20 [ FINAL ]

953 75 14
                                    

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

"Tak kusangka kau memelihara dua kuda, untuk apa satunya? Bukankah kau tinggal sendirian?" tanya William begitu Katarina membawanya ke kandang kudanya.

William mendekat ke salah satu kuda berwarna hitam yang terlihat sungguh gagah, kedua kuda itu tampak terawat dengan baik. Dibukanya pintu kecil yang menghalangi pergerakan kuda untuk melangkah keluar oleh Katarina "Satunya adalah sebuah pemberian. Kuda putih ini kudapat dari orang lain sebagai hadiah." jawab Katarina.

Lelaki itu hanya mengangguk dengan tangan yang sibuk mengusap kuda itu.

Katarina menoleh kearah William. "Kita bawa masing masing kuda. Aku akan membawa kuda putih ini."

William menganggukkan kepalanya. "Lebih cepat lebih baik. Kita berangkat sekarang Katarina."

Dan setelah itu pun mereka pergi meninggalkan area rumah Katarina untuk pergi menunggang kuda menuju mansion para vampire. Medan yang dilalui sedikit sulit dan mereka beberapa kali harus berhenti sejenak memberi minum kuda kuda itu. Sebenarnya William bisa saja pergi tanpa kuda dengan menggunakan kekuatan vampire nya. Tapi dia harus pergi dengan Katarina yang tidak mempunyai kekuatan khusus dalam hal itu. Takut kalau waktu mereka justru bertabrakan.

"Kau memilih sebuah keputusan yang sangat besar. Kau tahu itu?" Katarina membuka obrolan ditengah tengah waktu istirahat mereka. Sedangkan lawan bicaranya itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun, hanya memandangi dua kuda di depannya yang sedang minum.

"Kuyakin kau siap dan kau lebih dari mampu untuk menangani ini, kaulah sang calon raja." tambah Katarina yang lagi lagi tidak dijawab melalui kata kata, hanya sebuah tatapan penuh makna.

"Sebaiknya kita lanjutkan lagi perjalanan kita." kalimat itulah yang justru keluar dari mulut William. Dia angkat badannya yang terduduk itu untuk melangkahkan tungkai nya kearah kuda hitam yang tampaknya sudah puas dengan acara minum minumnya. Katarina pun akhirnya mengikuti jejak lelaki itu.

Kali ini mereka melangkah dengan sedikit cepat, entah kenapa firasat William berkata demikian. Sebelum cincin itu tersemat di jari Ethan, mereka sudah harus ada disana. Dipacunya kuda itu dengan kecepatan tinggi sambil sesekali menoleh kebelakang memastikan Katarina menyeimbangi pergerakan dirinya.

Hingga sampailah mereka di area mansion dan tanpa berfikir panjang William langsung saja masuk bahkan saat Katarina meneriaki namanya beberapa kali. Di lihatnya sekeliling yang sudah tampak sepi itu, dapat disimpulkan bahwa semua telah berkumpul di satu tempat dan William tahu betul itu dimana. Diapun berjalan dengan langkat terburu buru kearah sana, Katarina terlihat kesulitan dengan langkahnya. Tentu saja, William lebih tinggi dirinya sehingga sulit bagi wanita itu untuk menyusul.

Disinilah William, di depan pintu tertutup yang di dalamnya tengah dilaksanakan sebuah pernikahan yang dirinya akan hancurkan itu. Suara langkah Katarina kemudian tertangkap dalam indra pendengarannya, wanita itu berdiri disamping William yang sedang mengatur nafasnya.

REBELLION [ Kim Sunoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang