Bab 22

2.2K 217 67
                                    

"SHAN TOLONG MAMA SHAN" Teriak Veranda saat ia dibawa oleh kedua bodyguard Melody dengan posisi tangah diborgol

"Mama udh ngerenggut nyawa putra aku dan sekarang mama minta tolong sama aku?" Balas Shani tak percaya dengan apa yg Veranda ucapkan

"MAMA UDH BUNUH ANAK KANDUNG AKU MA, MAMA UDH BUNUH CUCU MAMA SENDIRI" Bentak Shani

"Mama ga sengaja shan, mama ga sengaja.. mama cuma mau bawa kamu pulang.." Bantah Veranda

"Aku ngeliat pake mata kepala aku sendiri ma, bodyguard suruan mama itu nusuk zean anak aku pakai belati.. apa kurang jelas sekarang" Veranda tetap menggeleng kuat ia merasa tak bersalah

"Mel, tolong lepasin mel.. gue ga salah disini mel" Mohon Veranda kepada Melody yg ternyata dulunya adalah sahabat hingga suatu kejadian membuat keduanya terpecah

Melody terkekeh pelan "Lepasin? Ga salah kah aku denger kamu kayak gini ve? Sosok yg angkuh seperti kamu ini masih bisa ngemis mohon mohon ya?" Balas Melody

"Kamu udh membunuh anak panti kesayangan aku ve yg aku rawat sepenuh hati dan dia satu satunya anak panti yg mau berjuang melawan kerasnya hidup demi mencari kedua orang tuanya" Lanjut Melody

"KAMU PEMBUNUH VE PEMBUNUH" Emosi Melody memuncak kala membayangkan betapa entengnya sosok wanita paruh baya yg memiliki kecantikan layaknya abg namun memiliki hati iblis

"Aku ga sengaja hiks hiks, aku ga mungkin ngelukai zean hiks hiks.. maafin aku hiks" Tangis Veranda pecah entah ia menyesal atau karena terus dihantui rasa bersalah setelah membunuh cucunya sendiri yaitu Zean

"Zean tolong oma zean hiks hiks, oma minta maaf zean.. oma salah oma minta maaf hiks" Mohon Veranda kepada sosok Zee yg dianggap oleh Veranda sebagai Zean

"Gaada yg namanya zean disini oma, zean is gone.. just zee right here.. oma sudah berbuat terlalu jauh melukai cucu oma sendiri dan sekarang oma ngemis ngemis minta bantuan? Begitu lucunya tingkah oma jika aku menuruti semua itu" Tutur Zee

"HEH BRENGSEK, KAMU DILAHIRKAN DARI RAHIM ANAK SAYA, BICARA TIDAK ADA SOPAN SOPANNYA KEPADA YG LEBIH TUA" Emosi Veranda memuncak saat permohonannya tak digubris sedikit pun oleh Zee

Zee terkekeh remeh ia hendak mendekat kearah Veranda ditahan oleh Shani yg memberikan gelengan kepala

"Gpp ma, tenang aja" Ucap Zee

Shani menghela nafas pasrah, ia mempersilahkan Zee mendekat kearah Veranda oma-nya itu

"Nyonya veranda yg terhomat, saya tidak perlu sopan kepada anda.. adakah anda sopan kepada saya? Cucu anda sendiri yg sudah jelas seperti yg anda bilang tadi jika saya lahir dari rahim mama saya? Lantas mengapa anda dengan gampangnya merenggut nyawa cucu anda sendiri hmm? APAKAH SAYA PERNAH BERBUAT SALAH KEPADA ANDA SEMASA HIDUP? SAMPAI SAMPAI KEBENCIAN DAN KEDENGKIAN ITU MENGGEROGOTI HATI ANDA NYONYA VERANDA?" Tutur Zee dengan emosi yg mulai naik

"SAYA BISA SOPAN JIKA ANDA TIDAK BERBUAT SEENAKNYA, SAYA TAU SAYA KURANG AJAR.. TAPI DISINI ANDA LEBIH TUA DARI SAYA SAJA TIDAK BISA MENGAJARKAN SOPAN SANTUN DAN RASA TANGGUNG JAWAB.. KEMANA ANDA SETELAH MERENGGUT NYAWA SAYA ADAKAH ANDA MAU BERTANGGUNG JAWAB JIKA SEMUA ORANG DISINI TIDAK MENCARI ANDA NYONYA VERANDA?" Lanjutnya

"Zee udh stop, lu ga perlu buang buang tenaga buat beginian.. biar hukum yg berbicara" Sahut Tian yg mendekat dengan memegang pundak kiri Zee

Zee yg emosinya tak stabil, ditambah dipenuhi dengan pikirannya seorang Zean yg terlintas dibenaknya itu membuat dirinya tak sengaja melayangkan sebuah pukulan kearah Tian

BUGH!

"Woy zee!! Apa apaan lu?" Sentak Aran yg melihat Tian dipukul oleh Zee

"Stop ran.. jangan malah ngebuat keributan, lu liat zee auranya beda dari biasanya" Bisik Jasson

Give Me A Second Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang