13. What do you Want?

2.2K 198 15
                                    

[Jangan lupa cubit ⭐🤏🏻 nya,
Pemberitahuan: bab ini mungkin mengandung gula]

××××

Pagi hari berikutnya, Boss dibangunkan oleh rasa panas yang menekan tubuhnya.

Pria itu beranjak untuk melihat seseorang di pelukannya. Remaja itu masih tidur, tapi wajahnya terlihat tidak baik-baik saja.

Tangan Boss segera terulur untuk mengecek suhu di dahi Noeul. Ekspresinya menjadi semakin buruk saat mendapati anak itu demam.

"Eul?" Boss mencoba memanggil kesadaran bocah itu.

Bulu mata panjang Noeul bergetar, saat matanya terbuka, itu hanya menampilkan pandangan yang sendu, tapi segera wajah kecilnya memiliki senyuman lembut saat melihat pria di depannya.

"Khun Chaikamon.." Noeul mengernyit mendengar suaranya sendiri. Kemudian dia terbatuk. Kenapa tenggorokannya sangat sakit?

"Jangan bicara lagi.." Boss menurunkan kepala Noeul dari lengannya dengan perlahan kemudian beranjak bangun. Dia mengambil ponsel di meja untuk memanggil dokter pribadinya.

Noeul menelan ludah kering karena merasa begitu haus, dia ingin bangun untuk mengambil minum saat Boss melakukan panggilan telepon, tapi nyatanya dia kesulitan beranjak dari tempatnya saat merasakan seluruh tubuhnya sakit.

Boss mendekati Noeul, dia mencegah anak itu bangun dan hanya menekannya kembali untuk berbaring. "Mau kemana kau? Diam saja...!"

Kalimat apa yang bisa diharapkan dari ketua mafia yang terbiasa menjadi besi dingin itu? Apa kau berharap akan ada kata sayang dan bujukan halus?

Tidak.

Tapi sebenarnya Boss sendiri bahkan mengernyit dengan intonasi diktator miliknya. Dia tidak bermaksud begitu, dia hanya terlalu terbiasa memberi perintah.

Tapi untung saja Noeul tidak mempermasalahkannya dan dengan patuh kembali membaringkan punggungnya.

"Apa yang kau butuhkan?" Boss mengusap rambut Noeul saat memperbaiki intonasi kalimatnya.

Noeul mengedipkan matanya dan melihat pria yang mencoba bersikap memanjakan, "Aku haus.." remaja itu berkata pelan.

"Hm.." Boss menggumam sebagai tanggapan.

Noeul melihat punggung Boss saat pria itu berjalan keluar.

Setelah pintu kamar di tutup, Noeul jelas tidak tau apa yang terjadi di baliknya.

Boss berdiri di samping pembatas lantai dua, "Ambilkan aku air!"

Pelayan yang sibuk di bawah dikagetkan oleh suara bos mereka.

Setelah beberapa kekacauan singkat, pelayan yang mengantarkan air ke lantai atas berjalan menuruni tangga dengan gemetar.

"Berteriak pagi-pagi begini, aku berpikir Tuan akan mengeluarkan pistol dan mulai membantai orang lagi.." pelayan lain menepuk pundak rekannya dengan prihatin. "Bukan kau saja yang berpikir begitu kawan.."

Di sisi lain, tuan yang mereka maksud telah mempersembahkan air pada kekasihnya di dalam.

Boss membantu Noeul duduk bersandar, melihat ketelanjangan anak itu, dia mencoba mengalihkan perhatiannya dengan membantu Noeul memegang gelas minumnya.

"Aku bisa minum sendiri.." Noeul berbisik. Dia tidak terbiasa dilayani seperti ini, apalagi oleh Boss. Matanya yang sedikit sayu beberapa kali mencuri pandangan pada pria dewasa yang duduk di sebelahnya.

[BossNoeul] Caught by Mafia Boss!! 🔥🔞🔥 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang