[]
Hari sudah sangat sore, matahari mulai menyembunyikan dirinya ketika William dan Aria baru saja selesai berbelanja baju dan beberapa hal lainnya.
William menyadari satu hal. Bahwa berbelanja pakaian dengan seorang wanita itu sangatlah memakan waktu.
Tapi toh itu tidak menjadi perkara besar bagi William karena dirinya pun tidak punya banyak hal untuk dikerjakan. Hal seperti ini jujur saja menghiburnya. Mungkin William akan mengajak Aria ke kota sesekali di lain waktu.
Jalanan dan pasar kota yang terlihat sibuk karena para pedagang yang mulai menata barang mereka kembali itu menjadi pemadangan baru bagi Aria.
"Aku tidak pernah pergi selarut ini selama hidupku." celetuknya pada William namun pandangannya justru mengelilingi daerah sekitar yang mereka lewati.
William tersenyum tipis mendengarnya. "Aku bisa mengajakmu pergi di malam hari lain waktu jika kau mau." imbuhnya.
"Benarkah?!" tanya Aria dengan suara melengkingnya itu.
William memegang bahu gadis itu, sedikit menundukkan kepalanya agar bisa sejajar. "Tentu. Tapi lain waktu. Kita harus pulang hari ini."
Aria yang sudah mendapatkan jawaban dan janji yang ia mau itu hanya menganggukkan kepalanya setuju. Lalu memasang senyum lebar kepada lelaki di depannya ini.
Mereka akhirnya melangkahkan kembali kaki mereka. Karena kaki jenjang milik William membuat Aria harus melangkahkan kakinya sedikit lebih cepat, agak sulit dibuatnya.
Tidak jauh dari mereka, tepatnya dari arah berlawanan Aria seperti melihat seseorang yang ia kenal. Apakah benar itu adalah orang yang ia kenal? Seseorang dari mansion? Matanya ia pincingkan untuk memastikan. Hingga akhirnya pria itu melangkah mendekat kearah Aria dan William.
Dan benar saja itu adalah Brian. Seorang pelayan pria di mansion sang Duke.
Entah kenapa Aria merasa ia harus menghindari Brian. Wanita itu membuang wajahnya ke arah samping, menutupi wajahnya dengan rambut hitamnya itu.
"Ada apa, Aria?" tanya William yang merasa aneh dengan hal yang dilakukan gadis itu.
Aria tidak menjawab dan hanya berjalan ke depan hingga Brian akhirnya melewati mereka tanpa menyadari keberadaan Aria.
"Apa kau tidak enak badan?" tanya William lagi. Memastikan jika terjadi sesuatu.
Aria yang tersadar dari lamunannya itu pun gelagapan "ah, itu ah.. hanya saja... eum.. aku melihat seseorang yang aku kenal." jawabnya berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REBELLION [ Kim Sunoo ]
RomanceDianggap makhluk yang telah punah dan hanya menjadi dongeng semata tanpa tau bahwa beberapa dari mereka masih mencoba merangkak keluar dan membalas dendam. • written on october, 2023. • romance, fantasy.