Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▵ ▵ ▵
"Dimana aja dia nyentuh adek semalem?"
Haechan menunduk, jarinya meremat selimut yang masih menutupi tubuhnya. Gaun putih yang menjadi saksi tragedi buruk malam kemarin masih melekat di tubuhnya. Pagi ini mereka sedang bersantai di kamar hotel sebelum berkemas pulang siang nanti.
Dengan sedikit merasa bersalah karena tubuhnya sudah di jamah orang lain, Haechan menunjuk pipi, lengan, tulang selangkanya, leher, dan juga paha.
Seakan ada kepulan asap yang keluar dari telinganya, Mark kembali meradang ketika Haechan menceritakan kronologi malam itu.
Seandainya membunuh bukanlah suatu kejahatan dan dosa, sudah semalam Mark akan menghabisi pria itu.
Ah membayangkan dimana saat pria itu menyentuh Haechan saja sudah kembali membuat Mark merasa marah dan bersalah.
"Maafin adek mas... ."
Haechan terus menunduk, merasa malu untuk bersinggung mata dengan sang suami. Bagaimana pun juga ia sudah ternodai oleh orang lain. Haechan jadi merasa tak pantas saat ini.
"It's okey, this is not your fault. Come here... ."
Mark memeluk sementara tubuh ringkih si cantik. Mengucapkan kata-kata penenang karena ini sungguh bukan kesalahan Haechan.
Kita tidak tau kan jika ada musibah yang akan menimpa kita?
"Mas akan hapus jejak laki-laki bajingan itu."
Mark perlahan mendorong tubuh Haechan untuk berbaring di atas ranjang. Gadis cantik itu merasakan ranjangnya bergerak ke dalam saat Mark merangkak ke atasnya.
Tanpa ragu, dengan cepat Mark menindih Haechan, menopang sikunya pada kedua sisi tubuh sang istri. Jari panjang pria itu terulur, mengelus permukaan pipi si manis yang terlihat sedikit bengkak dan masih membekas berwarna merah.
Bibirnya bergerak maju, menempelkannya pada kulit pipi istrinya yang sedikit berisi. Berharap luka itu langsung menghilang setelah ia kecup walau itu hanyalah khayalan semata.
