19. Dua Pilihan

152 24 0
                                    

Pada hari Sabtu, Bastian melihat Mbak Mia kontraksi hebat. Segeralah ia memanggil sabeum Putra yang merupakan suami dari Mbak Mia. Mereka langsung menuju rumah sakit. Meninggalkan Bastian seorang diri di Dojang Birendra. Ia kelimpungan karena harus mengajar dua kelas sekaligus. Selain menggantikan jadwal sabeum Putra, Bastian juga harus menyelesaikan laporan data Mbak Mia yang sempat tertinggal.

Bastian tidak mempermasalahkan pulang terlambat. Baginya malam minggu di Dojang maupun di rumah tetap sama rasanya. Ia tidak memiliki banyak teman akrab di kota ini. Mayoritas teman sesama atletnya sudah memiliki keluarga kecil.

Bastian memang memiliki pacar, tetapi ia tidak menemukan makna pacar di dalam hubungannya. Ia masih tetap kesepian dan sendiri layaknya jomlo. Statusnya abu-abu. Kata pacar hanya sebatas status untuk dirinya sendiri, namun tidak untuk orang lain. Mungkin orang yang belum mengetahui pacarnya adalah artis blasteran sekaligus MC di acara musik yang lagi naik daun itu akan menganggap dirinya sebagai orang yang sedang berhalusinasi. Apalagi sejak pacarnya menjalin hubungan palsu dengan aktor berdarah Jerman - Bali bernama Alejandro, membuat status hubungannya tidak bisa dipercaya orang lain. Populartias hubungan palsu itu mendadak meluap pesat. Keromantisan palsu yang mereka ciptakan mendapatkan sorotan publik; juga memiliki banyak fans club yang tersebar di Indonesia. Hal itulah yang membuat Bastian enggan untuk terbuka membahas asmara kepada orang lain selain keluarga. Ia kerap merasa jomplang tiap kali disandingkan dengan pacarnya sendiri, Emily Griselle O'Brien.

Bastian juga heran mengapa Emily bisa suka dengannya. Dan kenapa pula Emily masih mau menjalani hubungan dengannya. Padahal dulu Bastian pernah menolak Emily. Pertemuan mereka berawal dari sebuah ajang olahraga besar. Kala itu Emily masih menjadi jurnalis olahraga dan Bastian menjadi narasumbernya.

Pernah pada satu sesi wawancara di mana Bastian melihat gerak-gerik Emily yang tak nyaman dengan sepatu haknya. "Emily, pakai sepatu saya saja. Hak kamu sepertinya mau patah. Takutnya nanti kamu keseleo."

Emily yang tak sadar itu mendadak terkejut. Ia menggigit bibirnya panik dan menatap lamat-lamat ke arah Bastian. "Are you sure, Kak? Do you have another one?"

Bastian menggeleng. "Saya sudah terbiasa tanpa alas kaki. Jadi kamu pakai ini saja."

Emily sempat ragu dengan penawaran Bastian, tapi ia tidak punya pilihan lain selain menerima sepatu running Adidas milik Bastian karena ia masih memiliki jadwal wawancara lain dengan atlet angkat besi. "Nanti aku kembalikan ya, Kak."

"Nggak usah. Saya masih ada sepatu lainnya di rumah," balas Bastian. Ia menunjuk pada kaki Emily yang merah. "Kaki kamu lecet ya? Di tas saya ada salep untuk kaki lecet. Kamu tunggu di sini ya. Saya ambil tas dulu di loker." Bastian langsung berlari mengambil tasnya.

Bastian memberikan salepnya kepada Emily. Terlihat Emily kesulitan dalam mengolesi salepnya itu. Tangan kirinya sibuk memegang rok mini dan menutup baju yang setengah terbuka itu. Membuat ruang geraknya menjadi terbatas.

"Sini aku bantu olesin jari kelingking kaki kamu, Mil. Saya janji nggak lihat apa-apa," terang Bastian polos berusaha membantu Emily.

Sempat terdengar gelak tawa lirih dari Emily. Namun, ia menuruti permintaan Bastian. Bastian meniup-niup salep di jari kaki Emily agar cepat meresap. "Sudah ya. Kamu bawa aja salep saya." Bastian memberikan salepnya dan pergi meninggalkan Emily.

Sejak kejadian itu, Emily jadi sering mendekati Bastian, tersenyum kepada Bastian, sampai selalu menjadi penonton setiap Bastian bertanding. Semua itu ia lakukan untuk bisa mengenal Bastian lebih dekat. Sampai suatu hari, Emily secara terang-terangan menyatakan cintanya kepada Bastian.

"Kak, aku suka sama kamu," ucapnya lantang. "Kamu mau nggak jadi pacar aku?"

Bastian mengerjap. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Meskipun ia sering mendapatkan ungkapan cinta dari perempuan lain, tapi ia tidak pernah menyangka bahwa perempuan blasteran Inggris - Sunda yang kecantikannya menyerupai penyanyi Taylor Swift―menyatakan cinta kepadanya.

Hello You Apps!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang