Bab 26

6.9K 285 10
                                    

Tolong Maafkan Ayah 26


Mendengar suaraku, Melisa menghentak tangan satpam yang memegang tangannya. Lalu berlari berlindung kepadaku.


"Apa yang terjadi? Kenapa anak saya diseret-seret seperti ini Pak?" tanyaku, geram.


"Tanya saja sendiri sama dia. Sejak tadi, dia terus berteriak-teriak mencari Nona Anatasya. Kami sudah bilang, beliau itu, cuma datang satu bulan satu kali kesini, itupun hanya sebentar. Anak Bapak ngeyel sih. Ini bukan pasar Pak. Tolong bawa anak Bapak pulang!" tegas satpam tersebut.


Aku menoleh ke belakang. Menatap Melisa, yang menunduk ketakutan.


"Yah sudah Pak. Kami permisi. Maaf sudah mengganggu."


"Ayo ikut Papa."


Melisa berjalan mengikutiku, masuk ke mobil.


"Kamu kenapa Sayang? Ngapain cari Anatasya ke situ?"


"Tadi aku lihat postingannya di ig. Dia ada di dalam Papa. Sama adeknya."


Melisa menunjukkan ponselnya. Benar. Baru dua puluh menit yang lalu. Kemungkinan besar, mereka masih ada di dalam gedung itu.


Mereka benar-benar tidak mau berurusan dengan keluargaku. Keluarga mereka sendiri. Apa ruginya sih, meluangkan sedikit waktu saja untuk Melisa?


Bagaimana ini? Apa aku akan pergi ke kampung, tanpa membawa Anaya? Kasihan ibuku.


Aku telepon saja si Arga. Siapa tau, lewat dia, ibu bisa bertemu Anaya. Aku hentikan mobil di depan. Lalu menelpon Arga.


Lama tak diangkat. Aku coba lagi. Tersambung.


"Halo Tuan Arga. Maaf mengganggu. Apakah Ibu Anaya ada di perusahaan?"


"Halo Tuan Surya. Ibu saya sedang tidak ada di tempat. Beliau lagi honeymoon ke Korea Selatan. Satu bulan perjalanan Pak. Memangnya, Tuan punya keperluan apa? Mungkin, saya bisa membantu."


Apa? Honeymoon selama satu bulan? Korea Selatan? Itu negara favorit Anaya. Dulu dia sering nonton drakor, karena sangat suka dengan negara itu.


Ingin sekali hati ini mengikhlaskan Anaya. Tapi sudut hati lain sering terbakar amarah dan cemburu, karena bagiku, Anaya masih belum bisa move on dariku. Sebab selama itu dia menjanda.


Aku hanya menyalahkan pria itu. Si Hendrawan itu. Dia yang datang pada kehidupan Anaya. Melemahkan hati Anaya, dengan harta dan tampangnya. Brengsek!

Tolong Maafkan AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang