communication

1.3K 46 7
                                    

pair:sunseung
age-up!sun
misgendering
mpreg(?)
warn!almost 2k words
_________________________________________

di malam Oktober yang hangat berubah menjadi dingin karena Sena yang membuang kue ulang tahunnya ke tempat sampah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di malam Oktober yang hangat berubah menjadi dingin karena Sena yang membuang kue ulang tahunnya ke tempat sampah.

pria berumur 37 tahun itu mendengus kesal, lekas pergi ke kamarnya sendiri meninggalkan anak laki-lakinya di ruang makan sendirian.

remaja yang baru saja menginjak usia 15 tahun harus melihat sang ibu yang membuang kue hadiahnya.

sebenarnya bukan salah dirinya hingga sang ibu kesal dan membuang kue itu, semuanya karena sang ayah yang tak kunjung datang di hari spesial ibunya.

anak bernama Noah itu hanya memperhatikan kuenya yang hancur dan menatap sedih kepergian ibunya. Noah tidak tahu harus apa selanjutnya.

clek

Noah menoleh ke arah pintu rumahnya, di sana muncul sang ayah dengan pakaian yang berantakan, Noah memilih menghampiri ayahnya.

namun urung saat dari kejauhan pun tercium bau alkohol dari tubuh ayahnya.

"ayah?"

yang dipanggil menoleh, temukan anaknya diam mematung beberapa meter di depannya. sebenarnya Simon sudah sangat lelah, namun anaknya tidak boleh salah paham.

"Noah, tolong —"

"Noah masuk ke kamar."

ucapannya terpotong oleh sang istri, Sena berada tepat di belakang Noah membuat Noah pergi ke kamarnya dengan patuh.

Simon menghela napasnya berat, "sayang, maaf —"

"tau pulang lu? kenapa ga sekalian aja lu nginep di kantor?"

lagi-lagi ucapannya dipotong.

"Sena dengerin dulu, aku —"

"udahlah mas, gue capek tau ga? selalu kantor, kantor, kantor, kapan bisanya buat rumah?"

"bahkan di ulang tahun gue pun lu masih sama, ga bisa ya bagi waktu buat istri lu barang sebentar aja?" cecar Sena.

Simon menutup matanya mencoba tidak terpancing amarah, karena bagaimanapun keduanya sedang keadaan kepala panas.

"aku kerja pun untuk kamu, na."

"untuk gue APANYA!! LU PIKIR ANAK LU CUMA BUTUH MAKAN DOANG? DIA JUGA BUTUH PERHATIAN LU, BAHKAN GUE PUN BUTUH PERHATIAN LU SIMON!!"

emosi Sena sudah tak terkontrol, ia mengepalkan kedua tangannya agar tidak menangis.

"GUA CAPEK SENA, GUA JUGA CAPEK!! BUKAN LO DOANG, LO PIKIR INI MAU GUA UNTUK TERUS-MENERUS PULANG MALAM? BUKAN!"

meledak, keduanya meledak dengan saling berteriak satu sama lain.

"LU CAPEK APANYA SIMON GUE TANYA!! LU SETIAP PULANG SELALU BAU ALKOHOL, APA YANG LU KERJAIN SAMPAI BADAN DAN MULUT LU BAU ALKOHOL KALAU BUKAN MABOK DI CLUB??"

nothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang