15

427 75 1
                                    

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

Suara rintikan hujan yang tidak terlalu deras mengenai atap rumah yang terbilang kecil ini tertangkap di indra pendengaran William. Di sesap nya teh earl grey di cangkir berwarna coklat tua yang disuguhkan oleh pemilik rumah pada dirinya. Matanya menilik ke sekeliling ruangan dimana dia berada. Sungguh penuh dengan barang barang seperti buku, peralatan, dan juga berbagai tanaman yang dirinya tak tau namanya bahkan ada beberapa yang baru dirinya lihat pertama kali walau sudah hidup selama ratusan tahun.

Setelah obrolan dengan sang lord, lelaki itu diarahkan pada seseorang yang merupakan rekannya. Seorang penyihir black magic yang memang sudah bersekutu dengan sang lord yang baru William ketahui namanya, Bennett.

Bennett mengarahkannya pada wanita ini. Tak seperti dugaan William pada seorang penyihir yang selalu ada dalam bayangannya. Dalam imajinasinya seorang penyihir black magic selalu terlihat tidak bersahabat dan menyeramkan, serta tubuh bungkuk dan tua.

Namun nyatanya wanita yang sedang berdiri membelakangi lelaki itu memiliki paras yang luar biasa cantik. Rambut hitam panjangnya ia gerai begitu saja di dress putihnya yang sederhana. Wajahnya kecil, kulitnya putih, dan hidungnya mancung serta tahi lalat yang berada dibawah bibirnya memberikan poin tambahan.

 Wajahnya kecil, kulitnya putih, dan hidungnya mancung serta tahi lalat yang berada dibawah bibirnya memberikan poin tambahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu bahkan lebih cantik dari Yves. Tapi tentu saja bagi William, Aria adalah yang tercantik dan paling dirinya cintai. Benar benar meruntuhkan bayangan seorang penyihir dimata William selama ini. Punggung itu dia tatap terus menerus sedangkan sang pemilik masih berkutik pada barang barangnya. Wanita ini pasti lebih tua dariku, batinnya.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya wanita bernama Katarina itu menghampirinya dan duduk didepan William, tangan kanannya sibuk meletakkan sebuah botol kecil di hadapan William.

"Minumlah itu, your highness." titah wanita itu, matanya menatap sang vampire. "Itu hanya sebuah ramuan penenang serta akan membuka kekuatan mu secara perlahan. Itu cara instan karena kita tidak punya waktu." jelasnya. Mata nya yang menatap William terkesan terlalu tajam hingga lelaki itu merasa sedikit terintimidasi dan tanpa berfikir langsung membuka tutup botol itu dan meneguknya hingga habis.

REBELLION [ Kim Sunoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang