Bab 3

3.7K 300 59
                                    

"Eughhhh" Lenguh Zean perlahan lahan bangun dari posisi tidurnya itu

"Awshh pusing banget kepala gue" Ringis Zean merasakan kepalanya nyut nyut

Zean perlahan melirik kearah ponselnya yg tergeletak disebelah bantalnya itu yg menunjukkan waktu pukul 09.25

"Masih pagi ternyata" Monolog Zean perlahan lahan bangkit dari kasurnya bermaksut untuk mandi

Zean keluar dari kamarnya yg ada didalam kontrakan itu tak lupa membawa handuk yg tergantung dibalik pintu kamar setelahnya masuk kedalam kamar mandi untuk bersih bersih

15 menit kemudian Zean keluar dengan tubuh setengah basah terlilit handuk bagian bawahnya itu melangkah masuk kembali menuju kamar

Zean segera berganti pakaian yg akan ia kenakan untuk berangkat bekerja, meskipun Ollan sahabatnya itu selaku pemilik cafe tempat ia bekerja melarang untuk masuk, Zean tetaplah Zean seseorang yg sedikit keras kepala dan pekerja keras ini akan tetap masuk jika kondisinya hanya sekedar sakit biasa.

Setelah dirasa siap Zean segera berangkat tak lupa membawa tas selempang kecil yg ia kalungkan ditubuhnya itu kemudian segera keluar kontrakan untuk mengambil motor bututnya yg terparkir didepan kontrakan

Namun sialnya motor butut Zean itu tak mau menyala yg dimana Zean takut jika terlambat karena jam sudah menunjukkan pukul 09.42 sedangkan cafe buka pukul 10.00

"Duh mana ga bisa nyala lagi ini, gimana dong" Gumam Zean bingung

Zean membuka tasnya lalu melihat isi dompetnya itu yg hanya berisikan uang receh 500 rupiah yg berjumlah 5 buah dan 4 lembar uang 5000 ribu, Zean menghela nafas lelah melihat ada saja yg terjadi di hari hari produktifnya ini

"Gaada uang lagi gue, mana tanggal tua" Resah Zean

Sekarang masih menunjukkan tanggal 25 sedangkan Zean gajian tepat pada tgl 28 yg berarti 3 hari lagi, mana bisa Zean bertahan jika motor bututnya ini tak bisa diajak bekerja sama, Zean ingin mencoba sekali lagi menyalakan motornya itu dan berdoa dalam hati semoga motornya bisa menyala

"Ayo plis plis" Mohon Zean

"Alhamdulillah" Puji Zean setelah melihat motornya menyala yg mana membuat hatinya senang

Tanpa berlama lama lagi Zean segera berangkat menggunakan motor bututnya itu menuju tempat kerjanya itu

Hanya 15 menit yg Zean butuhkan untuk sampai di cafe tempat ia bekerja itu yg dimana jam menunjukkan pukul 10.02.

Zean bernafas lega saat melihat ia terlambat sekitar 2 menit dari jam yg seharusnya, Zean memarkirkan motornya itu ditempat biasanya ia menaruhnya yg berada disebelah kanan cafe

Setelah selesai Zean langsung melangkah masuk menuju tempat kerjanya itu

Cting!

Suara lonceng berbunyi karena pintu yg dibuka oleh Zean itu menarik perhatian teman temannya yg berada disana termasuk Ollan yg terkejut melihat Zean sahabatnya ini masuk kerja

"Kok lu masuk kerja sih?" Sebal Ollan

Zean mendekat kearah Ollan itu lalu mengambil alih pekerjaan Ollan yg mengelap-ngelap meja cafe itu

"Gue gaenak sama lu llan, gue harus kerja.. udh syukur gue bisa kerja ditempat lu kayak gini" Balas Zean

Ollan menghela nafas lelah, susah memang jika sudah berbicara dengan sosok Zean yg sedang dalam mode batu atau ucapan yg ia lontarkan hanya dianggap angin lalu

"Gue kan udh bilang zean, lu kemarin pingsan karena liat muka lu pucat dan sekarang lu malah masuk" Ucap Ollan

"Itu kan kemarin llan, sekarang udh baik baik aja yaa meskipun masih rada sedikit pusing sih pas bangun tidur tadi" Balas Zean

Give Me A Second Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang