Vanka sudah resmi menjadi anak SMA. Kehidupannya jauh lebih baik dibandingkan masa SMP-nya. Vanka berhasil mendapatkan SMA Negeri favorit. Beruntunglah ia tidak lagi satu sekolah dengan teman-teman SMP-nya. Vanka hanya tahu Bianca mendapatkan sekolah swasta yang jauh dari tempat tinggalnya. Sementara ia tidak tahu di mana Ali Nando bersekolah.
Penerbit mulai mempertimbangkan kemampuan Vanka untuk membuat novel pertamanya. Kerangka ceritanya ada pada cerpen pertamanya tentang perundungan di masa sekolah. Vanka mulai membuat cerita pertamanya dan dibantu oleh tim editor. Setelah beberapa bulan berjalan, novel Vanka yang berjudul Mirroring siap untuk di pasarkan. Tentu Vanka harus membantu tim penerbit dalam promosi novel perdananya.
Vanka mempromosikan novel pertamanya di akun Facebook dan fage page JoBros Indonesia. Ia mendapatkan banyak respons positif dari anggota komunitas yang sudah lama menantikan karyanya. Saking banyaknya Vanka mendapatkan pujian dan notifikasi tentang promo novelnya, ia sampai tidak menyadari ada sebuah notifikasi permintaan undangan grup. Dilihatnya grup dengan foto profil bergambar logo Hello You Apps. Terdapat nama teman-teman Visalikipan pada grup tersebut. Grup bernama 'KOPDAR Hello You 2010' mampu menarik atensinya. Vanka mengkonfirmasi permintaan undangan grup tersebut. Ketua acara mengundang para alumni atau mantan pengguna aplikasi Hello You bersapa ria bertemu langsung melalui acara kopi darat yang dilaksanakan di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta. Tentu saja Vanka akan hadir di acara tersebut. Ia berharap agar Ali juga menghadiri acara itu. Semoga saja.
***
Vanka memberanikan diri pergi ke Jakarta seorang diri demi bertemu teman-temannya. Hatinya sangat berdebar-debar ingin melihat Ali dan teman-teman lainnya. Hari ini Vanka mengenakan pakaian terbaiknya. Ia juga berdandan secantik mungkin. Kulitnya berangsur lebih cerah dan bersih sejak dirinya jarang berpanas-panasan di luar ruangan. Vanka sudah banyak mengerti tentang kesehatan kulit dari sahabat barunya di SMA―Sagita namanya.
Tiba di depan lapangan, Vanka sudah disambut dengan pemuda mengenakan seragam bertuliskan 'Temu Kangen Kopdar Hello You 2010'.
Vanka berjalan menuju meja administrasi untuk mengisi identitas dirinya. Setelah itu, ia akan mendapatkan kaus, kartu nama, dan gelang gratis dari penyelenggara acara. Bola mata Vanka mengerjap cepat. Pandangannya fokus mengamati sekitar. Tidak ada anak sekolahan seperti dirinya yang berada di perkumpulan ini. Mayoritas pengguna Hello You adalah anak kuliahan, sisanya adalah pekerja muda yang menyempatkan waktunya berkumpul di sini. Ia mengambil ponselnya di dalam tas. Menekan tombol kontak untuk menelepon teman-teman Visalikipan yang belum datang. Sebelum tombol panggil dipencet, punggung Vanka dikejutkan oleh seseorang. Sontak membuat jantungnya hampir copot.
DOR!
Vanka refleks mengangkat bahunya. Ia menoleh belakang. Wajah yang selama ini hanya ia lihat dari layar komputernya, sekarang ada di depan matanya. Vanka menyunggingkan senyuman lega. "Choki?" Tanya Vanka memastikan. Ia sedikit pangling dengan perbedaan foto dan aslinya. Jika di foto, badan Choki terlihat tinggi dan gempal. Namun pada wujud aslinya, ia tidak sebesar itu.
"Panpan!" sapanya. "Aku tadi hampir nyasar. Aku baru pertama kali ke tempat ini, loh."
Vanka mengangguk dan berantusias. "Kamu berani banget dari Semarang ke Jakarta sendirian. Udah izin sama Ibumu?"
Choki mengangguk. "Aku udah bilang Bapak dan Ibu mau ke rumah Kakakku di Tebet. Untungnya, dia mau antar aku ke sini."
"Sering main ke Jakarta, Cho. Biar kita bisa main lagi," ungkap Vanka bersemangat. "Cari anak-anak lain, yuk? Coba kamu SMS anak-anak sudah sampai mana."
"Tadi sih, aku sudah SMS Hanin katanya sebentar lagi sampai." Tak lama ponsel Choki berdering. Pesan dari Saraz. "Pan, kita tunggu di Cafe Batavia aja. Saraz, Hanin, sama Vienha udah di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello You Apps!
RomanceTivanka adalah seorang penulis novel fiksi yang sangat terkenal. Pada buku kesepuluhnya, ia menuliskan sebuah cerita romansa yang menceritakan tentang 'cinta monyetnya' semasa sekolah yaitu Ali. Tivanka secara eksplisit memasukkan nama Ali ke dalam...