Hamdi terbangun pantulan cahaya matahari masuk ke dalam kamar niane melalui jendela tidak terasa sudah menjelang pagi ia melihat niane yang masih tertidur dengan tenang di sampingnya posisi miring saling memeluk bersamanya.Wajah cantik nan tenang ini akan ku lihat setiap harinya di pagi hari. suatu saat itu akan pasti terjadi batin Hamdi berucap
Ia memandangi wajah niane sambil tersenyum mengelus pelan rambutnya dengan lembut dan mengecup singkat pipi niane dengan hati hati agar tidak terusik tidur lelapnya.
Perlahan niane membuka mata pertama kali pemandangan yang ia lihat ialah wajah Hamdi yang sedang tersenyum menatapnya
Cupp
"morning kiss sayang"
sontak niane terkejut langsung duduk seperti syok
"Ko kamu di sini?!"
"Kenapa emang ga boleh bobo bareng calon istri sendiri hmm"
"iiiii lepas jangan pegang pegang kenapa kamu ga pake baju!"
"Jam 3 aku buka baju hujan sudah berhenti sekitar jam 2 an aku gerah lalu membuka baju ku"
"Kamu kenapa bisa di sini?!"
"Kamu sendiri yang nyuruh aku bobo di sini temenin kamu"
"Aku kira hanya mimpi"
"Tidak sayang"
"Tapi kamu ga berbuat macem macem kan?!!!"
"Buka sedikit mah gappa kan yang "
"APA BERANI NYA KAMU " niane menjambak rambut Hamdi
"Tidak tidakkkk aku hanya bercanda kumohon lepaskan sakit niane"
"AKU TIDAK PERCAYA AKU INGIN MENCABUT RAMBUT MU SAMPAI AKAR!!!"
"tidak sayang aku bersumpah aku tidak melakukan apapun di luar batas "
Niane melepaskan rambut yang di tariknya Hamdi mengelus rambutnya sendiri kesakitan niane menjambak terlalu kuat kemudian niane bangkit dari tempat tidurnya
"Jam berapa ini"
"Jam 7 kau sudah telat tidak usah ke kampus hari ini habiskan waktu bersama ku"
"Enak saja aku tidak ingin membolos "
"Lalu kau akan tetap pergi ?"
"Kelas ku mulai jam 1"
"Ouhhh baiklah nanti ku antar"
"Hmm"
"Kau ingin kemana "
"Beres beres bangun lah bantu aku membereskan rumah"
"Tidak mau itu tugas perempuan "
"APA KAU BILANG?!!" niane sudah bersiap akan memukul Hamdi memakai gagang sapu.
"Baiklah baiklah aku akan membantu mu sayang ku jangan lah marah masih pagi"
Mereka berdua membereskan rumah bersama, memasak untuk sarapan bersama lalu niane mandi terlebih dahulu sedangkan Hamdi sedang nyuci piring
Niane menyiap kan peralatan nya untuk pergi ke kampus setelah nya baru dia bisa bersantai menonton tv bersama Hamdi sambil makan camilan
"Tanda mu belum hilang"
"Aku bingung cara menghilangkan nya"
"Aku ingin membuatnya lagi"
"Apa kau sudah tidak waras?"
"Hahahaha, agar tidak ada yang mendekatimu"
"Tidak usah macam macam"
"Hanya satu ku mohon"

KAMU SEDANG MEMBACA
I wanna be yours
Ficção Adolescente"jika tidak bersama ku, maka tidak bersama yang lain!" "Apa kau akan membunuh ku?" "Ya. Kita akan mati bersama di ruangan ini!" Warning🔞