Lifeline - 3

42 11 1
                                    

Nevya berlari menuju halte bus terdekat. Ia telat bangun hari ini, sangat telat. Bertugas membuka Toko Roti yang harusnya buka pukul delapan pagi, kini sudah mendekati angka sembilan bahkan ia belum menaiki bus yang akan membawanya ke lokasi. Sungguh malang.

Ia berdiri dengan gusar di Halte menunggu bus selanjutnya datang. Namun malang sekali lagi menghampiri, bus penuh, ia bisa masuk akan tetapi harus berdiri.

Berdiri lima belas menitan di dalam bus yang penuh sesak apalagi proporsi tubuhnya kecil bukanlah hal yang mudah. Itu sangat menguras energi.

Setelah sampai di Halte bus terdekat dengan tempatnya bekerja, ia segera turun dan lari menuju lokasi.

Terengah dengan wajah serba salah, Nevya buru-buru membuka pintu kala mendapati sang Manager Toko Roti dan satu temannya bekerja serta salah satu orang yang ia segani berdiri di dekat sana.

"Maaf aku terlambat Tuan Xiang." katanya dengan masih sibuk membuka pintu.

Pintu terbuka, temannya bekerja buru-buru masuk lalu Nevya mendapati Xiang bersedekap dada, "Lain kali jangan diulangi." katanya sembari melenggang masuk diikuti Rex.

Buru-buru Nevya masuk juga setelahny. Perempuan muda itu tidak lupa membalik tulisan pada pintu yang semula close menjadi open. Lalu berlari ke belakang untuk berganti pakaian.

"Tidak usah membuat stok roti sebanyak biasanya." Kepala Xiang melongok dari pintu ruangannya ke dapur Toko Roti tersebut.

Seketika pikiran Nevya tidak tenang. 'Apa karena salahnya?' Jika iya, ia sangat mau untuk melakukan long shift hari ini demi menebus kesalahan.

"Apa yang kau pikirkan Nevya?" ditarik ke lamunan. Teman kerjanya—Altha—juga melihatnya bingung.

"Tidak ada! Tapi jika Tuan Xiang mau, aku akan long shift saja." sangat Nevya sekali. Tidak berbasa basi dan mengucapkan apa yang dipikirkannya.

"Apa yang sedang kamu katakan Nevya? Aku ada acara pukul dua nanti siang. Shift sore sengaja diliburkan, jadi setengah dua nanti kita sudah tutup." Altha sudah mengangguk sementara Nevya masih tergugu. 'Ini benar bukan salahku kan?'

***

"Lift timur sedang ada perbaikan Sir. Akan selesai besok." Manager Mall yang saat ini dikunjungi Kaiser dan Timnya sedang menjelaskan.

Ini adalah kunjungan rutin setiap satu bulan sekali yang dilakukan Kaiser untuk menjaga setiap asetnya berjalan dengan sebagaimana mestinya. Ia bukan tipikal yang perfectionist tapi jika memang bisa maksimal, kenapa tidak?

"Posisi OB sudah ditambah?" Ia mendengar dari Serene bahwa satu OB di Mall itu pingsan minggu lalu, ia mengatakan bahwa harus menambah pekerja demi menghindari hal tersebut terjadi lagi.

Sang Manager menatap bingung Serene. Perempuan itu tidak mengatakan apa pun satu minggu belakangan, "Maaf Sir, saya belum mengatakan ini kepada Manager Edward sebab kita juga sedang sibuk mencari posisi yang pas untuk bagian pemasaran."

Wajah Kaiser yang semula berubah keruh kini menjadi datar kembali. Ia menerima penjelasan Sekertarisnya tersebut, "Segera lakukan penambahan pekerja di bagian manapun. Aku sudah menerima laporan tentang ini minggu depan." putusnya lantas melanjutkan jalan keluar dari Mall tersebut sementara Manager Mall dan beberapa pekerja lain membungkuk singkat di belakang.

Kaiser mengambil ponselnya yang berdering dari saku celana, "Halo."

"Mom akan tiba sebentar lagi, apa kau bisa menjemput?"

LifelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang