37

3.9K 26 0
                                    

Happy reading

*

**

Tidak sampai 20 menit Hamdi sampai di rumah niane, ia masuk ke dalam kamar lalu meminum obat yang baru tadi ia beli di apotik hari ini niane harus hancur di dalam kendalinya, ia pun membeli obat perangsang untuk niane hari ini niane tidak akan di lepaskan begitu saja.

Hamdi duduk di samping niane ia mengamati wajah cantik itu yang sedang pingsan wajah yang selama ini selalu ia rindukan sekaligus membuat luka. Ia mencium pipi niane yang merah karna bekas cengkraman dan tamparan nya nya.

Ia melihat seluruh tubuh niane dari wajah sampai betis penuh dengan tanda kepemilikan nya, ia tersenyum puas melihat pemandangan indah ini, ia menunggu niane bangun ia ingin melakukan nya lagi karena obat yang ia minum sudah bereaksi. Lama menunggu niane bangun 20 menit kemudian niane terbangun dengan mata yang bengkak karena habis nangis.

Hamdi melepaskan lakban dari bibir niane dengan perlahan. Terlihat bibir yang awalnya sehat kini bengkak karena ulahnya. "Minum lah dulu, dan setelah nya minum obat ini" Hamdi menyodorkan minum dan obat

"Oo-bb-at aapa ini?" Niane dengan ragu

"Obat pereda nyeri"

Niane tidak berfikir panjang langsung ia meminta tolong untuk meminum obat itu dan minum air yang banyak karena haus, setelah 5 menit kemudian niane merasakan panas di sekujur tubuh nya

"Kk-enapaa tubuh ku terasa gerah" niane merasa aneh mengapa obat pereda nyeri malah membuatnya makin terasa panas dan gerah

Hamdi meraba tubuh niane dengan perlahan untuk memancing reaksi tubuh niane "shhh" terdengar suara desah niane sedikit demi sedikit, tangan nya meraba bagian selangkangan niane hingga niane merasa gelisah seperti ah tidak bisa di jelaskan

"Apa yang kau inginkan sayang" Hamdi mencoba memancing gairah niane

Niane tidak menjawab, Hamdi mengecup menjilat leher niane dan semakin terdengar suara desahan niane "ahh please" tanpa basa basi Hamdi langsung memasukan 2 jari nya ke dalam milik niane, ia mengobrak Abrik milik niane hingga basah.

"Kau bukan memberi obat pereda nyeri"

"Memang bukan"

"Ll-alu obat apa itu"

"Perangsang" Hamdi tidak mengeluarkan jari nya ia terus mengaduk aduk di dalam milik niane

"Kk-au gila, ssshh ahhh"niane tidak tahan permainan jari Hamdi membuatnya hilang akal

Tangan Hamdi mencekik leher niane sedangkan tangan yang satu terus mengaduk aduk di bawah sana tidak berhenti "kau tahu betapa gilanya aku mencari mu setelah kau tidak ada kabar selama 4 hari hah" Hamdi menatap mata niane dengan lekat

"Kau tidak tahu betapa kecewa nya aku saat melihat video itu kau malah asik bercinta selama 4 hari bersama laki laki lain" Hamdi semakin mencekik niane lalu ia mengubah nya ia mencengkram kembali pipi niane dengan kuat

"Apa karena kepuasan yang kurang? Atau karena harta nya lebih banyak dari pada aku hah?"

Niane hanya menggeleng

"Kau hanya tinggal bilang jika hartaku yang kurang, aku bisa mengusahakan nya untukmu, aku juga bisa memberimu kepuasan tapi mengapa kamu memilih selingkuh?!"

"Akhh"

Hamdi mencabut jarinya lalu memasukan kembali menjadi 3 jari ke dalam milik niane "aku hanya minta kau jujur sekarang ,aku tidak mau ada kebohongan, apa kau benar benar bercinta dengan nya?"

I wanna be yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang