Bab 15

2.4K 226 56
                                    

1 Bulan berlalu

Semenjak kepergian Zean putra dari Shani dan Gracio, Wanita paruh baya yg bernama Shani itu dengan perlahan lahan mengikhlaskan kepergian putranya yg belum sempat ia menebus dosa yg pernah ia perbuat dulu.

"Cio" Panggil Shani

Gracio yg berada di ruang keluarga dan sedang melakukan meeting online bersama para kliennya itu sontak mematikan terlebih dahulu kamera laptopnya lalu menoleh kearah istrinya

"Iya kenapa hmm?" Balas Gracio

"Masih lama meeting nya?" Tanya Shani

Gracio menggeleng "Engga, bentar lagi juga selesai kok.. kenapa emangnya?"

"Aku cuma mau ngajakin kamu jalan jalan aja, sama sekalian tanya"

Gracio menaruh laptop nya diatas meja lalu bangkit dari duduknya mendekat kearah Shani istrinya itu "Mau jalan jalan kemana emang hmm? sama mau tanya apa?"

"Aku di kasih tau tara tempat kerja zean dulu aku mau datang kesitu cuma buat ngelepas kangen aja sama dia" Jelas Shani

"Sama kamu gatau kabar mama? Dia dimana sekarang?" Imbuh Shani bertanya keberadaan Veranda yg sudah 1 bulan ini menghilang bak ditelan bumi setelah merenggut nyawa Zean

"Iya nanti kita kesana ya, aku selesai dulu meeting nya.. dan untuk mama maaf shan aku belom dapat info apa apa tentang mama" Balas Gracio

Shani menunduk lemah, ia juga tak tau dimana Veranda mamanya itu berada.. jangan keberadaan Veranda, Shani saja tak tau kapan perginya mamanya itu dari rumah ini

"Sabar ya sayang, mama pasti ketemu kok.." Ujar Gracio tak tega melihat Shani istrinya yg seperti kehilangan setengah hidupnya ditambah dengan Veranda yg jelas keberadaannya

Shani mengangguk lemah "Iya cio, semoga" Balasnya pasrah

Shani sudah tak berharap lebih tentang keberadaan sang mama yg menghilang begitu saja tanpa ada rasa tanggung jawab setelah merenggut nyawa cucunya sendiri.

Gracio tak ingin membuat Shani larut dalam kesedihan, ia dengan cepat mengakhiri meeting yg sedari tadi dilaksanakan bersama para kliennya itu.

"Yuk kita jalan jalan ya, sekarang kamu siap siap gih" Pinta Gracio

Shani mengangguk pelan lalu memutar tubuhnya kemudian melangkah menuju kamar untuk segera bersiap siap, sedangkan Gracio sendiri menatap sendu istrinya itu yg 1 bulan semenjak kepergian Zean tidak lagi bersemangat seperti dulu.. Gracio benar benar bingung apa yg bisa ia perbuat agar Shani istrinya kembali pulih seperti dulu

Membawa Zean kembali? Itu mustahil, ia bukan tuhan yg bisa membangkitkan orang hidup, membawa Veranda kembali? Belum tentu juga Shani istrinya bisa kembali seperti sedia kala. Gracio benar benar dilanda dilema sekarang

Tangan Gracio dengan lihai mengetik sesuatu pada ponselnya itu lalu menekan nomor telfon tangan kanannya untuk meminta kejelasan tentang Veranda mertuanya itu

+6287******** Calling

"Halo"

"Halo boss?"

"Ada perkembangan soal mertua saya?"

"Maaf boss kita sudah mencari kemana pun tapi sama sekali ga ketemu boss"

Tutt..

Gracio tanpa banyak basa basi lagi langsung mematikan sambungan telfon itu, ia terduduk memijat pelipisnya sembari menarik nafas dalam dalam lalu ia hembuskan secara perlahan

Tak ada lagi yg bisa Gracio lakukan selain berharap dengan ketemunya seorang Veranda agar Shani istrinya itu mungkin bisa kembali seperti sedia kala.

Gracio akhirnya bangkit dari duduknya lalu melangkah menuju kamar untuk segera berganti pakaian karena tak mungkin mendatangi sebuah cafe dengan istrinya itu menggunakan jas kantor.

Give Me A Second Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang