggemar k-pop, karna dulu wanita itu selalu dengan semangat menceritakan tentang idola nya. Sampai Revan yang awal nya tidak bisa membedakan wajah mereka pun, akhir nya jadi hafal nama mereka. Khusus nya Exo yang merupakan idola nya Wulan.

"Kamu nonton nggak?" Tanya Revan lagi.

"Nggak. Kemarin banyak kerjaan nya." Sahut Wulan.

"Juga karna nggak ada Exo, kan?"

"Itu bener juga sih." Wulan tertawa kecil berikut nya.

Melihat Wulan seperti itu, membuat Revan juga ikut tertawa. Dia merasa lega bisa membuat wanita itu menjadi lebih nyaman, Revan tau kalau Wulan merasa canggung sebelum nya.