08. Kegagalan Misi

2.3K 171 28
                                    

×××

Setelah hari itu, Boss akan selalu berusaha sebaik mungkin untuk pulang bahkan saat dia mengurus pekerjaan di luar kota.

Saat dia keluar dari tempat pertarungan bawah tanah siang hari, Boss tidak kembali ke kantornya tapi malah memutar mobilnya ke arah rumah. Dia ingin melihat peliharaannya yang cantik dan patuh.

Makan siang sambil mengusap hal lembut di tangannya sepertinya lebih menggugah selera...

Saat membuka pintu, yang menyambut penglihatan Boss adalah remaja berpakaian putih dengan kucing di pangkuannya, ada sebuah buku di tangannya dan segelas susu di meja yang setengah diminum. Anak ini jelas sudah memperlakukan tempat ini sebagai rumahnya kan?

Saat menyadari Boss pulang, Noeul segera menurunkan kucing dari pahanya dan dia berjalan menghampiri Boss, mulai bersikap manja. Penampilannya yang manis itu sama sekali tidak ada bedanya dengan hewan berbulu yang antusias karena majikannya telah pulang.

"Khun Chaikamon.." Noeul memanggil dengan suara yang dilapisi madu.

Boss mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi yang memerah, pria itu menunduk untuk mengambil keuntungan dan mengisap bibir lembut remaja itu ke dalam mulutnya.

"Baby, kau sudah makan?" Suara rendah pria itu membuat Noeul tersipu.

"Belum.. aku menunggu Khun Chaikamon kembali.." Noeul menjawab sangat patuh, membuat Boss hampir tidak tahan untuk meremas anak itu dengan tangannya.

"Kalau begitu ayo, aku akan memberimu makan besar." Boss menyeringai kemudian mengangkat tubuh kecil itu ke pundaknya seperti karung. Dia tentu tidak akan repot untuk mencapai lantai atas, jadi dia hanya menekan bocah itu di atas sofa dan mulai menggarap tubuh lembutnya hingga anak itu merengek dan menjerit saat mencapai pelepasan.

Boss pada akhirnya juga menggeram penuh kepuasan saat menembakkan muatannya di dalam tubuh anak itu.

Postur Boss jelas tinggi dengan otot yang keras dan kencang dimana-mana, tapi saat ini dia berhasil meremas dirinya dengan Noeul di pelukannya saat berbaring di atas sofa yang lembab setelah sesi bercinta mereka selesai.

Boss ingin mengejek tubuh lembut itu sekali lagi saat mendengar ponselnya berbunyi, wajahnya yang masih diliputi keinginan seketika terdistorsi. Dia mengutuk siapapun itu yang telah memanggilnya.

"Ambilkan ponselku." Perintah pria itu pada Noeul.

Remaja dengan wajah memerah dan mata yang berkaca-kaca itu dengan lemas beranjak, dia sedikit tertatih saat mencapai meja.

Boss menyipitkan matanya berbahaya saat melihat spermanya mengalir di antara celah pantat putih remaja itu. Jakunnya bergulung saat libidonya perlahan mulai naik lagi.

Dia memutuskan untuk mengambil putaran lain untuk menikmati Noeul setelah menjawab telepon. Putusnya.

Tapi sepertinya, dia tidak akan bisa lagi melakukannya...

Pria itu mengernyit saat melihat orang yang menelponnya adalah Joong. Kenapa bedebah ini memanggilnya?

"Apa?" Boss bertanya malas setelah mengangkat panggilan.

Orang di seberang menjawab.

Boss seketika bangkit dari posisi santainya saat mendengar berita itu. Tubuhnya menguarkan aura berat saat itu juga.

"Kelompok siapa?" Pria itu bertanya dengan intonasi yang berbahaya.

Boss mengumpat setelah mendengar jawaban Joong.

Ekspresi Noeul khawatir saat melihat Boss yang tiba-tiba menjadi tegang. Dia diam di samping dan tidak berniat mengganggu, tapi dia yakin pasti ada hal buruk yang terjadi..

Setelah panggilan itu berhenti, Boss segera merapikan pakaiannya. Dia sama sekali tidak memandang Noeul saat berjalan ke arah pintu.

"Khun Chaikamon.." Noeul memanggil dengan ragu. Entah kenapa dia merasa, kepergian Boss kali ini tidak akan berakhir baik, mungkin itu juga akhir yang buruk untuknya...

Boss berbalik. Tidak ada lagi pandangan memanjakan dari orang itu, dia sekali lagi menjadi orang berdarah dingin dengan ekspresi kejam seperti saat pertemuan pertama mereka.

"Apa?"

Suara itu tidak memiliki kesabaran sama sekali, membuat Noeul tidak tau bagaimana untuk menjawab. Matanya segera tersengat pedih. Dia hanya bisa menggeleng lemah, tidak berani bertanya apa yang terjadi. Toh dia tidak bisa membantu..

"Hati-hati.." Pada akhirnya kalimat itulah yang keluar dari bibir Noeul.

Boss tidak menanggapi dan hanya pergi meninggalkan rumah.

×××

Boss terbang ke Kanada hari itu juga. Transaksi yang mereka lakukan kali ini gagal, dan Fort bahkan terluka saat melakukan pengawalan.

Saat dia sampai di salah satu bangsal rumah sakit, dia mendapati satu orang berbaring dan orang lainnya makan apel di tangannya dengan santai.

Saat melihat Fort terbaring dengan perban yang melintang di bahu kirinya. Boss tidak bisa tidak mendecih.

"P'Boss.." Fort memanggil dengan menyesal.

Boss menarik kursi dan tidak repot untuk menanyakan keadaan orang-orang ini. Dia bahkan mendengus mengejek melihat wajah Joong yang memiliki beberapa bekas luka.

"Apa yang terjadi?"

Joong melempar sisa apel ke arah tempat sampah di sudut dengan tepat bahkan tanpa melihatnya. Pria itu juga tidak memiliki ekspresi yang baik. Lagipula mereka baru saja merugi miliaran.

"Orang-orang itu datang saat transaksi berlangsung. Orang dari kelompok pembeli dibantai secara total. Sedangkan kelompok kita.. yah, setidaknya aku selamat. Tapi orangmu hampir mati." Joong mengedikkan dagu ke arah Fort yang hanya bisa berbaring setelah mendapatkan tembakan di bahunya. Jika saja Joong tidak menariknya ke bawah, mungkin peluru itu benar-benar bersarang di jantung Fort sekarang. Mengirim orang itu ke dunia bawah.

"Ini semua salahmu!" Joong kemudian menghardik Boss. "Apa yang kau lakukan? Kau bahkan tidak mengurus masalah besar seperti ini sendiri dan memilih bergelung dengan anak itu di rumah. Apa serigala sepertimu sudah berubah menjadi anjing pudel, Boss?"

Boss mengepalkan tangannya. Tapi dia tidak menanggapi.

Lagipula itu benar. Dialah yang memilih mempercayakan misi ini sepenuhnya pada Fort sementara dia ingin bersantai dengan Noeul di rumah.

Tapi dia jelas tidak suka seseorang menudingnya secara terang-terangan seperti ini.

"Aku akan mengganti kerugianmu." Transaksi kali ini memang kerja sama kedua kelompok mereka, jadi saat itu gagal. Kelompoknya dan kelompok Joong mendapatkan kerugian yang sama.

Joong tidak langsung menjawab, dia memutar matanya ke atas. Sama sekali tidak tertarik dengan kompensasi itu.

"Dua kali lipat." Boss menambahkan.

"Tidak." Kali ini Joong menanggapi. "Aku tidak ingin uangmu. Sebagai gantinya, berikan anak itu padaku."

Mata Boss seketika menatap tajam.

Joong mengangkat dagunya dan tersenyum mencemooh, "Apa? Reaksimu itu seolah aku meminta istrimu saja.." Kedua alis Joong seketika terangkat seolah terkejut. "Ohoo.. Khun Chaikamon.." Joong memanggil dengan nada yang mengejek menirukan cara Noeul memanggil pemimpin mafia di depannya. "Apa kau jatuh cinta dengan bocah itu hah?!"

Boss menggertakkan giginya. Dia mengernyit mendengar kalimat menjijikkan itu.

Dia jatuh cinta? Hah? Jangan membuatnya tertawa!!!

"Jemput dia nanti malam." Boss akhirnya menjawab.

[BossNoeul] Caught by Mafia Boss!! 🔥🔞🔥 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang