59. Di luar Kendali

16.7K 1.7K 1.4K
                                    


7 Doctors Life

7 Doctors Life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Revan berlari dengan cepat di lorong rumah sakit, bahkan di tengah lari nya, air mata Dokter anak itu tidak berhenti mengalir.

Baru saja kembali dari Solo, Revan mendapatkan kabar soal Julian dan membuat nya bergegas ke rumah sakit.

Langkah Revan sudah berhenti di depan ruang operasi, dimana disana hanya ada Ken dan Aldi. Kedatangan Revan pun langsung mengalihkan perhatian mereka, tapi tidak ada yang menyambut nya dengan senyuman.

"Gimana?" Tanya Revan sambil mengepalkan tangan nya kuat, menguatkan diri nya sendiri.

Belum ada yang bisa langsung menjawab pertanyaan Revan itu, karna kondisi Julian yang memang sangat parah.

Arteri besar nya rusak, apalagi Julian tidak langsung di temukan dan cepat mendapat penanganan, dia sudah kehilangan banyak darah, operasi ini pun sangat beresiko.

Julian di temukan oleh seorang dokter yang hendak pulang, dia sampai berteriak ketika melihat Julian yang terkapar tak sadarkan diri berlumuran darah.

Tak perlu mendengar jawaban, Revan sudah bisa menyimpulkan sendiri. Dia mengangguk-anggukan kepala nya sambil menghapus air mata nya yang terus turun.

"Koko berusaha di dalam, kita disini bantu doa." Ucap Ken yang di angguki kepala oleh Revan juga Aldi.

Ridel adalah Dokter yang mengoperasi Julian di dalam.

"Pelaku nya gimana?" Tanya Revan lagi.

"Udah di tangkap polisi, Mas Sefa sama Arka pergi kesana." Jawab Aldi.

Tepat setelah Aldi menyelesaikan kalimat nya, Sefa dan Arka datang. Mereka tidak berlari seperti Revan tadi, tapi mereka datang dengan langkah yang tergesa.

"Gimana pelaku nya?" Aldi langsung menodongkan pertanyaan.

"Dia satu komplotan sama anak yang pukulin Ridel kemarin dan sasaran nya memang Ridel, mau balas dendam. Dia kira Julian Ridel karna pake mobil nya," beritau Sefa.

"Dia ngakuin semua nya, karna ketakutan sekarang." Tambah Arka.

Ken menggertakan gigi nya, Aldi mengepalkan tangan nya, dan Revan sudah menyimpan wajah di balik kedua tangan nya menangis mendengarkan itu.

"Akh!" Teriak Revan dengan keras yang sukses mengejutkan mereka semua, di lihat mereka wajah pria itu pun begitu merah saat ini.

"Anjng lo! Bangst lo! Biadab! Nggak ada otak lo!" Maki Revan dengan emosi nya meluap-luap sekarang.

"Van, tenang, Van." Sefa mencoba menenangkan.

"Temen gue mati, lo juga mati anjng!" Teriak Revan yang kali ini sambil menangis kembali.

7 Doctors Life [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang