03

905 127 3
                                    

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

Aria dan Yves melangkah ke ruangan utama tempat dimana para vampire itu biasa berkumpul dan menghabiskan waktu untuk saling bercengkrama. Setelah menceritakan bagaimana Yves bisa bertemu mereka dan bagaimana hidupnya disini, membuat Aria memutuskan untuk tinggal disini. Dia pun tidak ingin Yves hanya sendirian disini tanpa teman bicara.

Keduanya terus melangkah hingga netranya menangkap ke 7 sosok vampire yang hendak mereka temui sedang berkumpul bersama.

"Oh, kau sudah datang rupanya."

Itu William. Ia kemudian berjalan kearah Aria dan Yves, sebuah senyuman kecil terbentuk di wajah tampannya. "Aku akan memperkenalkan mu pada yang lain." ucapnya lalu meraih tangan mungil Aria, menariknya ke hadapan teman temannya.

"Kita akan bertambah satu lagi anggota di mansion ini. Namanya Aria. Dia adalah pelayan yang dibuang tuannya yang aku temukan dihutan."

"Oh? Kasusnya sama seperti Yves?" tanya Jay. Dialah vampire yang menyelamatkan Yves di tengah hutan horor itu.

"Selamat datang, Aria. Kuharap kau akan betah disini." Seorang lelaki dengan wajah manisnya dan mata besar itu tersenyum tipis pada Aria. Aria menatapnya agak tersipu, senyuman itu sungguh memikat.

"Dia adalah Ethan, yang tertua dari kami semua." ujar William. "Yang tadi itu Jay. Ini Jake, Julian, Sean, dan Riki." William menunjuk mereka satu persatu untuk memperkenal kan. Yang namanya di sebut pun mengangkat tangannya.

"Ha-halo semua. Terima kasih telah menerimaku. Kalau butuh sesuatu kalian bisa memanggilku." kali ini Aria yang buka suara.

"William dan Yves sudah memberi tahu tentang kita kepada mu kan?" tanya Julian.

Aria mengangguk. "Ya, sudah. Agak mengejutkan bagiku. Tapi Yves membuatku yakin bahwa kalian tidaklah buruk." gadis itu tertunduk, agak malu karena sempat berfikiran negatif tentang para vampire itu namun akhirnya memilih untuk tinggal.

"Itu wajar saja bagi para manusia." tambah Ethan.

"Kau akan menggunakan kamar kosong yang ada disebelah kamarku. Ayo, biar aku tunjukan. " lagi lagi William meraih tangan Aria, menggengamnya dan menariknya ke tempat yang ia maksud. Meninggalkan semua orang begitu saja termasuk Yves.

"Wi-wiliiam aku akan tidur dikamar yang sama dengan Yves saja." ujar Aria.

"Tidak. Kau akan tidur dikamar kosong sebelah kamarku. Ini adalah mansion ku jadi harus harus menurutiku." ucap William tanpa melirik ke arah Aria sedikitpun, hanya terus berjalan menuju kamar Aria.

Saat mereka sampai dan William membuka pintu kamar itu betapa terkejutnya dirinya dengan ukuran dan kemewahan kamar itu. Tidak jauh mewah dari kamar William sendiri.

"Kamar ini... terlalu mewah."

"Kami tidak punya kamar yang biasa biasa aja." jawab William arogan. "Ini adalah kamar mu."

REBELLION [ Kim Sunoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang