Waktu itu berjalan dengan cepat kan? Baik maupun buruk hari terjadi, waktu tidak akan pernah bisa berputar ke belakang. Sama seperti apa yang tengah dirutuki Nevya sedari tadi. Perempuan muda itu membuat kesalahan. Tidak fatal tapi sangat memalukan menurutnya.
Ia baru saja bertemu dengan seorang perempuan yang satu minggu lalu juga pernah ditemuinya. Namun berbeda kali ini, perempuan tersebut seolah sedang membanggakan diri dan karena ia kelewat kesal, kalimat yang baginya sekarang sangat memalukan tiba-tiba saja terucap. Bahkan seseorang yang juga ikut terseret pun kini sudah duduk di depannya, menatap tanpa berkedip.
"Jangan menatapku begitu." ujarnya dengan nada yang lirih. Terkesan manja namun ia tidak sengaja.
Kaiser justru terkekeh, "You were very funny."
Mereka sedang berada di Kantin Caesar Entertainment. Beberapa menit lalu Giov masih di sana bersama dengan Personal Assistant laki-laki itu, namun mereka justru pergi sejak Kaiser memutuskan untuk bergabung.
"Aku pikir kau tidak kesal melihat Samantha minggu lalu." Kaisar kembali berucap. Menurutnya di pertemuan pertama Nevya dan Samantha, para perempuan itu tidak memiliki pemikiran buruk satu sama lain. Tapi ternyata salah besar kala dari jauh bahkan ia bisa melihat keduanya terlibat adu mulut beberapa saat lalu.
"Perempuan itu yang memulai."
"Dan kamu terpancing?"
Nevya melotot, kedua tangannya sudah berkacak pinggang meski dalam posisi duduk, badannya tegap, "Aku hanya kesal dia mengaku sebagai pasanganmu."
'Cemburu eh.' entah apa yang dirasakan Kaiser kali ini tapi laki-laki itu terkekeh.
Sudah satu minggu semenjak ia menunggu Nevya selesai pelatihan kelas model, keduanya sering menghabiskan waktu bersama sekedar makan atau Kaiser yang dengan sengaja menjemput perempuan muda itu di Caesar Entertainment. Ya contohnya seperti saat ini ia yang menghampiri di jam makan siang.
Selama seminggu terakhir, karyawan di sana cukup familiar dengan kehadiran atasan mereka yang tiba-tiba dan beberapa kali senyum menawan laki-laki itu terlihat ketika bersama dengan model baru Perusahaan itu.
"Kalau kau lupa, aku memang belum menemukan pasanganku..." Nevya yang mendengar itu jadi semakin sebal. "Atau kau saja yang menjadi Mateku. Bagaimana?"
Nevya justru mendelik menatap Kaiser seolah ada permusuhan di antara mereka.
"Argion..." seseorang yang baru saja mengucapkan namanya mendapat atensi penuh dari Nevya yang sedang berdiri mengantri untuk membeli makanan di Kantin Kantor.
Nevya tersenyum menatap perempuan itu. Namanya Samantha seorang perempuan dari keluarga kaya yang sayangnya bisa menjadikan dia sebagai Direktur salah satu perusahaan Fashion saat ini.
Nevya jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Samantha.
"Oh hai, Samantha, right?" sapaannya juga terdengar sopan. Ia sudah mengikuti kelas Kepribadian yang di dalamnya terdapat pelajaran tentang attitude. Tidak harus lurus tegas tetapi ia tetap melakukannya, semampu sebisa dia, pelan-pelan.
Giov yang berada di sebelahnya juga ikut menoleh dan menyapa, "Selamat Siang Direktur Samantha."
Samantha mengangguk, lalu Giov tidak menjawab sebab ia harus maju untuk mengambil makanan yang lain. Sementara Nevya, perempuan itu memilih mengembalikan nampan yang tadi dipegangnya lantas mendekat ke arah Samantha. Jika ia dipanggil, berarti ada yang penting dan menurutnya ia memang harus mendekat untuk basa basi yang baik.
"Aku tidak tahu kau juga memakan makanan kantin kantor." lurus pada maksud yang bagi Nevya sebuah kalimat merendahkan. Memangnya kenapa jika makanan kantin? Tidak ada yang salah dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifeline
FantasyThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia (Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 19 tahun 2002). Any reproduction or other unauthorised use of the written work or artwork herein is prohibited without the e...