19

493 71 8
                                    

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

William mengambil langkah lemas di belakang Katarina setelah wanita itu masuk begitu saja ke dalam kamarnya yang entah darimana dan bagaimana. Mengganggu tidurnya, membangunkannya di tengah tengah mimpinya yang indah untuk menyuruhnya bersiap. Wanita itu mengatakan bahwa waktu tidak akan terkejar esok hari. Sehingga dia menarik William untuk pergi.

Sebelumnya wanita itu menyeduhkan teh dan beberapa kue untuk vampire itu dan dirinya untuk dinikmati sebelum berangkat ke tempat dimana bennett berada. Dan disinilah mereka berdua, menghadap ke arah pintu dimana pedang sakral berisi jiwa sang lord itu di segel. Awal dimana rencana William mulai.

"Apakah anda telah melakukan apa yang saya minta, your highness?" tanya Katarina yang berada di samping William ketika lelaki itu sedang membuka pintu menuju tujuan akhir mereka.

"Tentu." jawaban singkat yang terdengar lemas. Katarina sepertinya paham, semua ini masih terasa begitu tidak nyata bagi bangsawan vampire disampingnya itu. Membunuh kekasih temannya sendiri pun sudah memberinya pukulan yang cukup.

Katarina tahu bahwa hati William sebenarnya sangatlah lembut. Namun bagi seorang keluarga kerajaan tidaklah baik untuk terlalu lembut dan bermurah hati kepada siapapun sebab musuh berada dimanapun yang siap kapan saja menjatuhkan. Itulah salah satu alasan yang ingin Katarina dan Bennett ajarkan pada William.

Begitu kaki mereka berdiri tepat di depan pedang itu, sebuah suara terdengar. "Akhirnya anda kembali, tuanku." yang tidak lain adalah bennett.

Tanpa menjawab pernyataan itu, William mengeluarkan botol kecil pemberian penyihir disebelah itu yang berisi darah keturunan Haven, darah istrinya. William dapat merasakan tatapan Katarina yang tidak luput darinya itu. Lalu dibukanya botol berisi darah itu dan ditumpahkannya darah itu diatas gagang pedang. Sebuah cahaya yang terpancar dengan singkat itu menjadi reaksi yang ditimbulkan dari darah milik Aria.

Satu tarikan nafas yang terdengar begitu berat, seakan berisi semua beban yang ia tanggung itu William ambil. Dikeluarkannya sebuah belati kecil dari saku jas berwarna putihnya itu, lalu menyayat tangannya sendiri diatas gagang pedang itu guna mengeluarkan darahnya.

Kini tercampur sudah darah dua keluarga yang menyegel sang lord itu. Darah keluarga Haven dan Dawson yang telah terikat atas ritual pernikahan.

"Genggam pedang itu, dan perintahkanlah ia tuanku." ucap Katarina begitu lelaki itu telah memberikan darahnya sebagai pembatal segel.

Di genggamnya gagang pedang yang darahnya telah kering terisap tak tersisa itu.

"Dengan ini aku perintahkan kau untuk kembali melayani keluarga Dawson. Dan turutilah setiap perintahku."

REBELLION [ Kim Sunoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang