6

4.2K 34 0
                                    

Aku percaya obat dari segala rindu adalah bertemu denganmu, bukan malah membenci mu semakin ku membencimu rasa ini semakin menyiksa ku perasaan ini seolah memberontak seakan akan aku tidak boleh membenci mu.

~niane

Warning 18+ di akhir

••••

Nyaman dan tenang 2 perasaan itu yang selalu muncul di saat mereka bersama.

"Maaf kan aku , aku janji akan selalu memberi kabar untukmu walaupun hal sekecil apapun aku mencintaimu" Hamdi menangkup pipi niane mengusap air mata yang tersisa , mengecup singkat pucuk kepala nya.

Rindu yang sangat mengganggu pikiran dan hati sudah terobati dengan datangnya Hamdi ke rumah perasaan yang selalu gelisah menjadi lega.

Ntah sudah berapa lama mereka mendekap satu sama lain seperti anak kecil yang sedang di pangku dan di belai lembut pucuk kepala niane.

"Aku sangat merindukanmu" suara niane lembut nan amat pelan karena dia di dalam dekapan Hamdi

"Aku lebih merindukan mu "

"Aku menunggu mu hiks.. aku menunggu mu kau tidak kunjung mengabari ku hiks.. hiks"

"Heyy sayang aku di sini jangan menangis lagi ya maafkan aku"

"Aku membencimu"

"Aku mencintaimu " Hamdi mengerat kan pelukan nya tidak ingin niane lepas dari nya

"Bagaimana jika kita beli camilan?"

"Tidak"

"Beli ramen?"

"Tidak"

"Beli ice cream?"

"Tidak"

"Beli mixue? Beli soda?"

"Tidak"

"Beli Amer Mao?"

"Ayo kamu beli"

"Hahaha emang kamu tau rasanya gimana"

"Ngga tau aku belum pernah coba markicob"

"Rasanya pahit tidak enak"

"Tidak apa aku ingin mencoba mabuk"

"Kau tidak akan mabuk justru akan pingsan jika belum meminum semaa sekali"

"Biarin aku ingin melihatmu khawatir"

"Aku selalu mengkhawatirkan mu di saat kau jauh dariku"

"Dasar pembual"

"Hey aku tidak berbohong "

"Terserah "

Lihatlah mereka berdua berbicara tetapi masih dengan posisi yang sama saling mendekap, niane seperti anak yang tidak ingin di tinggal ibunya mengumpat di dada Hamdi

I wanna be yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang