"Eunseok Seonbae benar-benar malang." Salah satu dari empat gadis di meja pojok kiri berkomentar, tepatnya beta yang memiliki wajah jelita bernuansa kebaratan.
"Selama ini dia yang jelas-jelas kelihatan mencari perhatian Karina Seonbae, tapi Karina Seonbae selalu cuek. Giliran dengan Sunghoon Seonbae, Karina Seonbae malah terlihat nyaman."
"Aduh, Danielle Eonni. Untung saja sekarang tidak ada Wonyoung. Dia bisa sakit hati mendengarmu." Omega yang memiliki mata seperti kucing sekaligus satu-satunya omega di meja ini kedengaran setengah lega-setengah prihatin.
"Mungkin karena Sunghoon Seonbae lebih populer? Siapa yang tidak kenal skater kelas dunia seperti dia?" Satu-satunya alfa di antara mereka menimbrung.
"Popularitas Eunseok Seonbae memang kalah dibanding Sunghoon Seonbae, tapi dia tidak kalah tampan. Jangan lupakan fakta paling penting bahwa dia tambang emas." Yang dipanggil Danielle mengedipkan sebelah mata dengan wajah jenaka.
"Ah, Karina Seonbae sangat beruntung. Apa menurut kalian lebih baik aku operasi plastik agar mirip Karina Seonbae dan memikat alfa-alfa unggulan?" Si Mata Kucing seakan tengah berbicara pada dirinya sendiri.
"Lebih baik fokus dengan terapi feromon ketimbang operasi plastik, Haerin-ah," celetuk Danielle. "Feromon tetap modal utama menggaet alfa, bukankah begitu?"
Haerin Si Mata Kucing seketika mengesah sedih.
"Kenapa mengingatkanku soal itu, sih?" protesnya dengan cebikan imut sebagai bonus.
"Eh, tapi serius, deh. Aku penasaran kenapa Karina Seonbae begitu cuek pada Eunseok Seonbae, malah terkesan judes. Ini Eunseok Seonbae. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa paling hot seantero Kwangya," sela gadis alfa di sebelahnya.
"Dia tampan, pintar, kaya. Omega, beta, dan alfa di fakultas bahkan universitas ini mengantre jadi pacarnya, tapi cewek yang terang-terangan dia minati malah cuek bebek," dia menambahkan dengan menggebu-gebu, mengalihkan kesedihan Haerin perkara feromon sekaligus menarik perhatian Danielle untuk kembali ke topik utama.
"Biasanya yang demikian justru siasat untuk mengelabuhi publik."
Si Gadis Alfa dan kedua temannya sejenak kaget mendengar satu suara yang sedikit berat menyapa gendang telinga mereka. Sontak ketiganya menoleh dengan kompak ke sumber suara, tepatnya pada sosok gadis di balik novel The Portrait of a Lady karya Henry James versi original bahasa Inggris yang tengah dibacanya.
"Maksudmu?" Danielle menjadi yang pertama bereaksi.
"Maksudku adalah ...." Gadis di balik novel Henry James perlahan menyingkirkan novel tersebut hingga mengekspos seraut wajah yang seakan-akan membentuk pusaran magis di udara, menyedot atensi sekian pasang mata di kafetaria ini.
Cantik sekali!
Cobalah kau bayangkan. Dia beta yang dianugerahi garis rahang anggun seperti dilukis. Matanya indah serupa karakter anime, memiliki manik sehitam jelaga yang berkilat cerdas. Jangan lupakan bibir kissable berwarna baby rose yang bukan mustahil menarik perhatian brand kosmetik untuk merekrutnya sebagai model iklan. Bahkan musim gugur seakan menjelma musim semi ketika kau berdekatan dengan gadis itu, karena kecantikannya berhasil merepresentasikan bunga-bunga krokus. Mungkin kecantikannya hanya tepat dideskripsikan oleh sastrawan kontemporer lantaran jenis kecantikan semacam ini terasa nyaris mustahil, seakan-akan hasil rekayasa AI.
"Berlagak cuek dan judes justru siasat terbaik untuk mengelabuhi publik. Bukankah kalian bilang omega, beta, dan alfa di universitas ini mengantre untuk menjadi pacar Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa? Terlalu mengerikan seandainya para penggemarnya tahu kalau idola mereka memiliki hubungan spesial dengan Ratu Kampus, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry Blossoms After Error
FanfictionGudang penyimpanan arsip fiksi bujang RIIZE BxB kadang GS! Didominasi Seoknen, CP lain tergantung prakiraan cuaca Silakan baca jika sanggup menahan mual, tidak usah dibawa keluar Wattpad