Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▵ ▵ ▵
"Hai maniess kakanda pulang membawakan sesuatu untuk adinda!"
Entahlah Haechan merasa heran dengan Mark akhir-akhir ini. Laki-laki itu sedikit freak dan jamet menurutnya. Apalagi ketika di rumah Mark jadi sering menempeli Haechan.
Haechan sih suka-suka saja, masalahnya ketika ia ingin buang air kenapa Mark memaksa untuk ikut coba? Kan Haechan kadang suka kesal!
Seperti hari ini, Mark juga jadi sering membawakan Haechan makanan ketika pulang kerja. Banyak sekali yang pria itu beli, sampai kulkas pun sudah penuh. Tapi Haechan senang, apalagi disuguhi banyak sekali makanan kesukaannya.
Memang ya, mempunyai suami kaya yang royal itu sangat enak!
"Beli apa?"
Mark ngacir ke arah Haechan yang lagi masak sesuatu buat makan malam.
"Ugh!"
Haechan sedikit tersentak ke depan saat Mark menubruk dirinya. Pria itu sudah memeluk perutnya dengan erat, bahkan sudah menduselkan wajahnya pada leher Haechan.
"Mas beli souffle pancake sama boba brown sugar buat adek... ."
Mark berkata lirih dengan bibir tipisnya yang sibuk mengecupi tengkuk sang istri.
Haechan merasakan goosebumps saat Mark melakukan itu. Sudah sering sih tapi tetap saja Haechan belum terbiasa.
"Mas minggir dul-"
"Ga mau!"
"Gezz."
Mau tak mau Haechan harus mondar-mandir dengan Mark yang masih setia memeluk dari belakang. Dari mengambil piring, menyajikan makanan dan mencuci bekas memasak pun Mark masih menggendoli Haechan.
Pernah Haechan tanya kenapa Mark jadi sering manja dan suka menempelinya katanya Mark rindu, kalau di kantor bawaannya pengen pulang terus manja-manja ke istri.
