09

586 90 7
                                    

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

William, dengan wajah tampannya itu saat ini sedang melamun diatas kasur miliknya. Memandangi langit langit kamar yang dihiasi sebuah candelier. Cahaya bulan memasuki ruangannya sebab jendala yang masih terbuka. Udara dingin tidak bisa menusuk kulit vampire nya. Pikirannya saat ini sedang melayang kemana mana.

Perasaan aneh memenuhi dada dan pikiran vampire itu. Perasaan yang tidak pernah dirinya rasakan selama ia hidup. Tak paham perasaan apa ini.

Yang pasti di otaknya saat ini ada Aria -justru dipenuhi oleh gadis itu. William rasanya ingin menemuinya lagi padahal mereka baru saja bertemu. Ada apa? Mengapa? Lelaki itu menghela nafas panjang dan mencoba memejamkan mata.

Namun nihil. Sekalipun ia memejamkan matanya, wajah Aria terpampang jelas disana.

Tak berbeda jauh dengan satunya, Aria merasa wajahnya saat ini sangat panas. Dapat dibuktikan dengan merahnya rona di pipi Aria saat dirinya mencoba bercermin tadi.

Gadis itu duduk di sisi ranjangnya, mengayun ayun kan kakinya sembarang. Tersenyum tak karuan beberapa kali, lalu menampar wajahnya sendiri. Dengan maksud agar berhenti dan tersadar.

Tubuhnya dia hempaskan ke ranjang besarnya. Tak sampai disitu dirinya kembali menggila membuat sprei kasurnya berantakan.

Benar benar perasaan yang asing. Inikah yang namanya jatuh cinta? Tunggu. Benarkah ia jatuh cinta? atau bukan? Dirinya dipenuhi oleh William dan kejadian yang baru saja terjadi diantara mereka.

Dan malam itu, ditemani oleh bintang-bintang dan cahaya bulan serta udara dingin yang tak terasa sebab ada yang sedang membara itu membuat keduanya sulit untuk tidur. Memikirkan satu sama lain.

Dan. . .

Merindukan satu sama lain.

🍁

Entah apakah hanya Aria seorang yang pagi ini merasa begitu berbeda. Senyuman selalu tergambar di wajah manisnya itu. Moodnya benar benar sedang baik. Ia bahkan sedari tadi bersenandung sembari mengerjakan pekerjaan rumah.

Gadis itu mendapat bagian menjemur pakaian karena Yves sudah mencuci nya pagi tadi saat ia sedang membersihkan kamar dan dapur. Pekerjaan kedua gadis itu di mansion ini tidak sesulit saat di mansion sang Duke padahal ada 7 orang lelaki dewasa yang mereka "urus". Toh, Aria dan Yves sudah terbiasa lelah.

"Kau terlihat sungguh cerah pagi ini, Aria."

Sebuah suara tertangkap di telinga Aria dan ia menolehkan kepalanya mencoba mencari sumber suara tersebut. Penglihatannya dihalangi kain kain yang tergantung, Aria hanya dapat melihat kaki lelaki itu sebelum akhirnya sosoknya muncul tepat di samping Aria.

REBELLION [ Kim Sunoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang