"Apa?! Tidak!"
"Sumpah Kai, kau tolong aku satu kali ini saja. Lokasimu saat ini sangat dekat dengan dia."
"Yang benar saja!"
"Aku tidak tahu harus meminta tolong siapa lagi ... dia tidak punya saudara dan ini pertama kali."
"Kenapa aku harus peduli!" Kaiser semakin sewot. Jika bukan teman dekatnya, ia sudah benar-benar menutup telepon sedari tadi.
"Hanya berharap kalau dia Omegamu." sahutan asal tersebut membuat Kaiser melotot sementara si pembicara mendapat cubitan di perutnya dari sang Mate.
Hening tidak ada jawaban, "Di mana temanmu Rex?"
"Aunty?!"
"Ya ini aku, jadi temanmu ada di mana?"
"Grant Park Aunty. Dia bersama stranger yang memberitahu bahwa kemungkinan dia akan heat. Namanya Nevya, karyawan Xiang."
Sambungan ditutup segera oleh Nyonya besar Alzelvin.
"Mom you know, Rene sangat kesulitan karena kau mengacaukan jadwalku." Kaiser mendumel. Laki-laki itu hanya bisa berekspresi jika bersama dengan orang terdekat.
"Ya-ya, Mom juga mencintaimu putraku, kau tahu kan." sangat tidak nyambung.
Sementara Serene yang di depan menatap Pamela seperti menunggu sesuatu, perempuan itu juga tidak heran akan perdebatan atasannya tersebut. Sudah sangat biasa terjadi, "Rene kita ke Grant Park. Menjemput pegawai Xiang yang akan mengalami heat."
"Demi Tuhan! Kenapa Mom harus peduli!"
Pamela Alzelvin tidak tahan, "Kaiser!" yang dibentak menoleh dengan wajah kesal. "Simpan feromon marahmu! Kau bisa mencekik Serene!"
Tidak sadar. Kaiser tidak sadar melakukan itu. Seorang Alpha jika merasakan sesuatu dengan berlebihan, terkadang feromonnya akan ikut bereaksi. Seolah itu adalah tanda sebagai perintah lanjutan.
"Mom hanya melakukan ini atas dasar kemanusiaan. Kaiser, kamu harus tahu, memiliki semuanya tanpa hati yang baik jugalah percuma." dan Kaiser benar-benar dibuat diam oleh kalimat tersebut.
***
"Terima kasih sudah menjaga putriku anak muda." Pamela berjalan lebih dulu bersama dengan Serene. Perempuan paruh baya itu tidak memperbolehkan para pengawalnya untuk ikut turun dari mobil.
Seseorang yang tadi bersama dengan Nevya tersenyum mengangguk sementara perempuan muda itu justru kebingungan. Namun ia jelas mengingat bahwa perempuan yang lebih muda adalah orang yang beberapa waktu lalu berkunjung ke tempat ia bekerja.
"Aku ambil alih dari sini ya," Pamela sudah merangkul pinggang Nevya tanpa permisi terlebih dahulu. "Sekali lagi terima kasih."
Sepeninggal orang tersebut, beberapa orang jelas memperhatikan mereka. Dari bau feromon Nevya yang kian tercium juga penampilan ketiga orang tersebut sangat mencolok.
"Nevya benar?" Serene angkat bicara sedang yang memiliki nama mengangguk.
"Kami kemari karena Rex Calves meminta tolong—"
"Sudah! Ayo nak, kau ikut kami sebelum para Alpha mendatangimu dengan tidak tahu adab."
Pamela akan membawa Nevya ke dalam mobil. Selama berjalan di taman, Serene benar memperhatikan sang atasan yang semenjak tadi diam dengan hidup ditutup menggunakan sapu tangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lifeline
ФэнтезиThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia (Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 19 tahun 2002). Any reproduction or other unauthorised use of the written work or artwork herein is prohibited without the e...