Bagian 10

820 88 7
                                    

❪ A MIRACLE ❫

Riki berada di parkiran sekarang, dia mau minta tumpangan sama salah satu temannya tapi sayang semuanya tidak ada yang bisa mengantarkan Riki pulang.

"Serius lo gak bisa?" tanya Riki pada Yewang yang sedang mengeluarkan motornya dari parkiran.

Yewang mengangguk "Iya Ki, sorry banget gue lagi buru-buru, di suruh sama emak gue buat jemput kakak gue di pasar."

Riki menghela nafas kasar, lalu dia beralih pada ketiga temannya yang tersisa.

"Lo gimana?" tanya Riki pada Jongseob.

"Gue juga Ki, sorry banget. Gue gak bisa bareng lo dulu," balas Jongseob.

Riki mengangguk pasrah, lalu dia menatap Jaeho dan Shota "Jangan bilang lo berdua gak bisa juga?" Shota sama Jaeho bukannya jawab malah cengar-cengir.

Sudah kelihatan dari muka mereka kalau mereka juga tidak bisa mengantar Riki pulang. Ya sepertinya tidak ada pilihan lain selain pulang menggunakan bus.

Padahal Riki tidak suka naik bus, selain karena lama bus pulang sekolah biasanya sangat ramai, Riki malas di berhimpitan dengan orang-orang di dalam bus.

Tapi kali ini mau tidak mau dia harus naik bus, karena tidak ada pilihan lain.

"Yaudah gue pulang sendiri aja," balas Riki dengan nada ketus lalu meninggalkan teman-temannya yang ada di parkiran.

"Ih bebeb jangan ngambek!" teriak Shota dan Riki langsung mengacungkan jari tengahnya tanpa berbalik sama sekali.

Mereka berempat hanya memandangi kepergian Riki sampai Riki benar-benar menghilang dari pandangan mereka. Merasa bersalah juga sih karena gak bisa nganterin Riki.

Riki ini walau berandal sebenarnya masih sedikit kekanak-kanakan, contohnya seperti tadi yang ngambek karena gak ada yang mau nganterin. Selain itu Riki juga suka bikin mereka gemes, apa lagi kalau ngambek.

Tapi setiap di puji gemesin mereka malah di maki-maki sama Riki, yasudah akhirnya mereka berusaha menahan rasa gemas mereka pada Riki dari pada nanti mereka kena amukan dari maung satu itu.

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh petir yang cukup mengejutkan, mereka kompak melihat ke atas di mana langit mulai gelap dan mendung.

"Eh mendung cui, Riki gapapa tuh pulang sendirian?" tanya Jaeho, lumayan khawatir karena takut Riki kehujanan di jalan.

"Gapapa kali, paling cuma gerimis kecil," balas Jongseob.

"Udah ah gue mau jalan, keburu hujan nanti yang ada gue di omelin lagi sama kakak gue" Yewang mulai menyalakan mesin motornya "Duluan ya guys" setelahnya Yewang melajukan motornya dan meninggalkan parkiran sekolah.

Tak lama kemudian yang lain ikut pergi dari parkiran menyusul Yewang.

❪ A MIRACLE ❫

Riki sudah tiba di halte dari tadi tapi dia tunggu bus tak kunjung datang. Riki bingung, harus berapa lama lagi dia menunggu di sini? mana di lihat langit sudah mendung, ini pasti tanda-tanda mau hujan.

"Lama banget sih, gue kan mau pulang," gerutu Riki sambil mengayunkan kedua kakinya kesal.

Jalanan di depannya juga sepi, tak banyak pengendara mobil yang lewat seperti hari-hari biasanya.

Riki berdecak, kapan busnya datang sih?

Gemuruh petir tiba-tiba terdengar dan perlahan-lahan rintikan hujan turun membasahi jalanan.

a miracle ★ hwanki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang