7 Doctors Life
***"Beneran nggak apa-apa Di?" Tanya Nastasya untuk kesekian kali nya.
"Nggak apa-apa Ma. Mama di rumah aja, aku bisa jagain Vena." Jawab Aldi tetap sama.
"Memang nya kamu nggak ada pasien?"
"Aku kosong sampai setengah hari. Selesai kontrol, aku langsung antarin Vena pulang. Jadi Mama ambil waktu buat istirahat, aku tau Mama capek."
"Kamu Di, harus nya Mama yang bilang itu sama kamu. Tiap pulang rumah sakit kamu selalu sempatin liat Vena, mau dia bangun atau tidur sekalipun. Sekarang pas ada waktu istirahat nya, bukan istirahat tapi kamu tetap mau antarin Vena."
"Aku seneng ada buat dia.."
"Al," panggil Vena yang sudah menunggu di mobil mengalihkan perhatian Eva dan Aldi.
"Iya Na." Balas Aldi.
"Udah ya Ma, nanti kena marah lagi. Aku pamit ya." Aldi tak lupa untuk salim pada orang tua dari kekasih nya itu.
"Iya, hati-hati ya kalian." Pesan Natasya yang di masih di balas Aldi sebelum masuk ke mobil.
Setelah memastikan Vena sudah memakai sabuk pengaman nya dan dalam posisi yang nyaman, Aldi pun mulai menjalankan kemudi nya.
"Kamu ngomong apa sih sama Mama? Kok lama banget?" Tanya Vena.
Aldi tersenyum sembari menatap kekasih nya itu sebentar. "Ngomongin kamu." Jawab Aldi lalu fokus kembali di jalanan.
"Aku tanya serius ya, Al."
"Aku juga jawab serius loh, Na."
"Tau aa, kamu ngeselin."
Aldi kembali menatap kekasih nya itu, tangan nya bergerak untuk menggenggam tangan Vena tapi dengan sengaja Vena mengepalkan tangan nya erat hingga Aldi kesulitan.
"Orang beneran ngomongin kamu kok. Mama bilang mau ikut juga, tapi aku mau nya berdua aja sama kamu. Udah lama kita nggak jalan bareng," jujur Aldi.
Sebenar nya ada begitu banyak penyesalan dalam diri Aldi. Kalau saja dia melakukan dengan baik sebelum keadaan Vena seperti ini, mereka pasti mempunyai lebih banyak kenangan yang indah seperti pasangan lain nya.
"Kalau aku dapat libur, kita liburan berdua ya?" Ajak Aldi.
"Tck! Lebih baik kamu liburan sendiri, kalau ajak aku yang ada nyusahin."
Tangan Aldi yang masih berusaha untuk menggenggam tangan Vena, merasakan tangan itu melemah bahkan mulai bergetar.
Tak bisa di pungkiri Vena memang merasa insecure dengan keadaan nya sekarang, dia sudah berhenti dari pekerjaan nya dan hanya tinggal saja di rumah semenjak keluar dari rumah sakit. Dia yang tidak bisa melakukan apa-apa sendiri dan harus di bantu oleh orang lain, merasa begitu payah. Kontras sekali dengan Vena yang dulu punya kepercayaan diri yang tinggi dan tidak tergantung pada orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Doctors Life [Terbit]
أدب الهواةMenceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan percintaan.