Lifeline - 20

20 5 0
                                    

Mau cerita dikit, dari awal tulis cerita yang mana pun ... sy nggak pernah bikin kerangka cerita. Alur berkembang seiring saya nulis saat itu. Jadi sering lama update karena suka bingung mau nulis a atau b untuk bab ini. Di semua cerita dari 2016 memang nggak pernah ada kerangka cerita, jadi sekali lagi maaf ya kalau lama update.

***

Mereka sedang berada di ruang tunggu Bandara First Class sebab Kaiser berakhir dengan mengijinkan Nevya sebagai Argion untuk datang ke acara Cartluxe esok hari di New York.

Nevya tentu saja berangkat dengan Kaiser dan juga Serene. Perempuan selaku Sekertaris merangkap Asisten pribadi CEO Kaisar and Co.Ltd itu harus siap sedia untuk pekerjaan di mana pun dan kapan pun.

"Aku tidak berpikir jika Nona Muda—"

"Santai saja ... Ini di luar jam kerja." sela Nevya.

Serene mengangguk, "Aku tidak berpikir kau akan tetap menghadiri acara ini."

"Aku memang sudah memutus kontrak dengan Caesar Entertainment, tapi aku masih wajah dari Cartluxe. Aku masih bertanggung jawab untuk hal apa pun dari merek tersebut." Serene mengangguk mengerti. Ia salut untuk keprofesionalitasan kerja dari calon istri bosnya tersebut. Meski terbilang baru dalam hal kerja yang sangat berbeda jauh dari sebelumnya, perempuan muda ini terbilang sangat cepat dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

"Dan selamat untuk kehamilanmu Nevya." katanya berlanjut.

Nevya mengangguk dengan senyum cerah, "Terima kasih. Semoga karena kehamilanku Kaiser tidak menyusahkanmu ya."

Serene tersenyum cerah, "Meskipun begitu, itu adalah tugasku."

***

Musim kota New York di awal Febuari ini tidak lebih bagus dari bulan lalu. Masih seperti itu, bertahan di derajat yang rendah membuat banyak orang enggan memakai baju kurang bahan.

Sementara Nevya duduk sendirian di Lobby Hotel, Kaiser menghampirinya dengan membawa syal bertuliskan merek terkenal lalu menyampirkan pada leher sang calon Istri.

Nevya mendunga demi Kaiser bisa memasangkan syal tersebut dengan benar, "Apa kau bisa menemaniku ke taman ujung jalan?"

Kaiser mengangguk, "Ayo." keduanya berdiri menuju pintu utama Hotel.

Berjalan ke arah barat beberapa meter untuk sampai di taman.

"Kemana Rene?"

"Aku menyuruhnya ke kamar untuk beristirahat. Tidak ada pekerjaan yang mendesak, kan?"

Nevya melihat kening Kaiser mengernyit, laki-laki itu diam tidak langsung menjawab namun berakhir menggeleng kemudian.

"Sebentar..." katanya tiba-tiba. Berjalan dengan langkah kaki yang lebih lebar dari biasanya, Kaiser menghampiri Toko Bunga di pojok persimpangan, "Can I get one of those red roses?"

Si penjual tersenyum sembari mengambil satu tangkai dan segera menyerahkan kepada Kaiser, "How much?"

"Five dollar." membayar dan menerima, keduanya tersenyum sebelum akhirnya Kaiser menjauh dari sana mendekati Nevya yang kini sudah lebih dekat dan juga tengah tersenyum.

"For you." katanya sembari menyerahkan bunga itu.

Nevya mengangguk, "Thank you." lantas membaui bunga itu.

LifelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang