chapter 20 : penyelesaian

1.2K 159 13
                                    

Saat ini seventeen sudah kembali ke korea, rosé sendiri akan menyusul besok karena hari ini dirinya memiliki jadwal bertemu dengan para member blackpink, kebetulan Jisoo juga baru mendarat kemarin sore. Ngomong - ngomong dia sudah keluar dari rumah sakit sejak dua hari lalu.

"Rosie, kontrakmu menjadi manager seventeen. Apakah itu masih lama?"

Rose tampak berfikir, "Aku sudah bekerja sekitar 9 bulan lebih dengan mereka, aku memiliki kontrak 12 bulan jadi kemungkinan tinggal kurang lebih tiga bulan."

Jennie mengangukan kepalanya. "Kau juga sudah selesai dengan promosi film mu bukan? Aku sudah berbicara dengan Teddy dan Ceo Yang, kita akan segera memulai latihan untuk comeback."

"Rasanya aneh akan melakukan comeback, tapi bukannya kakimu masih dalam masa pemulihan."  Jisoo bertanya agak khawatir.

"Aku sudah baik - baik saja, aku rindu tampil di panggung."

Melihat para membernya yang sangat amat excited, rose termenung dirinya terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu, tapi entah apa yang dipikirkan karena hanya dirinya seorang yang tahu.

"Oke jadi sudah di putuskan, kita tunggu kontrak rose berakhir dan kita akan melakukan comeback!"

"Eonnie." Rose berujar membuat ketiga membernya menoleh.

"Kalian tidak perlu menunggu, aku akan ke Hybe dan mengundurkan diri lusa, tapi mungkin tidak akan langsung bisa lepas, ada beberapa jadwal seventeen yang harus bisa aku handle, tapi sebisa mungkin aku akan mempercepat semuanya agar cepat selesai, setelah itu aku akan fokus bersama kalian, sebagai blackpink."

Lisa yang mendengar itu langsung saja memeluk Rose, sedangkan Jisoo menatap Rose dengan tatapan menyelidik. "Kau sedang ada masalah dengan para anggota Seventeen? Kenapa tiba - tiba mengundurkan diri?"

Rose menggeleng. "Semuanya berjalan baik - baik saja, aku hanya berfikir tidak ingin meneruskan ini."

"Chaeng, ada sesuatu? Kau menyembunyikan sesuatu dari kami?" Jennie bertanya dengan pelan.

Mungkin ini saatnya, rose menghela nafas kemudian mulai bercerita alasan kenapa dia ingin keluar, bercerita tentang segalanya yang dialami selama menjadi manager seventeen, dimulai dari Løren yang berselingkuh dan akan memjadi seorang ayah, løren yang memberinya obat hingga dirinya melakukan sesuatu yang harusnya tidak dia lakukan dengan minghao, hingga keanehan Jeonghan yang sepertinya menyukainya, dia sadar akan itu tentu saja.

Jennie, Jisoo, dan Lisa fokus mendengarkan. Sepanjang mereka mendengarkan cerita rosé beragam ekspresi ditunjukan oleh ketiganya, tapi yang pasti ekspresi kaget mereka tentu saja mendominasi.

"Kau menyukai minghao?" Pertanyaan Jisoo disambut decakan oleh lisa.

"Bagaimana mungkin Eonnie masih menanyakan hal itu? Tentu saja rose menyukai minghao, mereka sudah tidur bersama dua kali. Jika yang pertama memang karena obat yang diberikan oleh løren oppa, maka yang kedua itu terjadi karena baik minghao maupun rose sadar melakukannya!"

"Aku tidak bertanya pendapatmu lisa, jawab aku rosie." Jisoo memusatkan perhatiannya kepada rose.

Rose sendiri hanya menunduk, kemudian ragu - ragu mengangguk. "Aku takut, jika aku semakin lama bersama mereka keadaan akan semakin rumit. Karena aku sadar aku bisa membalas minghao tapi tidak dengan perasaan Jeonghan-oppa."

Jennie otomatis memeluk rose, diikuti Lisa dan kemudian Jisoo. "Apapun keputusanmu, kami akan selalu mendukungmu chaeng."

***

"Kau harus bertanggung jawab!" Putus Scoups final. Saat ini para member seventeen sedang berkumpul secara tertutup untuk melakukan pembicaraan serius mengenai perihal kehamilan Yerin.

"Maksud hyung aku harus menikah dengan Yerin?" Hoshi menatap Scoups tidak percaya sedangkan Scoups sendiri langsung menatap Hoshi dengan datar. "Kenapa kau menampilkan wajah seperti itu? Apa kau belum sadar juga? Akibat perbuatanmu itu?!" Nada Scoups mulai meninggi, Jeonghan dan Joshua langsung mencoba menepuk pundak Scoups, menyuruh pemuda itu untuk tidak emosi. Sedangkan member lain, tidak ada yang berani bersuara. Suasana disekitar mereka amat sangat tegang saat ini.

"Kau tau karir kita sedang sangat bagus, melaksanakan pernikahan dan seorang anak hanya akan menghambat kita. Lagi pula aku sudah berbicara dengan Yerin, kami sepakat untuk aborsi." Secepat Hoshi berbicara seperti itu secepat itu juga pukulan dari Mingyu melayang kearah wajahnya. Hoshi tersungkur, Dino dan Dokyeom yang memang berada diposisi paling dekat dengan Hoshi otomatis langsung membantu pemuda itu untuk kembali bangkit.

"Kau memang harus dipukul agar kau sadar, bayi itu tidak salah dan kalian tega ingin membunuhnya?!" Mingyu berteriak murka, Jun langsung menarik Mingyu untuk mundur dan menyuruh pemuda itu untuk duduk.

Scoups hanya melihat kejadian itu, Hoshi memang pantas mendapat pukulan. "Jika kau tidak bisa bertanggung jawab atas perbuatanmu, kenapa kau melakukannya Hoshi-ya?" Kali ini Joshua yang bertanya.

Hoshi sendiri sudah menggempalkan tangannya, dia muak disudutkan seperti ini. "KAU TAU MALAM ITU ADALAH KESALAHAN! DAN ANAK ITU JUGA ADALAH KESALAHAN." Hoshi berteriak dengan murka.

Mingyu hendak kembali memukuli Hoshi jika saja Wonwoo tidak menahannya. Minghao yang sejak tadi duduk mengamati mulai berjalan mendekati Hoshi dan berjongkok disebelahnya. "Hoshi-hyung yang aku kenal bukan orang seperti ini, dan lagi pula hyung. Tidak ada yang namanya kesalahan, kau harusnya bersyukur, tidak semua orang bisa berkesempatan menjadi orang tua."

Hoshi terdiam, dirinya mulai menatap satu persatu wajah para membernya. "Hoshi-ya, bertanggung jawab itu keren. Kau tidak usah takut memikirkan apapun, kau ingat kalau ada kami dibelakangmu bukan?" Kali ini Jeonghan yang mulai angkat bicara. Hoshi makin terdiam.

"Tapi apa yang harus aku lakukan? Bertanggung jawab? Walaupun aku sangat ingin juga Yerin tidak akan menerimaku, dia mencintai pria lain. Jadi untuk apa aku harus mengemis kepadanya?"

"Yerin jelas tidak menginginkan anak itu,"

"Jika Yerin-noona tidak menginginkan anak itu, kenapa kau juga harus ikut - ikutan menolak dia? Tanya pada hatimu, apa kau tega membunuh darah dagingmu sendiri?" Seungkwan bertanya dengan menggebu - gebu, pertanyaan Seungkwan otomatis menampar dirinya.

"Ayo hyung, bangkit dan berjuang. Mungkin Yerin-unnie srdang tertekan sampai bisa memberi ide untuk aborsi, tugas mu sekarang adalah terus berada disisinya dan jaga bayi kalian sampai bisa melihat dunia. Yerin-unnie adalah seorang wanita dan calon ibu dan tidak mungkin ada seorang ibu yang tega menyakiti anaknya." Tambahnya.

"Perihal cinta, itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu, kami percaya kau adalah pria yang bertanggung jawab."

Hoshi bangkit dirinya kembali menatap satu persatu para membernya itu. "Kalian benar, aku harusnya berjuang bukan seperti ini. Kalian benar, aku akan pergi menemui Yerin sekerang." Hoshi bangkit, dirinya dengan cepat bergegas menemui Yerin, dia tidak mau menyesal.

"Ayo, aku akan mengemudi untuk mu. Kau sedang kacau, aku tidak ingin terjadi hal yang tak diinginkan dijalan nanti." Jeonghan langsung mengambil kunci mobil dan berjalan mengikuti Hoshi, sedangkan para member lain tersenyum bangga. Memang sudah seharusnya seperti ini.

Tbc

Mungkin 3-5 chapter lagi book ini tamat heheheh. See u guys

Yang kangen acungkan tangannn☝️☝️☝️

THE MANAGER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang