46. Tolong

11.9K 1.5K 594
                                    



7 Doctors Life

7 Doctors Life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Gue kelihatan kasian banget skarang, ya, Mas." Ucap Arka.

Hari ini Arka tetap memilih untuk datang ke rumah sakit, dia yang menginap di rumah Ken tanpa membawa perlengkapan nya meminjam pakaian dari psikiater itu. Juga menumpang berangkat bersama.

Ken yang sementara mengemudi, meyempatkan menatap Arka melihat penampilan nya. "Nggak, masih ganteng kayak biasa nya."

Arka hanya mendecih, tak percaya dengan Ken. Kemudian dia sudah membuang pandang keluar jendela.

"Setelah buang gue, mereka datang cari gue," celoteh Arka.

"Kemana aja mereka selama ini?"

"Sampe mati gue nggak bakalan liat orang tua gue lagi. Gue nggak mau ketemu mereka lagi. Nggak akan gue lupain apa yang mereka lakuin ke gue. Nggak bakalan gue maafin mereka."

Sepanjang jalan Arka terus saja meluapkan isi hati nya yang selama ini tak pernah dia keluarkan, tapi Ken tidak membalas karna dia tau Arka sementara berbicara pada diri nya sendiri.

Sesekali Ken melihat pada Vino yang juga hanya duduk di belakang lewat kaca, Ayah dan Anak itu saling bertukar senyum disana.

Sampai akhir nya mobil Ken sudah tiba di sekolah nya Vino.

"Bentar ya, Ka. Ayo turun, No." Ken menatap bergantian pada Arka juga Vino, lalu segera turun dari mobil.

Vino segera memakai ransel nya, tapi bukan nya langsung ikut turun, dia melihat pada Arka.

"Kenapa Kak Arka nggak mau ketemu sama orang tua nya?"  Tanya Vino.

Arka yang di buat terkejut dengan Vino yang tiba-tiba bertanya, tambah terkejut lagi dengan pertanyaan anak itu. Ada beberapa waktu sejenak sebelum Arka menjawab.

"Nggak mau aja." Jawab nya kemudian.

"Aku nggak suka makan brokoli, tapi aku bisa makan sepiring brokoli supaya bisa ketemu Mami, biar cuma sekali." Ucap Vino yang kembali membuat Arka terdiam.

"Cuma mau kasi tau aja, aku berangkat ya." Vino kemudian turun dari mobil.

Arka tetap diam di tempat nya, kalimat Vino barusan membuat hati nya bergetar jujur saja, pandangan nya pun keluar melihat Ken juga Vino.

"Jadi anak baik ya di sekolah," ucap Ken sambil mengusap kepala Vino.

Vino mengangguk. "Papi jadi Dokter yang baik ya di rumah sakit."

Ken juga mengangguk, kemudian mengecup kepala putra nya itu. "Love you."

"Love you too, Dad."

7 Doctors Life [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang