Bab 25

2.2K 210 56
                                    

1 Minggu Berlalu

Semenjak Zee tinggal bersama Shani dan Gracio, kini wanita paruh baya yg memiliki paras cantik itu melewati hari harinya dengan jauh lebih baik dari pada sebelum sebelumnya, seperti saat ini contohnya Shani hendak meminta Zee untuk mengantarkannya ke supermarket

"Zee" Panggil Shani

Zee yg sedang berbalas pesan dengan sang kekasih di ponselnya dengan posisi terlentang disofa ruang tamu itu pun menoleh

"Eh iya ma kenapa?" Balas Zee dengan cepat mematikan ponselnya

"Lagi sibuk?"

"Eh-engga kok, kenapa emang? Mama mau kemana?"

"Itu em mama mau minta antar ke supermarket buat belanja bulanan"

Zee dengan cepat bangkit dari posisinya itu "Yuk, zee antar" dengan semangat 45 Zee mengiyakan apa yg Shani minta

Shani tersenyum hangat, ia bisa merasakan ketulusan seorang Zee tanpa adanya paksaan jika dirinya meminta hal kecil seperti ini

"Makasih ya zee" Cicit Shani

Zee yg melangkah untuk mengambil jaket dikamarnya itu terhenti "Ma, plis stop bilang makasih ke zee okey.. mama ga perlu terus ngerasa bersalah kayak gini.. zee bisa disini aja udh seneng, jadi mama ga perlu terus terusan bilang makasih ke zee" Tutur Zee kemudian melanjutkan langkahnya naik keatas menuju kamar

Sedangkan Shani tersenyum tipis menatap punggung kekar Zee yg mulai menghilang di balik tangga menuju lantai dua rumahnya.

°°°°°°

"Papa kemana dari pagi zee liat gaada?" Tanya Zee baru ingat jika sejak pagi tadi Gracio tak terlihat batang hidungnya

"Oh papa, papa ke singapure zee.. ada meeting sama klien perusahaannya" Jawab Shani

Zee manggut manggut paham pantas saja sejak pagi tadi tak terlihat batang hidung laki laki paruh baya itu dirumah

"Yaudah yuk turun ma"

Shani mengiyakan ucapan Zee lalu ia segera turun dari mobil karena mereka berdua sudah tiba disebuah mini market yg tak jauh dari perumahan mereka tinggal

Keduanya lantas masuk kedalam supermarket yg terbilang cukup besar dikawasan perumahan yg mereka tempati itu

"Mama mau belanja apa aja?" Tanya Zee

"Emm semuanya sih zee kebutuhan pokok, pada habis semua soalnya" Jawab Shani sembari menarik satu troli yg kosong berada disampingnya

"Sini biar zee yg bawa ya ma" Zee dengan cepat mengambil alih troli yg Shani bawa itu

"Makasih ya"

Zee menanggapi dengan senyuman tipis, lalu keduanya berjalan mengelilingi supermarket untuk mencari cari kebutuhan bulanan yg habis dan segera di restok oleh Shani

2 jam lamanya mereka berkeliling yg dimana Zee sudah cukup merasakan keram pada bagian kakinya itu sedangkan Shani wanita paruh baya itu sama sekali seolah tak ada rasa pegal

"Ma, berhenti dulu ya sebentar.."

Shani yg mendengarnya pun berhenti lalu menoleh kearah Zee yg sudah duduk disebuah kursi dengan memijit bagian mata kakinya yg terasa keram

"Kenapa zee?" Tanya Shani

"Kaki zee keram ma, keliling terus" Jawab Zee sedikit meringis saat mata kakinya ia pijat pelan

"Mama ga capek emang? Udh 2 jam loh kita keliling.. dan masih belom selesai?"

Shani menggeleng kuat tak ada tuh rasanya pegal pada bagian kakinya, Zee menggeleng tak percaya apa isi dari kakinya mamanya itu sampai sampai berkeliling selama 2 jam lamanya dengan mendorong troli yg sudah penuh dengan belanjaan tak merasakan rasa pegal sedikit pun.

Give Me A Second Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang