waketos

682 32 19
                                    

pair: sunjake
warn! 3k words, harsh words, penyebutan dan penggunaan rokok oleh minor.
sisanya agak cringe tapi semoga tidak 🧎🏽‍♀️
alur cepet ngueng
_________________________________________

pagi ini berjalan tenang di kelas 11 tiga, ya setidaknya tenang sampai tiba-tiba seorang ketua osis datang ke kelas mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pagi ini berjalan tenang di kelas 11 tiga, ya setidaknya tenang sampai tiba-tiba seorang ketua osis datang ke kelas mereka.

banyak remaja perempuan yang menjerit tertahan melihat ketua osis yang begitu tampan di mata mereka.

lain halnya dengan siswa laki-laki di kelas memilih untuk diam dan memainkan ponsel mereka, acuh pada sang ketua osis.

seperti Kahlil, remaja itu memilih untuk menyibukkan diri dengan permen karet di mulutnya.

"ada urusan dengan Kahlil ya Banyu?" ucap guru di kelas itu, pak Bambang namanya.

Banyu—ketua osis itu mengangguk membenarkan ucapan sang guru, lantas pak Bambang segera meneriaki Kahlil untuk menghampiri sang ketua osis.

"kamu ini wakil kok gayanya semerawut toh, cepat pergi bersama Banyu." kata pak Bambang yang terdengar seperti mengusir Kahlil dari kelasnya.

Kahlil—wakil ketua osis itu berjalan keluar kelas dengan langkah ogah-ogahan. Banyu yang melihatnya tentu saja geram, lantas mendorong tubuh temannya itu agar berjalan cepat.

"aelahhh, ngapain sih lu manggil-manggil gue?" tanya Kahlil yang masih didorong Banyu.

Banyu memutar matanya malas, "lu pikir aja sendiri asu, cepet deh jalannya. kak Gio udah nunggu di ruangan."

Kahlil berdecak malas, ide siapa sih yang membuat dia masuk osis?

oh, ide dia sendiri deh, ya habisnya dulu Kahlil pikir akan mudah menjadi bagian osis, tidak perlu mengikuti pelajaran pula.

"jalan yang bener bego."

"sabar anjir, ketos apaan lu kasar gini."

"bacot, cepet ah!"

***

Kahlil menjatuhkan dirinya di sofa yang berada di ruang osis sekolah mereka, ia membiarkan angin sejuk dari ac membuatnya menutup mata.

"jangan tidur kebo! balik ke kelas sana!!" usir Banyu pada temannya itu, yang malah dibalas dengkuran.

untung Banyu sabar, sumpah kalau bukan karena dulu Banyu tak punya wakil mungkin Banyu takkan melibatkan si pemalas ini menjadi wakilnya.

"seterah lu ajalah bangsat, gua mau balik ke kelas, nanti tugas dari kak Gio gua kirim lewat email." kata Banyu sebelum pergi.

Kahlil berdehem sebagai jawaban, setelahnya Banyu benar-benar pergi dari ruangan itu.

Kahlil membuka matanya, menatap atap ruangan yang mulai berdebu. sebenarnya Kahlil tak bisa tidur setelah mendengar ocehan dari kak Gio—pembina osis mereka.

nothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang