Bab 6

3K 260 91
                                    

Sepulangnya Shani dan Gracio dirumah Veranda yg mana keduanya pasangan ini memiliki rumah sendiri namun semenjak kepergian Keenan suami dari Veranda itu, keduanya memutuskan untuk tinggal bersama Veranda saja

"Dari mana kalian?" Tanya Veranda sembari membaca koran yg tau jika Shani dan Gracio baru saja datang

Shani dan Gracio menoleh kearah Veranda yg masih fokus membaca koran itu "Jalan jalan ma, cari angin aja tadi" Bohong Shani

"Gausa bohong shani." Veranda melipat koran yg ia baca lalu bangkit dari duduknya tak lupa menaruh koran tersebut diatas meja

Veranda mendekat kearah Shani dan juga Gracio itu "Jangan bohong sama mama shan, mama tau kalian berdua pergi kemana hmm"

DEG!

"MAMA UDH BILANG JANGAN CARI DIA LAGI SHANI" Bentak Veranda

"MAMA GA SUDI PUNYA CUCU DARI KALIAN YG BELUM RESMI MENIKAH PADA SAAT ITU.." Veranda benar benar emosi melihat putri dan menantunya ini melanggar apa yg ia peringatkan

"Mama sudah bilang ke kalian berdua kan? Untuk tidak mencari anak haram itu lagi kan? Kalian mau hari ini detik ini juga anak itu mama bunuh didepan kalian hah?" Veranda benar benar mengeluarkan keseluruhan sifat angkuhnya itu

"Ma, mam kenapa sih selalu aja bilang gitu.. zean anak kita ma.. meskipun mama anggap begitu zean juga cucu mama" Sahut Gracio

"Jangan sebut nama itu cio, mama ga sudi denger nama itu ditelinga mama.. mama kasih peringatan sekali lagi dan untuk terakhir kalinya ya, jika kalian masih nekat mencari anak itu.. mama bener bener ga bakal kasih toleransi ke kalian berdua atau pun ke anak itu yg bisa mama bikin menderita" Ancam Veranda yg sudah lelah memperingatkan kedua pasangan ini, maka dari itu Veranda menyiapkan rencana cadangannya

"Inget ya, mama ga pernah main main sama ucapan mama.. camkan itu" Imbuh Veranda yg setelahnya melenggang pergi dari hadapan Shani dan Gracio

Tubuh Shani luruh kelantai ia menangis terisak tidak tau apa yg harus ia lakukan untuk menemukan putranya itu lagi tanpa sepengetahuan Melody

"Hiks hiks, maafin mama hiks"

Gracio juga sudah mentok, ia tak tau caranya agar bisa pergi secara diam diam tanpa sepengetahuan Veranda, tadi Gracio berpikir jika semua aman tanpa adanya yg mengetahui perginya mereka berdua untuk mencari Zean di panti asuhan namun semua tak sesuai dengan yg Gracio harapkan.. mereka ketauan oleh Veranda yg tak tau dari mana asalnya bisa mengetahuinya.

"Kita masuk kekamar ya" Ajak Gracio menuntun Shani untuk menuju kamar

Shani sudah lelah dengan semua ini rasanya ingin menyerah namun tidak mungkin juga, ia merasa sudah gagal menjadi orang tua untuk Zean dengan meninggalkannya tidak mungkin Shani akan membiarkan Zean lagi yg bertempur dengan kerasnya dunia, Shani tidak ingin gagal kedua kalinya maka dari itu ia akan terus bertekad untuk mencari Zean putranya itu.

°°°°°°

Sedangkan disisi lain Zean yg dipaksa pulang oleh Ollan dan juga Mira itu masih kekeuh enggan untuk pergi dan tetap melanjutkan pekerjaannya

"Plis zean, gue ga pengen lu kenapa kenapa.. jadi tolong yaa lu pulang sekarang" Mohon Ollan

"Badan lu anget zean, plis dengerin kita.. kita tau lu gila kerja tapi ngga gini caranya zean" Timpal Mira

"Gue gapapa guys santai aja" Balas Zean dengan wajah pucat nya yg memang semenjak kepergian Tara ia merasakan pusing yg kembali menyerang kepalanya ditambah dengan tubuh yg terasa berat

"Kosa kata gapapa dari lu itu patut dipertanyakan zean, gue ga percaya.. dah sekarang lu pulang okey" Pinta Ollan melepas apron yg Zean kenakan itu kemudian menariknya perlahan untuk pergi dari hadapan mesin kasir

Give Me A Second Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang