Bab 2

4.4K 334 52
                                    

"Kenapa bengong dari tadi shan?" Tanya seorang laki laki berperawakan tampan dan bertubuh kekar yg sedari tadi memperhatikan istrinya yaitu Shani terus melamun dengan tatapan kosong

"A-aku k-ketemu dia c-cio" Jawab Shani dengan nada bergetar

Gracio bangkit dari sofa yg ada didalam kamar mereka itu mendekat kearah Shani istrinya yg duduk diatas kasur

"Dia siapa shan? Ngomong yg jelas"

"Z-zean, a-anak k-kita hiks hiks" Perlahan lahan cairan bening keluar dari kedua mata indah Shani itu yg mana ia kembali mengingat moment saat meninggalkan seorang bayi yg baru saja lahir kedepan panti asuhan

"Z-zean? A-anak kita yg i-tu-" Shani lebih dulu mengangguk membenarkan ucapan Gracio

"Astaga, dimana dia sekarang shan? Aku mau cari dia.. aku mau nebus kesalahan yg udh aku perbuat selama ini sama dia" Ujar Gracio

Namun Shani menjawab dengan gelengan "Aku gatau hiks hiks, semalam hiks dia nolongin aku waktu mobil aku mogok hiks hiks" Balas Shani dengan tangisan yg semakin pilu

Ia merasa sangat bersalah akan Zean yg digadang gadang itu adalah putranya yg ia tinggalkan begitu saja didepan panti asuhan dengan menyelipkan satu carik kertas bertuliskan nama lengkap yg dimaksudkan untuk piha panti memberi nama tersebut




Flashback

"Mama gatau mau tau ya shan, mama ga mau kamu ngerawat bayi ini.. ini semua kesalahan kamu sama cio yg mana belum seharusnya kalian memilikinya" Tolak mentah mentah Mama Shani yaitu Veranda yg mana tak ingin putrinya dicap sebagai wanita murahan karena putrinya masih menginjak usia 19 tahun sudah memiliki seorang anak

"Tapi ma hiks i-ini anak shani ma, shani tau shani salah ma hiks hiks.. tolong beri shani ke-"

"Gaada kesempatan buat dia dikeluarga ini, mama ga mau terima dia dikeluarga ini sekali kamu membantah silahkan angkat kaki kamu dari rumah ini" Ancam Veranda yg melenggang pergi begitu saja menuju kamarnya dengan perasaan kecewa

"Hiks hiks maafin mama sayang" Tangis Shani meratapi nasib bayinya yg mau tak mau harus ia buang, namun tak sampai hati melakukan hal itu

Shani menelfon Gracio yg mana ayah kandung dari bayi ini yg mana meminta bantuan atau solusi untuk masalah ini

"Halo cio hiks hiks, k-kamu dimana cio?"

"Aku sibuk shan, aku lagi diluar kota tolong jangan telfon aku"

Tutt...

Gracio mematikan telfon itu secara sepihak tanpa mendengarkan penjelasan Shani terlebih dahulu, Shani benar benar merasa dibodoh bodohi oleh Gracio saat ini seakan dipermainkan setelah menanam sebuah benih yg telah menjadi sebuah seonggok daging hidup laki laki bernama Gracio itu menghilang tanpa pertanggung jawaban

"Hiks hiks maafin mama sayang hiks" Lirih Shani mengecupi wajah bayi yg ada digendongannya itu

Tak punya cara lain selain yg terlintas dipikirannya ini, Shani naik menuju kamarnya mengambil semua note kertas lalu menuliskan sebuah nama di note tersebut yg bertuliskan Zeanevo Arsenio Galen

Shani sudah menyiapkan nama jauh jauh hari sebelum kondisi yg ia alami ini terjadi yaitu tak diterimanya kehadiran bayinya terutama daru pihak keluarganya

"Maafin mama sayang hiks, mama bakal nebus kesalahan mama ini dikemudian hari" Shani mengecup lama dahi bayi kecil mungil itu

Kemudian Shani mengambil sebuah keranjang yg cukup besar untuk menaruh bayinya itu didalam keranjang tersebut tak lupa menyelipkan note di kain yg menutupi tubuh bayi kecilnya itu

Shani segera keluar dari rumah menuju Panti Asuhan, tak mungkin tega Shani membuang seorang bayi apa lagi bayinya disembarang tempat.. tetapi tetap saja apa yg ia lakukan itu salah Shani sadar akan hal itu, tetapi ini demi kebaikan dirinya dan juga bayinya ini 

Jika tetap kekeuh ingin merawat bayi mungil ini, Shani bisa terlantar ditengah jalan dan berakhir mati kelaparan tanpa adanya persediaan.. Shani benar benar tak ingin hal itu terjadi apa lagi kepada bayi kecilnya ini maka dari itu Shani terpaksa melakukan hal ini dan satu lagi jika ketahuan oleh Veranda mamanya itu bisa bisa bayi kecilnya ini dibunuh hidup hidup didepan dirinya.

Shani tau persis karakteristik mamanya itu yg mana jika sudah berlaku seenaknya maka tak ada yg bisa menghentikannya selain papanya Keenan.

Shani melangkah keluar rumah lalu mencegat taksi yg kebetulan lewat depan rumahnya itu setelah taksi itu berhenti Shani dengan cepat masuk kedalam lalu meminta supir taksi itu membawanya ke panti asuhan terdekat

30 menit perjalanan yg Shani tempuh dengan air mata yg masih mengalir seraya menatap bayi mungilnya itu yg mana ia benar benar tak tega sebenarnya namun ahh sudahlah..

Setibanya didepan panti asuhan, Shani segera turun dari taksi namun tanpa meminta supir taksi itu untuk menunggunya sejenak

Shani melangkah menuju depan pintu panti itu kemudian dengan berat hati Shani mengetuk pintu panti tersebut dengan bayi mungilnya yg sudah ia taruh didepan pintu

Setelah mengetuk pintu panti asuhan itu, Shani berlari secepat mungkin kembali kedalam taksi lalu meminta taksi itu untuk maju sedikit agar tak terlihat oleh sang pemilik panti

Dan benar saja setelah Shani pergi pintu panti tersebut terbuka menampilkan seorang pengurus panti yg terkejut melihat bayi mungil didalam sebuah keranjang sedang menangis

"Astagfirullahaladzim ini siapa yg ninggalin bayi disini?" Monolog pengurus panti seraya menoleh kanan kiri tak melihat siapapun diarea panti

Tak lama setelah melihat kondisi sekitar panti pengurus itu menyadari jika di kain yg menutupi tubuh bayi mungil itu terselip secarik kertas kecil bertuliskan nama

"Zeanevo Arsenio Galen, nama kamu bagus banget dek" Puji pengurus panti namun di sisi lain pengurus panti masih tak percaya jika bayi seimut ini ditinggalkan begitu saja oleh orang tuanya

Kemudian pengurus panti tersebut membawa masuk bayi mungil bernama Zean itu kedalam panti untuk dirawat dan dibesarkan oleh pihak panti sepenuh hati.

Sedangkan Shani menangis pilu didalam taksi itu yg sedari tadi diperhatikan saja oleh supir taksi tanpa ada niat bertanya

"Hiks hiks maafin mama sayang, mama janji bakal cari kamu dikemudian hari" Lirih Shani

"Jalan pak" Imbuhnya meminta supir taksi untuk mengantarkannya pulang kerumah

Flashback End.


"Aku jahat mas hiks hiks" Isak tangis Shani membuat Gracio merasa bersalah yg mana dirinya malah tidak ada disisi Shani dalam kondisi itu

"Stop shan, kita cari sama sama yaa anak kita.. aku janji bakal temuin zean secepatnya okey" Ujar Gracio berjanji kepada istrinya itu

"Hiks hiks t-tapi aku takut mama ga setuju mas hiks" Shani kembali teringat akan mamanya yaitu Veranda yg tidak setuju akan kehadiran Zean nantinya jika sudah ketemu

"Aku bakal ngomong sama mama shan, aku janji" Ucap Gracio sungguh sungguh seraya memeluk istrinya itu mencoba menenangkannya

Gracio berjanji untuk mengembalikan Zean ke keluarga seharusnya yg mana itu adalah mereka berdua, mereka baru saja tiba dari negera terbersih dan terindah yaitu Swiss, yg mana keduanya berlibur atas permintaan mama dari Shani yaitu Veranda karena ingin segera memiliki momongan lagi setelah Zean ditelantarkan begitu saja.












______

TBC.

Kilas balik sedikit tentang keluarga broken satu ini 😂

Mama Ve ini apa yaa fak u lah 😢

Done ya buat yg minta up cerita ini 🙏🏻

See you 👋🏻

Give Me A Second Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang