Shani dan Gracio kini membawa jenazah Zean putra mereka itu untuk disemayamkan sedangkan Veranda pergi entah kemana setelah melakukan hal ini kepada Zean meskipun secara tidak langsung dan melalui perantara
"Hiks hiks bangun zean" Tangis Shani memeluk jenazah putranya itu
"Sabar shan, kita harus ikhlas yaa.. biar zean tenang disana" Sahut Gracio yg menahan air matanya untuk tak jatuh
"Maafin papa zean, papa benar benar ga becus jadi orang tua buat kamu.. papa bahkan gatau perkembangan kamu selama 20 tahun ini" Batin Gracio menyesal
Tak jauh berbeda dengan Melody dan Tara yg ikut datang kerumah duka yaitu rumah keluarga besar Shani lebih tepatnya rumah Veranda yg pemiliknya entah pergi kemana
"Bunda berdoa semoga kamu tenang disana ya nak, bunda ga nyangka kamu pergi secepat ini" Lirih Melody diselingi dengan air mata yg turun secara perlahan menatap jenazah Zean yg tertutup kain putih
"Hiks zean hiks.. jangan tinggalin aku hiks" Racau Tara dipelukan sang ayah yaitu Dyo
Dyo yg baru mengenal juga bisa ikut merasakan seberapa pahitnya hidup yg dijalani oleh laki laki yg bernama Zean ini
"Sabar ya sayang sabar" Sahut Dyo menenangkan putrinya seraya mengusap usap punggungnya
"Hiks hiks zean jahat yah hiks, z-zean pergi hiks hiks" Tangisan Tara semakin tak terbendung air matanya terus mengalir menangisi sosok Zean yg mengisi sepenuhnya relung hatinya itu
"Kita ga bisa melawan takdir tar, udh takdirnya zean buat pergi.. kamu harus ikhlas yaa jangan seperti ini zean ga bisa tenang kalo terus kayak gini" Jelas Melody menangkan putrinya yg terus saja menangis, Melody tau jika Tara menyimpan rasa sayang dan cintanya untuk Zean sudah cukup lama dan tak pernah sekalipun dibalas oleh Zean
Zean tak pernah membalas perasaan Tara karena terhalang oleh ekonomi yg membuat Zean tak berani mengambil resiko lebih untuk mendekati seorang wanita cantik yg memiliki ekonomi kelas atas
"Hiks hiks"
"Sabar ya sayang" Ujar Melody lagi menangkan Tara putrinya itu
"Bapak cio, jenazahnya disemayamkan jam berapa?" Tanya Dyo
"Sebentar lagi bapak dyo, sebentar lagi jenazahnya disemayamkan" Jawab Gracio
Dyo mengangguk paham mendengar jawaban dari Gracio selaku orang tua kandung dari Zean ini.
°°°°°°
Shani menangis diatas nisan yg bertuliskan nama putranya itu Zeanevo Arsenio Galen
"Jangan pergi hiks jangan tinggalin mama zean hiks hiks" Shani terus berucap seperti itu yg dimana ia masih belum mengikhlaskan kepergian putranya ini
Disisi lain Shani sungguh sungguh membenci mamanya sendiri yaitu Veranda, karena wanita paruh baya yg memilik sifat iblis itu putra kandungnya harus meregang nyawa.
"Mama janji zean, mama bakal jeblosin pelaku yg udh bunuh kamu penjara dan mama jamin orang itu ga akan bisa keluar dari sana" Batin Shani
"Kita pulang ya shan, biar zean tenang istirahat ditempat yg seharusnya ya" Ajak Gracio menuntun Shani bangkit dari duduknya dengan kondisi yg masih sesegukan itu
"Pak dyo/bu melody saya sama istri saya pamit pulang ya, terima kasih sudah ikut serta dalam prosesi pemakaman putra saya" Pamit Gracio seraya mengucap terima kasih kepada Dyo dan Melody
"Sama sama pak cio, semoga dilapangkan dadanya yaa diberi ketabahan.. semoga bisa ikhlas atas kepergian zean" Balas Dyo
"Mari pak/bu" Gracio menuntun Shani yg masih menangis itu untuk segera pulang
Tersisa Melody, Dyo dan Tara yg berada di depan gundukan tanah tempat Zean bersemayam
Tara masih menangis dengan meremas tanah tempat dimana Zean di semayamkan itu, ia masih tak menyangka jika ini semua bukan mimpi dan semuanya benar benar terjadi begitu cepat
Tara baru saja bertemu dengan Zean untuk mengungkapkan semua isi hatinya dan belum mendapatkan satu jawaban pun dari Zean, namun takdir berkata lain Zean harus pergi terlebih dahulu meninggalkan dirinya
"Zean hiks hiks.."
"Tar kita pulang yuk sayang" Ajak Melody yg tak tega melihat putrinya begitu hancur atas kepergiaan Zean
Tara menggeleng kuat menolak untuk diajak pulang oleh sang bunda "Tara mau disini bun hiks hiks.. tara mau sama zean hiks hiks" Balasnya
"Sebentar lagi hujan tara, nanti kamu sakit.. zean pasti ga mau ngeliat kamu kayak gini heyy" Tutur Melody
"Ngga bun ngga hiks hiks, tara ga mau hiks" Tolak Tara mentah mentah
Melody menatap kearah Dyo suaminya itu yg dengan perlahan mengangguk, Melody hanya mampu menghela nafas pasrah
"Yaudah kalo kamu ga mau, bunda sama ayah pulang duluan ya.. kamu disini sendiri loh" Ujar Melody mencium pucuk kepala Tara sebelum pergi
Diikuti oleh Dyo yg melakukan hal yg sama seperti yg Melody lakukan "Ayah sama bunda pulang ya tar, tara juga harus pulang okey.. tara ga mau kan ngeliat zean kecewa?" Bisik Dyo yg setelahnya perlahan lahan melangkah menjauh dari putrinya menyusul Melody istrinya yg sudah dekat dengan mobil yg mereka gunakan kesini
Selepas kepergian kedua orang tuanya, Tara masih berada disini tak ada niatan sama sekali untuk beranjak pergi dari depan makam Zean
"Hiks hiks, dunia jahat bgt sama kamu hiks hiks.. zean!!" Ucap Tara meremas gundukan tanah itu lagi
"Hiks hiks aku sayang sama kamu hiks hiks"
"Kenapa hiks kenapa? Kenapa kamu pergi hiks"
"ZEAN!!!!" Jerit Tara yg benar benar ingin mengeluarkan seluruh uneg unegnya saat itu juga, setelahnya ia menenggelamkan wajahnya dikedua lututnya yg ia tekuk itu
Hujan perlahan mulai turun membasahi tempat peristirahatan terakhir Zean dan juga tubuh Tara yg berada disana.. Tara tak peduli, ia masih setia menunggu disana seolah olah akan datang keajaiban.
°°°°°°
"YOSHHHH!!!! Akhirnya sampai juga, capek banget bangsat tidur mulu di pesawat jet" Celetuk seseorang bertubuh kekar berotot seperti binaragawan itu
"Akhirnya bebas juga anjing wuhhh!!" Timpal seseorang bertubuh cukup kekar namun sedikit banyak tingkah
"Udh udh, sekarang kita udh aman.. inget kan apa yg gue bilang?" Tutur seseorang dengan perawakan tampan bertubuh kekar yg menjadi leader dari teman temannya itu
"Inget lah, jangan pernah kembali ke sana lagi" Seru mereka bersama sama
"Good, dan sekarang ayo.. cari tempat tinggal maybe rumah buat kita tinggal disini, lumayan ngeliat suasana disini asik" Ajak leader dari kelima laki laki itu
"GAS ZEE!!"
______
TBC.
Mau mengingatkan lagi, Zean sudah fix metong yaa.. dan jiwa Zean sekarang ada ditubuh Zee yg sebenarnya dia itu hidup cuma sisa raganya aja jiwanya udh gaada.. 😄
Tara mengsedih bgt 😭
Nahh kira kira Zee bakal ketemu ga ya? 🤔
See you 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me A Second Chance [END]
Fiksi RemajaSeorang anak laki laki yg berjuang untuk menjalani hidupnya setelah ditinggalkan begitu saja oleh kedua orang tuanya saat masih kecil. Bagaimana kelanjutannya? Baca ya ☺️ Start : 15 Oktober 2023 End : 27 Oktober 2023